"BRENGSEK!"
"Apa kau gila, hah?!" sentak Delon yang sudah mencekram kerah kemeja Rian.
Delon yang semula tidak memperdulikan segala ucapan Ryan. Namun, semakin lama, Ryan selalu mengatakan kalimat vulgarnya ... dan itu Ryan tujukan kepada ... Rachel.
Delon tidak terima.
Rian menyeringai senyum liciknya. "Di mana memang letak kegilaanku?" tanya Rian tanpa rasa berdosanya.
Delon berdecih. Menatap muak Ryan.
Marina sudah ingin melerai kedua anaknya itu. Tapi, kemarahan Delon, membuatnya terdiam takut di tempat.
"Lon ... Nak, Ryan, hentikan. Kalian adalah saudara, tidak boleh seperti ini," kata Marina yang tak kuasa melihat pertengkaran kedua anaknya itu.
Dinu menghela napas panjang. Ia memijat kening tuanya, mendesah kesal.
"Kamu duduklah. Biar aku yang melerai mereka," ucap Dinu memegang bahu Marina lembut, menyuruh istrinya itu untuk duduk.
"Tapi, Mas ...," kalimat Marina tertahan. "Duduklah, mereka tidak apa-apa," sambung Dinu menenangkan. Marina mengangguk.