Jero melangkah masuk dengan tangan mengengam tangan Ayun. Semua orang yang berada di ruang makan terkejut melihat kedatangan mereka berdua. Riu beranjak dari duduknya, berdiri kaku di samping meja.
"Kami pulang"
Suara bahagia Ayun terdengar nyaring sampai menembus tulang belakang Riu. Jero berusaha kuat menahan perasaan rindunya pada Riu, ia menatapnya sekilas. Ibu Jero diam memperhatikan situasi, ini sulit dikendalikan.
"Kami akan menikah"
Suara teriakan senang berasal dari ibu Jero seakan menggores kuat di hati Riu. Mata Riu tajam ke arah Jero seakan mencari celah kebohongan. Jero merasakan ketidaknyamanan dengan tatapan Riu tetapi ia sudah berjanji membantu Ayun melewati hari-hari pembatalan pernikahannya dengan Carlo. Namun, Ayun bersikap layaknya wanita yang bahagia dengan menyandarkan badannya di lengan Jero, seakan beritahu kepemilikan mutlak.