Tatapan kosong Manu saat ini benar-benar sedang berpikir apa yang harus dilakukannya. Mungkin memang benar ini adalah kesempatannya untuk membantu seseorang, akan tetapi di dalam hati kecilnya ia tidak bisa berbuat apa pun karena dirinya merasa bersalah.
"Berikan aku kesempatan," ujar seseorang yang membuat pria itu terkejut dan langsung memutar tubuhnya ke belakang. Terlihat gadis yang begitu dikenalinya tersebut yang membuatnya yang mengetahui hal itu menghela nafas seketika. "Kenapa? Apa kau merasa keberatan? Bukankah ini adalah jalan satu-satunya agar aku bisa membalaskan dendam?"
"Tapi Nona ---" Manu melihat bagaimana cara seorang gadis yang berada di hadapannya itu memandanginya. Pria itu menggantungkan ucapannya tersebut sebelum akhirnya terdengar seseorang yang berada di depannya berbicara.
"Aku akan tetap pergi menemuinya," lanjut gadis itu tersenyum. "Biarkan aku pergi, jika memang kau mencintaiku, Manu."