Stockmann Departement Store adalah salah satu pusat perbelanjaan yang ada di kota Helsinki. Jaraknya dari apartemen tidak terlalu jauh. Aku menyarankan kepada Sania untuk memakai mobil ku dari pada harus naik taxi, karena cuaca hari ini masih cukup baik dari kemarin.
Aiden adalah tunangan dari Sania, mereka berdua sudah berpacaran sekitar 8 bulan. Mereka berdua awalnya di perkenalkan oleh keluarga mereka masing masing, dan akhirnya mereka merasa cocok sekitar 4 bulan berpacaran dan akhirnya tunangan.
Mungkin tahun depan mereka berdua akan segera menikah. Sungguh sebuah cerita yang di dambakan setiap wanita.
Ia berencana membelikan Aiden pakaian karena 3 hari lagi ia akan pergi ke Swiss untuk melakukan penelitian. Aiden berkerja di sebuah lembaga penelitian bernama Kosmik Sains Center dan sepertinya Sania tidak hanya akan membelikan pakaian untuk nya tapi juga kebutuhan lainnya selama ia ada di sana, mungkin kebutuhan selama 2 bulan masa penelitian nya.
Aku sudah menebak bahwa Sania hanya menceritakan sebagian dari idenya tadi di apartemen, tapi karena aku khawatir padanya, aku tetap ikut untuk menemani nya.
Aku dan Sania sudah memilih beberapa pakaian untuk Aiden, dan betul dugaan ku, ia juga membeli perlengkapan lainnya, seperti perlengkapan mandi, perlengkapan musim dingin, Obat obatan, dan bahkan ia juga sampai membeli pakaian dalam baru untuk Aiden.
Aku sedikit geli melihat tingkah nya itu. Mau bagiamana lagi, kata orang saat kau jatuh cinta, memang adalah hal wajar jika kau melakukan hal hal seperti itu.
" Sania, setelah ini apa masih ada lagi yang ingin kau beli ?".
Aku bertanya padanya setelah melihat begitu banyak tentengan belanjanya hari ini.
" Apakah kau lelah ? Sepertinya sudah tidak ada. Tapi bisakah kita membeli makan dulu sebelum pulang, ini sudah masuk jam makan siang ?." balas Sania.
" aku tidak lelah, hanya bertanya padamu. Kalau begitu ayo kita membeli makanan, setelah itu pulang." jawabku
Aku menyukai salah satu menu spaghetti yang ada di dekat mall ini, namanya TOQYO Food Street. Aku menyarankan Sania untuk memesan makanan di sana.
Sesampainya di parkiran mobil, aku menemukan mobil Bugatti Divo berwana abu abu tua, yang dulu pernah aku lihat. Melirik sesekali ke mobil itu, namun Karena kaca mobil itu gelap, aku bahkan tidak bisa Melihat siapa yang ada di dalam, aku yakin ada seseorang di sana Karena mesin mobil itu masih menyala.
Dengan terburu-buru aku masuk ke mobil, dan langsung meninggalkan pusat perbelanjaan itu. Aku melihat ke arah kaca spion mobil dan untung nya aku tidak di ikuti, mungkin hanya aku yang berlebihan.
Melihat ku mengguman sendiri Sania tertawa dan bertanya,
" Kau kenapa, apa ada yang mengganggu mu, atau ada yang kau lupa ?".
" Sepertinya aku hanya merasa sedang di awasi, apakah kau melihat mobil Bugatti Divo berwana abu abu tua tadi, aku pernah melihat nya dan aku merasa ia mengikuti sejak aku pulang dari Aston institution." balas ku
" Kau hanya sedang banyak pikiran, kendaraan seperti itu bukan hanya 1 orang yang memiliki nya, aku tau mobil itu di buat dengan unit terbatas tapi bukan berarti hanya 1." balas Sania
" Ia aku berharap juga bahwa ini hanya perasaan negatif ku saja."
"Jika sampai aku melihat kendaraan itu lebih dari ini, seperti nya aku harus merasa waspada dari biasanya, ini sangat misterius untuk ku dan aku tidak menyukai itu". kata ku dalam hati lalu melanjutkan perjalanan ku untuk segera kembali ke apartemen.