AUTHOR Point Of View
Sore itu udara pesisir kawasan Resort itu sudah kembali sejuk dan sangat ramai. Joy mengajak Flora mengendarai jetsky berdua saja, dengan Joy pengemudinya dan Flora hanya duduk santai di belakang nya.
Hal yang sama juga di lakukan Catty dan Jake. Di mana Jake yang duduk di depan kemudi jetsky dan Catty di belakang nya. Sebenarnya Jake sangat malas jika harus bermain jetsky tapi karena Catty terus memaksanya dan juga karena tersulut emosi melihat Flora yang sudah lebih dulu di bawa Joy melesat membelah laut dangkal itu.
"Ayo uncle cepat jalan" rengek Catty membuat Jake kesal.
"Hey bro cepat hidupkan jetsky mu jangan terus memandangi calon tunangan cilik mu itu " ejek Piere membuat Jake tambah kesal.
Tanpa aba-aba terlebih dahulu Jake langsung tancap gas dengan kecepatan tinggi membuat Catty terpekik kaget.
" Isshhh uncle kenapa sih. Bikin Catty jantungan saja" keluh Chaty sambil memukul pelan punggung Jake.
Dari kejauhan Piere yang melihat semua itu hanya geleng-geleng kepala melihat sahabat nya Jake yang berbeda sekali kepribadiannya jika menyangkut satu hal yaitu Flora.
Bagaimana tidak Jake dengan pembawaan yang selalu tenang dan tegas itu mendadak menjadi seseorang yang mudah emosi jika sedang cemburu dan terlihat bodoh hanya karena cinta. Cinta telah membuat lelaki dewasa seperti Jake menjadi aneh seperti abege labil yang baru saja merasakan jatuh cinta.
Sementara itu Joy dan Flora masih jauh dari jangkauan jetsky yang di kendarai Jake dan Catty. Joy mengemudikan jetsky yang di sewanya sudah melewati batas yang di perbolehkan dari kawasan Resort. Joy dengan kecepatan yang menggila nya baru sadar jika mereka telah sangat jauh dari dermaga. Dia menurunkan kecepatan nya dan berhenti pada pesisir yang tak terurus dan terkesan terisolir.
Dengan masih duduk di atas jetsky Joy mengambil camera yang tergantung di lehernya dan mengambil gambar pemandangan di sekitar.
"Flora Sayang ayo kita abadikan moment kita saat ini. Smile !! " kata Joy mengarahkan camera yang sudah di setel timer otomatisnya agar bisa mengambil gambar romantis mereka di atas jetsky dengan latar laut biru .
Flora memandang keadaan sekitar yang terlihat seperti pesisir pulau tak berpenghuni. Sepi. Pandangan Flora terhenti pada suatu tebing batu tinggi yang terlihat retak-retak.
Pada bagian kirinya terdapat
puing-puing bangunan yang menghitam. Dan muncul lah suatu pertanyaan dalam benak Flora. Bagaimana mungkin di tempat yang tak berpenghuni seperti ini dulunya ada bangunan yang seperti nya kokoh jika dilihat dari reruntuhan materialnya.
Seketika sekilas bayangan kembali terbersit memenuhi kepala Flora berputar-putar tidak jelas seperti kaset kusut. Flora meringis memegangi kepalanya yang kembali sakit. Bayangan saat dia di culik dan di sekap di suatu kerangka bangunan tua. Dan suatu ledakan besar.
"Aaarrrrggghhhhhhhhhh" teriak Flora dengan kedua tangan masih memegangi kepalanya.
"Kenapa Flo" tanya Joy heran melihat Flora berteriak histeris.
Bukannya menjawab Flora hanya menggeleng membuat Joy semakin kebingungan.
" Heyyy kalian" teriak Catty yang mulai mendekat ke arah Flora dan Joy.
Saat jetsky itu telah mendarat Catty langsung turun dan menggabungkan dirinya mendekati kedua sejoli yang sedang duduk di pasir pantai putih itu tanpa menghiraukan Jake yang masih duduk di atas jetsky.
"Joy mana camera mu ? " ucap Catty yang sudah berada di depan Joy.
Joy menyerahkan camera itu pada Catty dan gadis itu membawa camera itu ke arah Jake.
"Uncle tolong ambil gambar kami bertiga ya" pinta Catty dengan manjanya.
Jake menerima camera itu, dia turun dari jetsky dan melihat ke arah tiga remaja yang seperti seumuran itu tengah bersusun duduk di tepi pantai dengan Catty yang menyadarkan kepalanya pada bahu Joy dan Flora yang dengan ekspresi salah tingkah nya ketika di tatap Jake.
"Sialan" maki Jake dalam hati saat melihat tangan Joy yang sudah melingkar di pinggang ramping Flora dan Catty.
"Apakah mungkin Catty juga menyukai lelaki brengsek itu" pikir Jake heran dengan keadaan yang di lihat nya.
"Tidak. Cukup dengan Philip saja kebodohan itu terjadi. Aku tidak akan membiarkan keponakan ku itu salah langkah lagi" gumam Jake dalam hati.
"Uncle cepat shoot kami" rengek Catty yang menahan geli melihat uncle nya sedang cemburu .
****************
Saat itu matahari sudah hampir tenggelam dan mereka memutuskan untuk kembali ke dermaga. Catty mengusulkan agar mereka berlomba adu kecepatan jetsky dengan dermaga Resort sebagai tempat finish nya. Dan mereka sepakat. Jake dan Joy kembali bertatap muka dengan tatapan tajam saling meremehkan.
"Bersaing dengan bocah ingusan ini sungguh tidak level" ejek Jake dalam hati.
"Saingan gue om om tua ini mah kecil" Joy meremehkan Jake sambil tersenyum miring.
Joy berjalan cepat mendahalui Jake menaiki jetsky tanpa menghiraukan Flora di belakang nya yang memanggil namanya.
"Joy tunggu aku. . " karena tidak memperhatikan jalan yang di pijaknya , kaki Flora terbelit ranting Pohon. Dia tersandung dan kehilangan keseimbangan.
"Ahhhhhh" teriak Flora. Beruntung Jake dengan sigap menahan Flora agar tidak jatuh.
"Be careful Princess" sejenak tatapan sebiru laut itu seolah mengunci tatapan Flora agar terus menatap nya dan Flora kembali merasa pernah mengalami hal yang serupa.
Ketika kulit mulus Flora bersentuhan langsung dengan tubuh hangat Jake seolah mengirimkan gelenyar aneh yang merayapi seluruh tubuh Flora yang telah menegang membuat Flora heran betapa dashyatnya sentuhan Jake hingga Flora bisa merasakan kerja organ dalam tubuhnya yang menjadi tidak normal. Bagaimana tidak saat ini Flora merasa kekurangan udara untuk memenuhi paru-parunya. Dan lagi mengapa detakan jantung ini semakin kuat memompa aliran darahnya hingga Flora merasa wajahnya telah memanas dan mungkin sudah semerah tomat.
Sekilas bayangan muncul semakin banyak dalam tempo yang sangat cepat. Beputar-putar dan Flora kembali meringis.
"Issshhhhh"
"Princess kau tak apa ? " tanya Jake khawatir.
Flora hanya diam dan entah mengapa lidah nya terasa kelu untuk mengatakan " aku tidak apa-apa"
"Uncle.. Flora .. Cepat lah nanti keburu gelap" teriak Catty membuat Jake dan Flora terkesiap dan saling melepaskan diri saat telah menguasai suasana.
Joy yang melihat adegan singkat tadi hanya diam memendam kekesalannya. Terlihat dari rahangnya yang sudah mengeras dan buku-buku jarinya yabg memutih karena terus mengepal kuat.
" Kurang ajar om tua itu"
Joy telah duduk di atas jetsky sambil menunggui Flora. Dia masih diam tanpa menghidupkan jetsky nya. Dia masih menunggu Flora minta maaf karena membuat nya cemburu. Namun hal itu tidak terjadi. Flora hanya diam menahan sakit kepalanya.
"Oke dalam hitungan ketiga langsung go yaa" kata Catty bersemangat.
"One.. Two..
Belum sampai hitungan ketiga Joy langsung gaspol seperti orang kesetanan. Dia tidak menghiraukan Flora yang terlonjak kaget.
"Gue harus sampai dermaga lebih dulu dari om tua itu. Bukan untuk nunjukin gue yang paling jago dalam mengendarai jetsky ini , tapi gue mau ngajak Flora langsung pulang dan jauh-jauh dari om tua itu. Gue harus minta penjelasan Flora mengenai keanehan sikapnya saat bertemu dengan lelaki tua itu" Joy terus memacu jetsky nya hingga dermaga yang telah sepi terlihat.
Flora semakin merasa sakit di kepalanya hingga pegangannya pada pinggang Joy terlepas. Dia hilang keseimbangan. Flora masih dapat mendengar teriakan Catty dan Jake yang mendekat sebelum Semua terasa gelap dan basah.
"Flora... "Teriak Jake dan Chaty bersamaan saat melihat gadis di belakang Joy telah hilang dari permukaan air laut.
Jake tau benar jika Flora tidak pandai dalam hal berenang. Tanpa pikir panjang dia langsung menceburkan diri ke dalam air laut untuk mencari beradaan Flora.
"Bertahan lah Princess " kata Jake dalam hati.
"Uncle" teriak Catty kaget melihat gerakan kilat Jake yang langsung menghilang di dalam air laut.
Catty segera maju dan mengendalikan jetsky agar tetap berada di posisi semula. Beruntung Catty pernah belajar mengemudikan jetsky saat dia masih dekat dengan Philip. Ahh lelaki itu lagi. Jika mengingat nama itu membuat hati Chaty kembali sakit serasa di remas.
Sesaat Catty melihat Jake muncul di permukaan air hanya untuk mengambil udara sebanyak yang ia bisa simpan di dadanya.
"Uncle " panggil Catty sangat khawatir. Namun Jake tak menghiraukan Catty dia kembali masuk ke dalam air.
"Ya Tuhan.. Selamatkan lah uncle Jake dan Flora " pinta Catty sambil menengadahkan wajah nya ke atas langit.
Rasanya ingin sekali Catty berteriak minta tolong. Tapi siapa yang bisa menolong mereka di tengah laut itu. Catty mengedarkan pandangannya ke depan ke arah dermaga yang jelas terlihat dari kejauhan.
"Mungkin aku bisa menjalankan jetsky ini dengan cepat sampai ke dermaga. Di sana aku bisa minta pertolongan petugas Resort. Tapi bagaimana jika sewaktu-waktu uncle Jake muncul ke permukaan air laut dengan membawa serta Flora sedangkan aku tak berada di sini untuk membantu menahan mereka agar tetap berada di atas jetsky. Rasanya tidak mungkin membiarkan uncle Jake berenang membawa Flora untuk sampai ke dermaga" Catty semakin bimbang dengan keputusannya.
****************
Sementara itu Piere sedang duduk santai di atas dek kapal sambil menikmati suasana senja yang kejinggaan. Suasana sekitar dermaga telah sepi. Para pengunjug kini banyak memenuhi area cafe di Resort itu karena saat ini sedang ada
Live Music yang menghibur para penghuni Resort dan Cafe yang di kelola nya hampir tujuh tahun lamanya.
Entah mengapa tangan Piere begitu ingin melihat pemandangan senja itu dengan teropong. Dan saat Piere telah meraih teropong di tangannya dia mengarahkan nya pada arah barat daya tepat nya ke arah Jake dan anak-anak yang lain menghilang dari 3 jam yang lalu.
"Mereka lama sekali. Pasti mereka telah melewati batas aman lokasi yang di perbolehkan. Apakah mereka tersesat ? " Piere mulai khawatir.
Dia pun berdiri mendekati pagar teralis pada dek kapal dan menajamkan penglihatannya. Tapi belum ada tanda-tanda jika yang di harap kan itu terlihat. Piere yang mulai cemas memerintahkan anak buahnya untuk menyiapkan kapal mesin untuk pencarian ke empat orang itu jika mereka tidak menampakkan diri dalam 30 menit ke depan. Piere sebenarnya ingin langsung menggunakan kapal yang bagian dek nya ini ia pijak namun karena masih ada perbaikan pada bagian mesin jadi Piere lebih memilih menggunakan kapal mesin lain dengan ukuran lebih kecil.
Piere masih mondar mandir di atas dek. Sudah hampir 20 menit. Piere terus menggunakan teropong nya dengan tatapan tajam.
"Maaf pak. Apakah sekarang sudah waktunya saya kerahkan mereka bergerak mencari tuan Jake dan anak-anak remaja itu ? " tanya Kosim yang sudah berdiri di depan Piere.
"Tunggu sebentar lagi"
"Tapi pak. Sebentar lagi akan gelap dan akan susah untuk kita melakukan ..........
Perkataan Kosim terputus saat Piere berseru " itu mereka" dari teropong nya Piere melihat dua buah jetsky akan menuju dermaga. Namun sesaat setelah nya dia melihat seseorang terjatuh dari jetsky dan tenggelam.
"Pak Kosim. Cepat kita ke sana " kata Piere menujunjuk ke arah yang mengkhawatirkan tadi.
"Keadaan darurat" tambah Piere Yang langsung melesat menuju kapal kecil bertenaga mesin itu.
Piere masih dengan teropong nya di atas kapal. Dia dengan 10 anak buah yang lain telah siap siaga hingga mereka berpapasan dengan Joy yang mengemudikan jetsky nya seperti orang kesetanan.
"Heran. Tadi dia berangkat berdua. Sekarang dia sendiri. Apa Jangan-jangan Flora yang tadi jatuh dan .. tenggelam ? Ohh tidak"
"Kosim bisa lebih cepat tidak ini keadaan darurat" pekik Piere.
***************
Kapal yang membawa Piere dan anak buahnya telah berada di dekat jetsky yang di duduki Catty. Gadis muda nan cantik itu nampak sangat khawatir. Perhatiannya hanya tertuju ke dalam air tanpa menyadari kehadiran Piere dan yang lain datang dengan kapal mesin nya.
"Catty" panggil Piere dari atas kapal. Tak ada jawaban dari gadis itu.
Kemudian Piere mendekat ke arah jetsky yang di tumpangi Catty. Dia menepuk pelan pundak keponakan perempuan Jake itu.
"Catty. Apa yang terjadi ? ".
Gadis berambut blonde itu terkesiap dan menoleh ke arah Piere. Dia tersenyum penuh harap.
" Syukurlah om Piere datang tepat waktu. Baru saja Catty mau ke dermaga minta tolong"
"Catty. Apa yang sebenarnya terjadi ? Mana Jake dan Flora ? " pertanyaan Philip membuat Catty jadi teringat dengan Joy yang mungkin telah sampai lebih dulu ke dermaga.
"Isshhh lelaki itu. Tega sekali dia membiarkan Flora terjatuh dan tenggelam Seperti itu" geram Catty dalam hati.
"Catty aku bertanya padamu. Kenapa kau tidak menjawab pertanyaanku "
Catty terkesiap.
"Ohh .. Maaf om . uncle Jake dan Flora masih di bawah sana" tunjuk Catty pada air laut yang dalam itu.
"Yaa Tuhan.. " pekik Piere.
" Tunggu apa lagi cepat kalian turun ke bawah sana. Cari tuan Jake dan Flora " perintah Piere kepada anak buahnya yang menunggu instruksi.
Ketika mereka akan menceburkan diri ke dalam air laut itu, tiba-tiba Jake muncul membawa serta Flora yang sudah tak sadarkan diri.
Dengan sigap Piere dan anak buahnya yang lain membantu mengangkat Flora dan membaringkan gadis itu di atas kapal. kemudian Jake dengan sisa tenaga yang ada naik ke atas kapal itu.
"Syukur lah uncle berhasil" ucap Catty lega.
Setelah menormalkan pernapasannya Jake mencoba memeriksa keadaan Flora yang sudah memucat itu. Dia meraba nadi pada lengan gadisnya.
"Masih berdenyut"
Kemudian Jake mengarahkan jari nya pada hidung Flora dan dia masih bisa merasakan jika pujaan hatinya masih bernapas meski putus-putus.
"Princess bangun" kata Jake. Namun Flora masih memejamkan matanya.
"Jake berilah dia napas buatan. Cepat. Ini darurat" ucap Piere khawatir.
Tanpa pikir panjang Jake langsung mendekatkan mulut nya ke mulut Flora, memberikan napas di sana Jake melakukan nya dengan sangat canggung, padahal ini bukan pertama kalinya Jake melakukan hal serupa. Karena dulu saat Flora tenggelam di danau Jake juga melakukan hal yang sama tentu nya setelah anak buahnya membuat Joy tak sadarkan diri.
Gadis itu telah menyemburkan air laut yang masuk ke dalam perutnya setelah Jake menekan pelan perut nya. Dia terbatuk-batuk.
"Uhuk uhukk .."
Mata indah itu terbuka dan langsung menatap ke arah Jake. Hanya sebentar sebelum mata itu kembali tertutup.
"Flora sadar lah" kata Catty. Namun Flora tak juga membuka matanya kembali.
"Kita harus segera kembali ke Resort. Flora harus segera di tangani oleh dokter terbaik" kata Jake pelan.