Sayembara terus berlangsung hingga semua peserta melewati semua tahap. Dua minggu telah berlalu, peserta tinggal sepuluh di pihak Anjani dan lima di pihak Amira. Di pihak Anjani, Arsan dinyatakan unggul karena telah melewati semua tahap dengan mulus tanpa hambatan.
Di langkah terakhir, seorang hakim memanggil Arsan untuk mengikuti sebuah wawancara. Arsan melangkah maju mendekati hakim yang duduk di panggung yang dibuat khusus dalam sayembara di jalur Putri Anjani.
"Selamat siang." Arsan mencoba menyapa hakim. Sesuatu yang tidak pernah ia lakukan ketika di Trada. Hakim mengangguk dan mempersilakan Arsan duduk di kursi di hadapan mereka. Satu hakim mengecek blanko pendaftaran.
"Tuan Arsan?"
"Benar."
"Putra terbaik negeri Trada?"
"Insya Allah"
Hakim pertama memandang teman-temannya.
"Silahkan dimulai hakim kedua!"
"Baik. Kita mulai dengan menggali informasi seputar motivasi Tuan Arsan dalam mengikuti sayembara. Tuan Arsan."
"Saya, Tuan Hakim."