Ardi masih setia menunggu mantan kekasihnya itu. Netra hitamnya tak berhenti menatap daun pintu kamar Safira. Namun, sesekali ia juga menatap daun pintu kamar Ibu Safira yang berada jauh dari kamar mantan kekasihnya itu.
Lah, kok Ardi bisa tahu kamar Safira? Memangnya dia pernah masuk ke dalamnya? Tentu saja iya. Ketika Safira sedang sakit, Ardi menjenguk Safira dan masuk ke kamarnya. Dan juga, ketika Safira sedang depresi beberapa waktu lalu, Ardi masuk ke dalam kamar itu.
Di samping itu juga, Ardi sudah tahu sejak ia awal-awal menjadi kekasih Safira. Ya, saat ia menjemput Safira untuk jalan, ia sering memperhatikan gerak gerik wanita cantik itu. Terutama saat Safira keluar masuk kamarnya. Dari sana lah Ardi tahu bahwa kamar Safira terletak di dekat ruang tamu dan paling depan.
Ceklek!