Chereads / Pacar kedua / Chapter 14 - Tergila-gila kepada Brian

Chapter 14 - Tergila-gila kepada Brian

Entah mengapa Luna ketika melihat Brian tingkahnya semakin aneh dan juga sering tergila-gila kepada Brian.

Sampai pada akhirnya Gadis pun ikut heran ketika melihat tingkah laku Luna setelah Luna bercerita banyak tentang Brian Gadis pun menanggapinya.

"Kamu memangnya beneran suka sama dia atau cuman mengagumi dia?" tanya Gadis kepada Luna.

Gadis menanyakan perasaan Luna kepada Brian karena dia takut jika Luna tersakiti oleh Brian.

"Ya memangnya kenapa sih aku tahu kok kamu melihat aku sangat polos ya kan, memang benar apa yang kamu bilang kalau aku sebelumnya memang tidak pernah merasakan yang namanya cinta," ujar Luna kepada Gadis.

"Oh seperti itu ya tidak apa-apa sih sebenarnya cuman kan aku kaget saja kamu ketemu Brian kan belum lama gitu loh, tapi kamu sudah sepertinya terpesona seperti itu," ucap Gadis kepada Luna yang memandang wajah Luna dengan wajah yang sedikit heran.

Sejauh itu Gadis masih merasa aman-aman saja karena tingkah laku Luna masih batas kewajaran. Keesokan hari

Gadis selalu saja memandangi wajah Luna tetapi hari berganti hari Luna selalu saja menceritakan tentang Brian.

Tidak ada yang lain yang dia katakan selain Brian yang menjadi bahan bicaranya dengan Gadis.

"Ih kamu tahu enggak kemarin itu waktu aku lihat dia, dia juga balik lihatin aku,l ucap Luna dengan wajah yang sangat bahagia tersenyum ceria dan juga merasa sangat bahagia.

Gadis selalu saja menanggapi apa yang dibicarakan oleh temannya itu karena dia tidak ingin menyakiti hati teman baiknya itu.

"Kamu sudah menanyakan sesuatu sama dia?" tanya Gadis kepada Luna.

"Maksudnya?" tanya Luna dengan mengerutkan dahinya dan menatap kearah Gadis yang bertanya kepada dirinya.

"Ya tidak, maksud aku kamu sudah mendekati dia dan berusaha untuk akrab dengan dia ya," tanya Gadis kepada Luna.

"Oh aku kira kamu mau berbicara apa ya belum lah tapi saling lirik-lirikan seperti itu sih saling memandang satu sama lain," ucap Luna yang sangat terlihat dari wajahnya yang sangat bahagia.

"Ya, kalau kamu memang mau akrab lagi sama dia kamu mau bertanya-tanya silahkan sama siapa saja siapa tahu dia bisa membantu kamu untuk lebih dekat dengan Brian," ucap Gadis kepada Luna.

"Oh iya yang bagus makasih ya sudah memberi aku solusi hehehe," ucap Luna.

Gadis sudah memperingati Luna beberapa kali tetapi Luna masih saja bersikeras untuk berkenalan lebih dekat dengan Brian.

Luna merasa sangat bahagia mempunyai teman seperti Gadis dan dia sangat beruntung dipertemukan oleh Gadis. Luna setiap harinya selalu saja membicarakan tentang Brian kepada Gadis.

Gadis pun selalu menanggapinya dengan apa yang dia ketahui tentang Brian. Pada saat Luna dan juga gadis pergi pulang ke rumah tiba-tiba Syam mengajak Luna dan juga Gadis untuk pergi ke suatu tempat yang dimana disana ada tempat untuk berolahraga.

"Eh kalian mau pulang sekarang masa iya sekalian pulang cuman berdua, ayolah ikut aku! Aku tunjukin suatu tempat yang bagus," ucap Syam kepada Gadis juga Luna yang sedang duduk.

"Eh tumben banget sih kamu bicara seperti itu memangnya kamu mau ngajakin kita ke mana?" tanya Gadis kepada Syam dengan wajah yang sangat penasaran ketika melihat dia menawarkan dirinya dan juga Luna untuk pergi bersamanya.

"Sudahlah kamu tidak usah khawatir aku tidak jahat kok dengan kalian, kan kamu tahu sendiri aku seperti iyakan Gadis," ucap Syam meyakinkan Gadis.

"Ya sebenarnya aku ingin saja sih tapi bilang dulu lah kita mau ke mana kan aku kasihan juga kalau tiba-tiba kita ikut kamu dan kamu tahu sendiri kan Luna kan baru di sini mungkin baru semingguan," ucap Gadis kepada Syam.

"Ya justru itu karena Luna di sini baru jadi aku ingin mengajak dia jalan-jalan di sini itu loh di tempat yang ada tempat olahraganya itu dan juga ada wahana bermain nya," ucapnya kepada Gadis dan juga Luna yang terus menerus bertanya.

"Aku juga kan belum pernah jalan-jalan lo ketika aku sudah pindah di sini!" Seru Luna dengan nada yang sangat bahagia ketika ditawari untuk berkeliling oleh Syam.

"Ya sudah kalau kamu mau aku juga mau kalau begitu, soalnya kan tidak mungkin kalau kamu sendirian ataupun aku yang sendirian, jadi kita berdua aja dan Syam kamu kan yang bayar semuanya hehehe," ucap Gadis yang tersenyum kepada Syam.

"Ya sudahlah gampang yang penting kita jalan-jalan dulu," ujar Syam kepada Gadis dan juga Luna.

Akhirnya mereka pun bergegas untuk pergi jalan-jalan ketika itu Lun sangat bahagia karena selama dia pindah dia tidak pernah merasakan sedikit pun bahagia di luar karena setiap harinya dia harus kuliah dan juga harus pulang ke rumah.

"Ya ampun tempat-tempat di sini ternyata bagus-bagus ya," ucap Luna yang naik di mobil Syam seperti halnya dirinya baru melihat suasana baru di tempat tinggal yang baru.

"Ya ampun kamu ini seperti tidak pernah melihat begini saja jangan seperti itulah kamu kamu menikmati saja aku akan membuat kalian bahagia hehe," ucap Syam yang tertawa kepada Gadis dan juga Luna.

"Iya aku berani sumpah deh, aku tidak pernah loh melihat pemandangan seindah ini!" Seru Luna.

Luna memandangi sekitarnya seperti orang yang tidak pernah jalan-jalan karena memang dia tidak pernah melihat pemandangan seindah itu.

"Ya ampun kamu polos banget deh! Sumpah aku kira kamu waktu berpindah di sini kamu sudah jalan-jalan terlebih dahulu dengan orang tuamu," ucap Gadis dengan tersenyum kepada Luna.

Luna pun tiba-tiba tertunduk terdiam dan juga tidak berkata apa-apa karena dia merasa sangat sedih atas sesuatu yang menimpa keluarganya.

"Loh kamu kok malah seperti itu, kenapa?" tanya Syam dengan nada lembut kepada Luna.

Syam dan juga Gadis pun merasa tidak enak karena Luna tiba-tiba diam dan tidak berkata apapun.

"Kamu kenapa Luna? kalau kamu memang ada masalah kamu berbicara lah kan kamu juga punya teman seperti aku dan juga Syam, jadi apa salahnya kalau kamu mau berbicara," ucap Gadis yang selalu saja membujuk Luna dan dia tidak ingin melihat Luna seperti itu.

"Iya yang dikatakan oleh Gadis itu benar kamu kalau memang ada masalah kamu cerita saja tidak apa-apa kok, nah kita ini kan teman kamu jadi wajar kalau kamu mau berbicara keluh kesah kamu!" Seru Syam yang sedang menyetir dan juga memperhatikan Luna yang sedang bersedih itu.

Tetapi tetap saja dunia hanya berdiam diri dan tidak ingin berbicara apapun kepada teman-temannya.

"Sudahlah jangan dibahas aku tidak apa-apa kok kita senang-senang saja dulu karena kamu kan tahu kalau aku disini baru pindah, jadi aku belum tahu sini kalian mau kan mau ajak aku untuk berkeliling," ucap Luna kepada Sya

dan juga Gadis.

Gadis pun tersenyum manis kepada Luna dan tidak ingin melihat kekecewaan ataupun kesedihan yang ada pada wajah temannya itu.

"Sudah ya kamu jangan memikirkan sesuatu yang tidak perlu kamu pikirkan memang kamu mempunyai masalah sesuatu yang tidak bisa diceritakan?" tanya Gadis kepada Luna.

"Ada sesuatu yang membuat aku sedikit tapi aku mau melupakan itu semua, jadi aku tidak bisa mengatakan semuanya kepada kalian maaf ya sekali lagi aku minta maaf kalau memang aku tidak bisa menceritakan semuanya," ucap Luna memberikan pengertian kepada teman-teman.

Luna selalu saja diam dan juga Gadis menghibur Luna karena mereka ingin menjadi teman yang baik dan tidak ingin melihat temannya bersedih.

Luna yang sangat polos terus saja ingin berkeliling melihat keadaan sekitar karena dia tidak pernah jalan-jalan sebelumnya, dia sangat terlihat bahagia dan ingin melupakan permasalahan keluarganya.

Syam membawa mereka ke suatu tempat yang sangat indah dan juga di sana banyak wahana bermain dan juga alat-alat untuk olahraga.

Mereka pun bermain dan juga mereka berolahraga di sana tidak lama kemudian mereka bertemu Brian.

"Halo bro! Ya ampun aku kira kamu belum ke sini tadi aku mengajak Luna dan juga Gadis nih agar mereka tahu kamu juga latihan di sini," ucap Syam kepada Brian.

"Oh iya, ya sudah kalian asikin dulu saja aku masih mau latihan kok hehehe," ucap Brian kepada teman-teman itu.

Luna Sontak kaget ketika melihat Brian yang tidak menggunakan baju dan terlihat sangat sixpack dan banyak keringat yang ada di badannya.

Sontak Luna tidak mengedipkan mata ketika melihat apa yang ada didepannya itu Gadis yang sedang berada di samping Luna pun langsung saja mengagetkan Luna.

"Kamu ini kenapa kamu mau lihat apa? astaga ya ampun jangan-jangan kamu tahu kan apa yang dilihat oleh Luna dan sekarang dia tidak mengedipkan mata hahaha," ucap Gadis kepada Luna dan juga Syam.

"Ya ampun Luna-Luna ya sudahlah, kamu mau lihat-lihat saja tapi ingat jangan melihat sampai seperti itu lagi ya, hahaha," ucap Syam.

bersambung