Orang baik selalu tersingkir tapi orang jahat selalu mendominasi setiap sudut.
Riu menyandarkan badannya ke belakang sofa, tangan memainkan handphone ditangan, mata melihat arah taman dari balik jendela.
"Ini sudah malam. Toko mau tutup"
"Jay, kamu punya hutang padaku. Bisakah aku duduk sebentar disini?"
"Kenapa? kamu punya masalah dengan suamimu"
"Tidak ada"
Tatapan tajam Jay memeriksa sekujur tubuh Riu bikin semua pelayan toko cemas dan khawatir. Itu tatapan mata semacam, siapa yang menyakitimu maka nasib berakhir.
"Riu, kamu duduk disini sepanjang hari, semua macam kue dan minuman sudah dimakan. Kami semua sudah capek, butuh istirahat"
Kepala Riu bergeser melihatnya, Jay tertegun melihat kilatan mata tak berdaya Riu. Bahu Jay mendadak tegang tanpa sebab, inilah Riu yang dikenalnya dan dicintainya seumur hidup.
"Seandainya dulu, aku memiliki kasta yang sama denganmu, apakah kamu akan memperjuangkan cinta kita?"