Aku menemukan jawaban kedua dari misteri ayahku. Seorang pria bernama Yasar, bahkan memiliki kedudukan serta jabatan yang sangat penting di Negeri ini. Mataku menyipit lurus menatap kepergian dirinya dari gedung ini.
Kepalaku merunduk berpura-pura tidak melihat mobil mewahnya berlalu begitu saja. Dari belakang, aku menatap mobil itu dengan mendongakkan wajahku ke depan.
Aku pun membuka pintu dengan santai. Masuk dan memegang kendali setir mobil, mataku tersorot pada jalanan dengan fokus ke depan.
Roda berjalan dan berlalu menghitung waktu.
Aku menjadi sosok wanita yang akan lebih menetap pada kasus yang akan kujalani. Dari sekian waktu yang kutunggu dan kujalani kini menjadi titik tempuh yang tak habis-habisnya.
Aku harus menyelesaikan misi ini dengan cepat.
Kisah cintaku belum berakhir, kisah cinta yang kujalani selama ini, kini menjadi kesibukan yang hampir saja kulupakan. Jebran pun melakukan hal yang sama. Kami ada pada kesibukan masing-masing.
