Amira ingin sekali masuk dan mengambil ponselnya untuk memberitahu beberapa anak buahnya yang ia sebar di sekitar rumah tinggalnya, namun ia khawatir. Ia tidak ingin kehilangan jejak pengintai di bawah. ia segera menutupkan kerudungnya dan mencoba melompat dari balkon ke halaman samping. Ia ingin menangkap basah pengintai yang sudah berani mengusi ketenteramannya.
"Apa yang sedang kau lakukan di sini, Tuan?"
Pemuda bertubuh besar tinggi, berkumis tipis dan berwajah tampan tersenyum. ia tidak tahu darimana wanita yang menyapanya berasal. Yang ia tahu, wanita itu tiba-tiba berdiri di belakangnya sambil membawa tas belanja.
"E a-aku sedang mencari angin, Mbak. Kamu sendiri mengapa sudah akan berangkat ke pasar?"
Amira memandang tas belanja di tangan yang ia pinjam dari tetangganya yang ia temui saat ia keluar lewat pintu samping lalu tersenyum.