Ombak yang menderu di tepi pantai begitu lirih. Saat yang kudengar hanyalah suara berisik dari burung-burung bangau, di saat itulah aku melupakan hari yang melelahkan sekaligus membekapku pada cerita usang masa lalu.
Pekerjaan detektifku masih belum berakhir, ini adalah awal yang tidak bisa kutentukan kapan akan berhenti. Masing-masing terjawab dengan keanehan, namun satu orang muncul di hadapanku ketika melihat dirinya merasa takut, resah serta ingin membuangnya jauh dari penglihatanku. Endru, dialah penyebabku begini!
Aku masih ingat dengan kata-kata kepasrahannya terhadap kehilangan sang kekasih—kakak perempuan Dilan. Bahkan Dilan pun tak pernah bertemu dengannya. Dilan harus menderita selama hidup. Hampir saja ia terlepas dari pendidikan ketika mendengar sang ayah jatuh sakit lalu meninggal.