Dalam suasana yg memanas ini, Lu Zhanting seketika mendekati telinga Yun Wei dan menyampaikan kabar yang mendebarkan.
"Sekelompok dokter internasional telah menyarankan bahwa perempuan akan paling bagus memulai kehidupan seksualnya saat berusia delapan belas tahun… Setidaknya demi menjaga kesehatan badan dan masa depan yang bahagia."
Andai dapat berkata jujur, Yun Wei pun sebenarnya merasa agak berhasrat karena aura panas dari pria itu. Namun Lu Zhanting yang rela menahan nafsunya itu justru membuat hati Yun Wei merasa sangat senang.
Walau demikian, Yun Wei masih tetap bertanya, "Tuan Ting juga tidak takut menyakiti diri sendiri karena menahan kesenangan seperti itu?"
"Dasar perempuan!!!" Lu Zhanting sudah berusaha menahan dengan sepenuh tenaga. Namun, gadis kecil yang tidak takut dengannya ini malah makin sengaja menggodanya. Jujur saja, hasratnya ini sudah sampai batas terakhirnya dan dirinya sudah semakin lemah menahannya.
Lu Zhanting pun mendorong Yun wei ke atas sofa dan gerakannya sangat cepat serta gesit seperti sedang menerkam mangsanya.
Di matanya, Yun Wei sudah seperti manisan yang telah lama ditunggu-tunggu olehnya.
Lu Zhanting dengan kuat menahan Yun Wei dan mencium sejenak wajahnya. Ia juga dengan kuat menepukkan telapak tangannya ke bokong kecil Yun Wei. Setelah itu, ia baru merasa agak lega.
Lu Zhanting seketika berdiri. Ia pun membiarkan Yun Wei sendirian dan dengan langkah yang besar berjalan ke arah kamarnya sendiri.
Yun Wei pun membalikkan tubuhnya di atas sofa. Ia pun melihat bahwa bayangan punggung Lu Zhanting sudah menjauh dan menghilang saat masuk ke dalam kamar mandi.
Tidak lama kemudian, ia dengan cepat mendengar suara pancuran air mengalir. Menyadari bahwa lelaki itu sudah tidak mengawasinya, Yun Wei pun menjulurkan lidahnya dengan nakal karena terpesona dengan sikap pria itu.
Benar, calon suami yang dipilihnya ini memang tidaklah salah… Lu Zhanting membuktikan bahwa dirinya bisa memperlakukan Yun Wei dengan baik.
Namun tidak menunggu Lu Zhanting keluar dari kamar mandi, Yun Wei sudah cepat-cepat berlari masuk ke dalam kamarnya sendiri.
Lagi pula, Yun Wei juga tidak mungkin terus-menerus menantang ketahanan hasrat nafsu pria itu.
Alhasil, Yun Wei pun memilih langsung berbaring di atas ranjang dan tertidur dengan sangat nyenyak malam ini.
*****
Keesokan harinya, Yun Wei terbangun dari tidurnya. Ia tidak langsung mandi dan memilih keluar dari kamarnya. Dengan rambut yang berantakan seperti kandang ayam itu, ia berjalan ke arah flat di sebelah kamarnya dan berdiri di depan pintunya.
Ah ya, Bai Wenping dan Hua Shasha sedang tidur di kamar Yun Wei. Setelah berhubungan intim, mereka berdua pasti masih tertidur di sana
Tentuya, mereka pasti menunggu kepulangan Yun Wei sambil merencanakan cara untuk mengambil kekayaannya.
Setelah mendengar suara ketukan pintu, Bai Wenping dan Hua Shasha dengan cepat memakai baju mereka kembali.
Mereka membuka pintu dan melihat Yun Wei yang seperti orang kesulitan berdiri di depan pintu dengan rambut yang sangat berantakkan. Tidak hanya itu, bajunya juga terlihat kusut.
Melihat hal itu, Hua Shasha dengan cepat bertanya, "Weiwei, kamu kenapa? Apa yang terjadi? kemarin malam kamu kemana? Kenapa baru kembali sekarang?"
"Aku tidak tahu jalan. Jadi, aku tidur di taman dan baru kembali sekarang." Yun Wei sengaja berpura-pura terlihat menyedihkan.
"Apa kamu tidak memanggil taksi untuk pulang?" Tanya Hua Shasha sambil memasukkan tangannya ke dalam kantong bajunya, "Di mana uangmu? Di mana juga kartu debitmu?"
Sebenarnya Hua Shasha ingin mencari tahu bila Yun Wei sudah mendapatkan kiriman uang dari keluarganya.
Namun nyatanya, mereka juga tidak bisa mendapatkan apapun di dalam kantong Yun Wei.
Mengetahui hal ini, Hua Shasha sama sekali tidak merasa kasihan. Ia malah marah-marah kepada Yun Wei, "Huft ... jadi kamu sudah tidak memiliki uang dan kartu debit, ya?"
Kemarin malam, Hua Shasha dan Bai Wenping sudah mencari semua barang di dalam kamar Yun Wei. Sayangnya, barang yang dicarinya waktu itu juga tidak ada. Selain itu, semua perhiasan yang mereka simpan kemarin juga sudah dibawah oleh Tante Ji kembali ke keluarga Yun sejak kepulangannya.
"Uh...uh.., Shasha kamu galak sekali. Weiwei jadi agak takut…." Yun Wei berpura-pura mengelap air matanya.
Hua Shasha semakin marah dan memanggil Bai Wenping, "Bai Wenping, bagaimana langkahmu selanjutnya? Masih ada tiga bulan lagi sebelum liburan semester tiba. Pada saat itu, Yun Wei pasti akan pulang ke rumah Keluarga Yun. Kalau kita masih ingin menguras hartanya, hal itu pasti akan sangat sulit dilakukan. Jadi, apa yang harus kita lakukan?"
"Iya, kita harus memanfaatkan ini selama dia masih bodoh. Aku juga yakin bahwa Keluarga Yun juga tidak tahu saat kita melakukannya." Ucap Bai Wenping dengan sangat khawatir.
"Weiwei sayang..., Weiwei jangan menangis, ya..." Bai Wenping dan Hua Shasha mulai menghiburnya. Sambil menghibur, mereka juga bertanya, "Weiwei, apakah Tante Ji sudah meninggalkan kartu debit lain untukmu?"