Cinta masa depankah? Sosok yang tak pernah ter bayangkan kalau dia benar-benar menyatakan cinta kepadaku. Sosok lelaki yang datang karena sesuatu. Yah, itu pasti! Hidupku yang mungkin merasa kebingungan dalam memilih antara cinta atau sahabat.
Masa itu telah berlalu, masa itu telah terjawab. Kini, aku hanya memandang pada orang yang berdiri di depanku—Jebran.
"Sudah siap?" tanyanya.
"Hem," sahutku mengangguk.
Aku menatap dirinya dengan segala keseriusannya. Jika ku pilih sahabat waktu itu, mungkin cinta tak pernah kudapatkan. Bahkan, hati ini seakan menjawab dengan sendirinya.
Katanya, seorang wanita tidak akan bisa berteman dengan seorang lelaki. Itulah yang biasa ternilai, itulah pernyataan setiap orang-orang.
Aku bahkan menantang itu, namun kulihat seorang sahabat yang akan membutuhkan bantuanku. Aku pun sebaliknya, aku memerlukan dirinya untuk sebuah informasi. Aku, aku harus membasmi serangga yang akan menghancurkan setiap bunga yang baru saja mekar.