Clarke Enterprise, Luksemburg. 1.00 PM. Present Day.
Tiga tahun sudah berlalu sejak peristiwa menyedihkan itu terjadi, sudah tidak terhitung jumlah uang dan tenaga yang dihabiskan untuk mencari Suri. Suri Mireya benar-benar hilang tanpa jejak, keberadaannya tidak terdeteksi. Sejak saat itu pula Christian tidak mau menginjakkan kakinya kembali ke Swiss, dia tidak mau mengunjungi kedua orang tuanya.
Dari luar rumah tangga Jack dan Anne terlihat baik-baik saja, masih terlihat harmonis dan rukun. Suami istri itu benar-benar pandai memainkan peran di hadapan semua orang, akan tetapi jika sudah berada dirumah keduanya langsung menjadi orang asing yang tidak saling mengenal. Anne akan langsung masuk ke kamar Suri sampai pagi menjemput dan Jack yang akan tidur di kamarnya seorang diri. Perang dingin antara Jack dan Anne sebenarnya sudah terdengar oleh Christian sejak bulan-bulan pertama mereka bertengkar, namun Christian yang merasa sangat bersalah dalam kasus hilangnya Suri memilih tetap berada di Luksemburg mengawasi kedua orang tuanya dari jauh.
Hanya Asher yang menjadi penengah antara Anne dan Jack, meskipun kadang-kadang Asher tetap kewalahan karena sifat kedua orang tua angkatnya itu sama-sama keras dan tidak ada yang mau mengalah.
Christian yang sedang memeriksa tumpukan dokumen laporan pajak yang harus segera diselesaikan hari ini terganggu dengan kedatangan Kainer yang masuk secara tiba-tiba keruangan kerjanya. "Kalau bukan urusan penting lebih baik kau segera pergi keluar, Kainer. Aku sedang memeriksa laporan pajak," ucap Christian dingin tanpa mengalihkan wajahnya dari laptop.
"Nona Dasha ada didepan pintu, beliau memaksa untuk masuk, Tuan."
Mendengar nama Dasha disebut membuat Christian mengalihkan pandangannya pada Kainer yang berdiri dua meter dari meja kerjanya. "Kau sudah ikut aku berapa tahun, Kainer?"
"Pardon?"
"Dasha, aku sudah tidak mau berhubungan dengannya. Apakah aku harus mengatakan lagi alasannya kepadamu, Kainer?" tanya Christian dingin.
Wajah Kainer memerah. "Maafkan kecerobohan saya, Tuan. Saya akan segera mengurus masalah ini secepatnya."
Karena pekerjaannya masih menggunung, Christian lalu kembali memfokuskan perhatiannya layar komputernya mengabaikan suara teriakan Dasha yang terdengar nyaring di telinganya begitu Kainer membuka pintu. Christian yang yakin kalau Kainer dan pengawal lainnya akan mengurus Dasha dengan baik.
Hubungan Christian dan Dasha berjalan selama enam bulan dan ini adalah waktu terlama seorang Christian berkencan dengan seorang wanita, latar belakang keluarga Dasha yang cukup kuat di pemerintahan Jerman membuat Christian sulit sekali memutuskan hubungan dengannya. Namun satu minggu yang lalu akhirnya kesempatan Christian memutuskan Dasha akhirnya tiba, Christian yang belum memikirkan pernikahan atau hubungan yang serius semacam itu dibuat kaget oleh sikap kedua orang tua Dasha yang tiba-tiba memaksanya menikahi Dasha.
Christian yang kala itu diundang makan malam oleh Dasha dibuat terkejut oleh keberadaan Mr dan Mrs Brown, kedua orang tua Dasha di apartemen Dasha di city center. Makan malam itu berjalan dengan baik pada menit-menit pertama hingga akhirnya Mr Brown mulai menyinggung soal pernikahan secara blak-blakan pada Christian, Christian yang sama sekali tidak memiliki rencana menikah dalam waktu dekat langsung mengatakan kalau hubungannya dan Dasha belum sejauh itu untuk bisa melangkah ke ikatan pernikahan.
Mrs Brown yang sudah sangat menggilai Christian sejak pertama kali Dasha menunjukkan foto Christian saat Dasha mengenalkan Christian sebagai kekasihnya menjadi murka, wanita itu memaki-maki Christian yang dianggap tidak bisa bersyukur bisa mendapatkan Dasha sebagai pasangan. Christian yang masih sangat sabar hanya bisa diam hingga akhirnya kemarahan Christian benar-benar pecah saat Dasha menyinggung soal masalah keluarganya. Dasha dengan sengaja mengungkit soal Suri. Christian yang tidak suka masalah adiknya diungkit oleh orang luar akhirnya memutuskan hubungannya saat itu juga pada Dasha, Christian bahkan langsung berganti nomor telepon demi untuk menghindari Dasha.
Namun Dasha yang tidak terima diputuskan secara sepihak oleh Christian tidak terima, apalagi kedua orang tuanya juga mendukungnya untuk kembali pada Christian. Karena itu Dasha berusaha sekuat tenaga untuk mengejar Christian kembali, sang calon suami idaman semua gadis di Luksemburg. Mesin uangnya yang sangat royal, meski Dasha berasal dari keluarga yang cukup terpandang di Jerman tapi tetap saja kekayaan keluarga Clarke masih berada jauh di atas harta keluarganya.
"Christ...kau tidak bisa melakukan ini padaku, Christ. Kau sudah berjanji padaku akan menikahi aku suatu saat nanti."
"AKu mencintaimu, Christ. Aku satu-satunya wanita yang tulus padamu, Christ. Buka matamu, Christ!"
Samar-samar teriakan Dasha masih dapat Christian dengar hingga akhirnya suara gadis berdarah Jerman-Turki itu hilang karena pintu ruangan Christian benar-benar tertutup.
Crak...
Pulpen kesayangan Christian patah menjadi dua saat Christian mengepalkan tangannya dengan kuat.
Amarah Christian atas Dasha kembali muncul saat mendengar teriakan mantan kekasihnya itu, dari semua kata yang diucapkan Dasha tidak terlontar satu pun permintaan maaf darinya karena sudah berani mengungkit soal Suri.
"Sepertinya keputusanku untuk menyudahi hubungan denganmu tepat, Dasha. Kau memang tidak pantas untuk menjadi wanitaku," desis Christian serak.
Kedatangan Dasha membuat mood Christian hancur, niatnya untuk bekerja pun hilang. Tanpa memperdulikan dokumen pajak yang harus diurus secepatnya itu, Christian lantas meninggalkan ruang kerjanya. Karena ingat kalau Dasha dibawa turun oleh Kainer dan anak buahnya yang lain, Christian lantas melangkahkan kaki menuju rooftop Clarke Building Center. Sesampainya di atas puncak gedung kantornya, Christian melangkahkan kaki menuju ke salah satu helikopter kesayangannya. Tanpa menunggu pilot pribadinya datang, Christian lantas duduk di kursi pilot dan mulai melakukan komunikasi dengan menara pengawas untuk meminta izin terbang.
Setelah mendapatkan izin, Christian dengan segera mengendalikan helikopter kesayangannya itu menuju angkasa. Berhasil mendapat izin mengemudikan pesawat saat usianya masih 17 tahun membuat Christian tidak mengalami kesulitan apapun dalam mengendarai helikopternya.
"Sebelum Suri kembali maka aku tidak akan menikah," ucap Christian serak didalam helikopternya. "Lebih baik garis keturunan keluarga Clarke terputus padaku daripada aku harus menikahi seorang wanita disaat adik perempuan kesayanganku hingga kini nasibnya belum diketahui. Tenang Suri, kakak akan menunggumu pulang. Dimana dirimu berada Suri, berikan sedikit petunjuk pada kakakmu yang bodoh ini."
Air mata Christian kembali mengalir, sisi melankolisnya selalu datang saat mengingat Suri. Sang princess Clarke yang masih belum ditemukan meski natal sudah datang tiga kali.
Bersambung