Amira mengambil ponselnya dan melihat penelponnya. ia segera duduk dan membuka panggilan.
"Selamat malam, Kanjeng Romo."
Sultan Adyaksa Muda II tersenyum melihat anaknya sudah berada di kamarnya. Ia bernafas lega karena sejak kepulangan Amira, ia tida bisa tenang memikirkan Amira.
"Kau sudah pulang, Sayang? Bagaimana pencarianmu malam ini?"
Amira mnegerutkan keningnya. Ia sama sekali tidak paham dengan apa yang ditanyakan ayahnya. Pencarian malam ini sudah ia laporkan pada orang kepercayaan Sultan, namun megapa ayahnya masih menanyakan kabar pencariannya malam ini.
"Apakah anak buah Kanjeng Romo belum melapor?'
Sultan tersenyum lalu menggeleng. ia selalu gemas dengan anak pertamanya yang sama persis dengannya. Sultan paham bahwa Amira adalah wujud dirinya dalam bentuk perempuan. Wajah Anjani dan Amira memang sama persis, namun sifat dirinya hanya menurun pada Amira saja. Sedang Anjani entah meniru sifat siapa. Anjani cenderung sulit untuk dikendalikan.