Sultan Adyaksa Muda mengerutkan keningnya, mencoba menganalisa siapa yang membuat masalah dengannya saat ini. Sultan paham bahwa hidup sebagai seorang sultan membuat dirinya tidak bisa bergerak leluasa. Salah langkah sedikit bisa fatal akibatnya terhadap harga diri dan kehormatan keluarganya.
"Apakah kau sudah menanyakan siapa yang mengutus penjahat itu, sayang?"
"Sudah, Kanjeng Romo. Mata-mata itu bilang kalau dia diperintahkan oleh Tuan Pamularsih."
"Pamularsih?"
"Iya, Romo. Mata-mata itu bilang kalau Tuan Pamularsih adalah anak keturunan Eyang yang ditelantarkan di desa X. Dia buruh tani yang selalu merepotkan majikannya. Semua orang takut dan tidak ada yang berani melawan."