Mobil off-road Bai Qinghao bergerak meninggalkan tempat itu.
Liu Li mengerutkan keningnya. Tanpa seizin bosnya, ia tidak bisa ikut dengan bosnya itu.
Ada sebilah pisau di dalam tas tangan Fang Xinxin ....
Liu Li terkejut setengah mati. Apakah Fang Xinxin akan menikam bos di dalam mobil?
Ia hanya bisa berharap sang pengemudi, Li Bingpan menjadi pintar dan waspada terhadap Fang Xinxin.
Liu Li buru-buru naik kendaraan off road yang kedua untuk menyusul bosnya.
Beberapa kendaraan off road mengikuti mobil Bai Qinghao. Jarak dengan mobil di depannya dipertahankan masing-masing sepuluh meter dan membentuk lanskap yang megah.
Di dalam mobil SUV Bai Qinghao, jok kulit berwarna hitam dengan garis-garis merah terlihat sangat mewah. Kabinnya begitu elegan dan mewah dengan konsol tengah berwarna hitam.
Fang Xinxin duduk di kursi belakang. Ia merasa di dalam mobil sangat luas dan nyaman. Seluruh mobil senada dengan hawa dingin Bai Qinghao.
Seumur hidupnya, Fang Xinxin belum pernah naik mobil semewah ini.
Punya uang rasanya benar-benar menyenangkan.
Lebih lagi, Bai Qinghao yang duduk di sampingnya tidak hanya kaya, tapi juga terlihat sangat keren dan tampan, sehingga membuat semua orang terpesona!
Bai Qinghao terkejut. Fang Xinxin begitu patuh. Lagipula, Fang Xinxin yang dulu lebih suka berkelahi dengannya daripada duduk bersamanya di dalam mobil.
Tatapan matanya yang tajam jatuh pada tas tangan yang dipegang erat oleh Fang Xinxin di tangannya. Di dalamnya terdapat sebilah pisau buah yang dicuri wanita itu saat berada di dalam kamar rawat inap.
Apakah dia sengaja berpura-pura dan menunggu kesempatan untuk membalas dendam?
Bagaimanapun, Bai Qinghao telah merampas kesuciannya. Bagaimana mungkin Fang Xinxin rela kehilangan tubuhnya karena perasaannya kepada Bai Chenxi?
Fang Xinxin tak tahu apa yang dipikirkan pria itu. Ia mengikuti ke mana tatapan mata Bai Qinghao yang melihat ke pangkal pahanya. Wajahnya langsung memerah dalam sekejap. "Bai Qinghao, kau benar-benar mata keranjang!"
Suasana di dalam mobil mewah itu mendadak pecah oleh kata-kata Fang Xinxin. Sang pengemudi, Li Bingpan, membanting setir karena terkejut dan hampir saja menabrak pagar pembatas di sisi jalan.
Untung saja sang pengemudi ini sangat lihai mengemudi dan cepat bereaksi. Ia mengayunkan kemudi dan pantatnya, mobil pun meluncur kembali ke jalan raya.
Walkie talkie yang ada di dalam mobil segera berdering nyaring. "Li Bingpan, apa yang terjadi!?" Terdengar suara Liu Li yang sedang mengemudikan mobil di belakangnya.
"Tidak apa-apa, tanganku licin!"
"Sebagai supir eksklusif bos, tugas dan tanggung jawabmu sangat besar! Mengapa kau bisa melakukan kesalahan seperti itu!" Suara Liu Li kembali terdengar di walkie talkie. "Harap kau segera waspada!" Maksud dari perkataan Liu Li adalah meminta Li Bingpan waspada dengan pembunuhan yang akan dilakukan Fang Xinxin kepada sang putra langit.
Bosnya seperti kaisar di Didu.
Li Bingpan tidak mengerti yang dimaksud Liu Li, sehingga ia menjawab, "Ya, aku pasti akan fokus mengemudi!"
Liu Li yang ada di mobil tepat di belakang Li Bingpan terdiam. Pemikiran mereka berdua jelas tidak pada saluran yang sama.
Sang bos juga ada di dalam mobil di depannya. Ia tidak berani menyuruh Li Bingpan mengawasi Fang Xinxin melalui walkie talkie.
Meskipun Li Bingpan sedang sibuk mengemudi, tapi ia tidak tahan mengintip Fang Xinxin dari kaca spion tengah yang terletak di atas konsol.
Bos mereka yang terkenal justru dikenal tidak dekat dengan wanita. Selama bertahun-tahun sang bos betah melajang. Kabarnya, banyak wanita cantik bahkan tidak bisa menyentuh sudut celananya. Bagaimana mungkin bos ini bisa menjadi mata keranjang?
Selain itu, menghadapi ini ....
Ia adalah pengemudi baru yang baru saja dipindahkan oleh sang bos. Jadi, ia tidak tahu hubungan antara sang bos dengan Fang Xinxin.
Li Bingpan hanya merasa bahwa wanita tambun yang duduk di samping bosnya itu sangat buruk rupa dan wajahnya dipenuhi jerawat ....
Tubuh wanita ini sama sekali tidak memberikan keuntungan.
Bahkan, bagi seorang supir seperti dia, Fang Xinxin tetaplah tidak menarik.
Bos tidak buta, kan?
Di permukaan, Li Bingpan tidak menunjukkan pemikirannya ini.
Ngomong-ngomong, wanita tambun ini pasti akan diusir oleh bosnya dari mobil ini.
Kemudian, berita surat kabar pada esok hari adalah bahwa seorang wanita gemuk dan jelek 'melompat sendiri dari mobil' dan meninggal.