Chereads / Godaan Seindah Vanila / Chapter 30 - Angkuh Tetapi Juga Lembut

Chapter 30 - Angkuh Tetapi Juga Lembut

Jendela dibuka dan angin yang dingin langsung meniup telinganya, membuat Yun Wei sangat senang dan ingin berteriak.

Di sebelahnya, Lu Zhanting mulai menyetir dengan sangat cepat.

Tidak lama kemudian, Yun Wei dan Lu Zhanting kembali ke dalam flat mereka.

Saat baru saja masuk ke dalam pintu, Yun Wei melihat layar laptop yang disimpannya di meja itu menunjukkan kedipan lampu pemberitahuan.

'Ah, ada drama baru!'

Yun Wei langsung cepat-cepat mendekati laptopnya. Benar saja, di layarnya langsung memperlihatkan sosok Bai Wenping dan Hua Shasha di sana.

Ia tidak menyangka bahwa mereka berdua ternyata lebih dahulu sampai ke apartemen ini dan sekarang sedang berada di dalam kamar itu.

Aktivitas mereka berdua pun dapat dilihat secara langsung di layar laptop Yun Wei.

Ya, video itu adalah hasil rekaman kamera pengawas CCTV yang Yun Wei pasang di dalam kamar itu.

Yun Wei melepaskan sepatunya dan duduk di atas sofa. Ia mengambil kopi dan melihat pertunjukan mereka berdua yang sedang di dalam kamar.

Dalam video tersebut, Bai Wenping kelihatannya agak khawatir, "Yun Wei masih belum pulang, ya? Apakah dia tersesat? Ayo kita pergi mencarinya!"

Hua Shasha yang masih merasa kesal karena kejadian di pesta itu berkata dengan geram, "Cari? Kenapa kita harus mencarinya? Apakah dalam hatimu masih tidak bisa melupakan perempuan jalang itu?"

"Bukankah kamu juga tahu kalau kepala Yun Wei masih terluka? Pasti kepalanya masih berpikir dengan bodoh. Aku malah takut kalau dia hilang, maka keluarga Yun akan menyalahkan kita semua." Bai Wenping berkata demikian sambil memandang Hua Shasha cemberut dan cepat-cepat memeluknya.

Bai Wanping pun berkata lagi, "Selain itu, bukankah Yun Wei adalah pohon uang kita! Bagaimana kita bisa membiarkannya hilang? Dia itu tidak tahu apa-apa, bagaimana bisa dibandingkan denganmu?"

Yun Wei mendengar perkataan Bai Wenping pun jadi tidak tahan mengepalkan tangannya di depan laptop.

Lu Zhanting melihat Yun Wei si kucing kecilnya yang marah, langsung bersandar duduk disamping Yun Wei dan ikut menonton laptop itu.

Lu Zhanting melihat bahwa layar itu menunjukkan rekaman kamera pengawas CCTV. Ia pun tertawa dan menyadari bahwa Yun Wei bukanlah orang yang bodoh. Calon istrinya itu nyatanya sangat pandai untuk mencari celah dan kesempatan untuk mencapai tujuan.

"Seru tidak?" Tanya Lu Zhanting.

"Menonton drama secara gratis, tentu saja seru." Yun Wei tersenyum dengan lebar.

Lu Zhanting tertarik dan bertanya, "Kalung palsu itu bagaimana dapatnya?"

"Itu adalah kalung palsu milik mereka sendiri. Akan tetapi, aku yang menukarnya duluan." Yun Wei sangat senang menjelaskan cara menipu kedua orang itu seperti seekor kucing yang mendapatkan dua ekor tikus untuk dipermainkannya.

Lu Zhanting menganggukkan kepala.

Kalau begitu, Yun Wei yang mulai mendapatkan kesadarannya telah sembuh secara perlahan-lahan. Saat ini calon istrinya itu akan mempermainkan Bai Wenping dan Hua Shasha untuk membalas perbuatan mereka.

Dengan umur Yun Wei yang sekarang ini, memiliki kepintaran seperti ini sebenarnya sungguh diluar dugaannya.

Walau demikian, semua perhatian Yun Wei sekarang hanya berfokus ke depan layar laptop itu.

Bila diperhatikan dengan teliti, wajah Yun Wei tampak tersenyum dan wajahnya yang indah itu benar-benar terlihat mempesona.

Lu Zhanting tanpa sadar mengangkat sudut mulutnya dan memikirkan ciuman yang sangat singkat itu tadi.

Di sisi lain, Yun Wei masih serius dan fokus memperhatikan rekaman di layar laptopnya. Namun, ia tiba-tiba merasakan bahwa telapak tangan Lu Zhanting memegang kepala kecilnya.

Ketika Yun Wei masih belum sadar, bibir tipis yang agak sejuk Lu Zhanting langsung menyentuh ke bibir Yun Wei.

Yun Wei bernapas pelan dan masuk ke dalam pelukannya. 

Sungguh, aroma maskulin pria itu sangat kental dan menusuk ke hidungnya.

Lu Zhanting tidak pernah merokok jadi aroma maskulin itu hanya didominasi wangi parfum miliknya. Tampaknya, tidak ada aroma lain yang membuat Yun Wei tidak nyaman.

Lu Zhanting seperti cahaya matahari yang memberikan kengahatan pada saat musim dingin kepada Yun Wei. Rasanya hangat, cukup hangat tetapi juga lembut.

Yun Wen pun menutup matanya dan membuat kekacauan di hatinya hilang. Ia pun perlahan-lahan menjadi tenang.

Yun Wei juga perlahan-lahan menerima ciumannya.

Namun saat Yun Wei berusaha menenangkan diri, ia justru tidak tahu hal yang harus dilakukannya. Jadi, apakah ia perlu membuka pintu terhadap ciuman Lu Zhanting itu?

Napas Lu Zhanting mulai agak berat.

Meski lelaki itu hanya memberikan satu ciuman yang sederhana, namun ia bisa membuat kehangatan di dalam badannya muncul dengan sangat cepat.

Ciuman sebaik ini sungguh ciuman pertama yang dirasakan oleh Lu Zhanting.