Happy Reading
***
Javas tidak membuat jarak saat ia berdiri di belakang Ocean, dengan hati-hati salah satu tangannya melingkari pinggang Ocean. Lantas ia menundukkan kepalanya. Bibirnya sengaja ia dekatkan di telinga Ocean.
"Ayo, Oce," bisiknya dengan begitu seduktif.
Ocean seketika menoleh, matanya membulat saat bibirnya tanpa sengaja bergesekkan dengan hidung bangir Javas.
Ocean membeku sesaat, saat ia melihat bibir Javas yang begitu sangat dekatnya. Ia ingin meraih bibir itu namun …
"Ehh, Maaf, Vas." Ocean masih mengendalikan jati dirinya sebagai seorang pria sejati. Ia berusaha melingsutkan diri dari Javas yang begitu posesif merengkuhnya.
"Vas, lepas!" Ocean menekan suaranya, melihat sekitar. Sudah tak seramai tadi, tapi tetap saja rasanya aneh jika berpelukkan sesama pria seperti ini. Jika ini Qanshana, ia tak akan ragu membalas pelukannya.