Jay menatap orang di depannya dengan perasaan rumit. Terakhir kali bertemu berakhir pulang bersama suami. Kalau bertemu terus menerus, hatinya bisa gila. Terlihat wajah lelah tapi kecantikan alaminya terpancar dengan sangat kuat membuat semua pertanyaan keberatan hilang tak bersisa.
"Katakan padaku, masalah apa lagi yang kamu punya?"
"Apa aku harus ada masalah baru boleh kemari?"
Kue tiramisu dan es kopi gula aren tidak tersentuh sejak datang bahkan aura sedihnya menular pada Jay. Ini tidak nyaman pikirnya.
"Riu, bukan itu maksudku"
"Kalau begitu apa?"
"Kamu memang paling pintar bersikap menyebalkan"
"Tapi, sikapku ini membuatmu jatuh cinta padaku"
"Kamu terlalu percaya diri"
"Kenapa tidak percaya diri? aku tidak perlu lakukan apapun, deretan pria pasti antri"
"Huh! Riu, ini terlalu banyak percaya dirinya"
"Hei.. kamu bisa tanyakan pada pegawai, apakah aku salah dalam hal ini"