Mereka berdua terus bergulat dan terbelit satu sama lain. Tidak ada celah di keduanya. Nafas saling memberi dan menerima diantara mereka berdua seperti sudah terlatih.
Desti bersandar di sebelah badan Caoli. Lelah tapi puas, itu yang dirasakan Desti dan Caoli bersamaan, aktivitas bercinta tersembunyi ini menjadi candu. Namun, hati Desti gelisah memikirkan Carlo yang ditinggalkannya seorang diri di kamar utama.
"Kak..."
"Diam lah!"
"Ini sudah jam berapa?"
"Pagi aku rasa. Kenapa? Carlo tidak mungkin bangun sepagi ini"
"Aku hanya berjaga-jaga saja, kak"
Caoli mengurangi gerakannya yang ingin melakukan lagi, sepanjang malam tidak pernah puas merasakan Desti.
"Mandilah dulu, aku menyusul. Jangan sampai Carlo curiga padamu nyonya Carlo"