Pagi-pagi sekali Safira sudah bangun dari tidurnya. Semalam, sang Ibu memintanya untuk membantu Ibunya itu untuk membuat beberapa kotak kue pesanan Pak Mentri yang akan dibawa ke sebuah pondok pesantren.
"Alhamdulillah aku bangun di waktu pagi dan dalam keadaan sehat wal afiyat," gumam Safira seraya keluar dari kamarnya.
Sang Ibu sudah mulai membuat beberapa adonan kue yang akan dibuat. Sementara menu kuenya tak lain dan tak bukan adalah jajanan pasar tradisional yang biasa ditemukan di pinggir-pinggir jalan.
"Apa yang belum dibuat, Bu?" tanya Fira sambil duduk di kursi depan meja makan minimalis.
Rambut panjang yang hitam itu ia urai karena habis keramas. Waw, keramas pagi? Kalau pengantin baru mah pasti akan menjadi bahan ledekan dan nyinyiran usil karena identik dengan ... ehem, anu lah! Semua orang juga paham. Hihihi.
Bu Kartika menyunggingkan senyuman tipisnya, meletakkan nasi goreng di atas meja, "Belum semuanya, Fir," jawabnya singkat namun padat dan jelas.