Aku melihat secercah cahaya menerobos masuk ke celah-celah jendela kamar. Pandangan mata Jebran tersorot dengan tenggelamnya masa lalu bersama dengan penglihatan masa kini. Aku melihat sosok Jebran yang memiliki kisah yang sangat kelam dariku.
Mungkin, kami memiliki kesamaan nasib masa lalu yang serupa. Hanya saja di antara kami memiliki keberuntungan yang tidak sama.
Jebran termasuk orang yang sukses dalam bisnisnya. Sedangkan, aku hanya seorang pekerja. Aku pikir dia lebih beruntung.
Ya! Aku menyimpulkan kesederhanaan ini. Pasti semua orang yang memandang keberuntungan dari sisi kekayaannya.
Namun, aku lebih beruntung. Aku mengenal dan menjadi sosok spesial yang ada pada dirinya.
Kami tidak sengaja telah meringkus keberuntungan dalam satu kali perjalanan. Aku melukis senyum lalu menghampiri dirinya yang hanya berdiri tanpa bersuara.