Amora menatap Leo yang baru saja keluar dari dalam mobil, berbeda pada saat dimana Leo begitu tersiksa dengan raut wajah yang begitu sulit diartikan - kali ini Leo lebih lega, entahlah Amora merasa bersalah saat ini.
Dihampirinya Leo sembari membingkai rahang tegas pria itu dengan kedua tangannya, Amora memberanikan diri menatap dalam Leo yang juga tengah menatapnya kebingungan, "Sudah?" tanya Amora.
Leo mengagguk dan Amora segera menarik Leo ke dalam pelukannya hingga Leo harus sedikit membungkukkan tubuhnya.
"Maafkan aku, lain kali jangan lakukan hal yang akan membuat mu terpancing," tutur Amora mengusap rambut lebat sang kekasih dengan penuh kasih sayang.
Leo tersenyum dalam diam, sengaja dirinya tak buka suara karena ingin terus merasakannya lebih lama lagi.
Namun sayang, harapan Amora pupus kala Amora melepaskan pelukannya, namun meski begitu Amora tetap memberinya kecupan di rahang tegasnya, "Kau selalu menjadi yang terbaik, Iam. Terimakasih," tutur Amora.