"Sudah, jangan terlalu dipikirkan, Bu. Dalam keadaan seperti ini, kita itu harus tetap tenang dan jangan panik. Ibu harus yakin bahwa Allah pasti akan memberi jalan untuk orang-orang yang ingin berbuat kebaikan," ucap Safira dengan kata-katanya yang terdengar adem di telinga Ibunya. Tumben sekali.
Bu Kartika menatap lekat wajah cantik putrinya, "Ibu tidak salah dengar? Subhanallah. Tumben sekali kau bicara seperti orang 'alim," sindirnya dengan senyuman usil.
Safira menyengir kudanil dan menggaruk pelipisnya yang sama sekali tidak terasa gatal. Ia pun tak tahu mengapa ia bisa bicara sebijak itu pada Ibunya, "Mungkin sebuah ilmu dadakan, Bu," jawabnya ngasal.
Bu Kartika terkekeh, kini raut wajahnya sudah tak sedih lagi. Dan hal itu membuat Safira senang.
"Bisa saja kau ini!" desisnya sambil menjewer kecil telinga putrinya itu.
Safira hanya meringis kecil dan tertawa riang. Sementara Bu Kartika kini menatap santai pada susunan kue kotak di hadapannya itu.