Chereads / Pacar kedua / Chapter 18 - Tawaran

Chapter 18 - Tawaran

Luna pun mendengarkan perkataan dari Gadis dan dia lebih memilih untuk diam tanpa berbicara sepatah katapun dan mengikuti proses pembelajaran di dalam kelas.

Setelah proses pembelajaran selesai dan ketika dosen sudah keluar dari kelas Luna pun merasa lega dan langsung saja berbicara kepada Gadis.

"Ya ampun sumpah ya, aku kaget banget ketika dia bertanya seperti itu kepadaku dan tadi aku sedikit lagi sudah mau terlambat, kalau saja gak ada kamu tadi yang yang menyelamatkan aku huh," ucap Luna kepada Gadis karena merasa berterima kasih kepada Gadis yang telah menolongnya dan membuat alasan untuk dirinya.

"Ya ampun kamu tidak perlu seperti itu, kamu tahu kan Bapak dosen itu killer banget dan dia galak banget sumpah jadi aku akan melindungi kamu lah tidak mungkin aku melihat kamu seperti tadi," ucap Gadis kepada Luna.

Ketika mereka mengobrol dan bercerita bahwa ada salah satu teman sekelas mereka yang berbicara di depan kelas.

"Teman-teman aku mau memberi tahu bahwa kita dapat undangan dari Anggun dari kelas sebelah! Soalnya besok malam dia akan ulang tahun dan kita semua diundang!" ucap dengan tegas salah satu mahasiswa yang ada di kelas itu.

Gadis pun bertanya kepada Gadis itu.

"Memangnya kita boleh datang ke acaranya sendiri atau bagaimana sih sistemnya?" ucap Gadis.

"Oh iya! Gini ya tadi Anggun bilang ke aku kalau kalian harus bawa pasangan masing-masing! Seperti itu! Oke," ucapkan Mahasiswa itu di kelas.

"Hah! Gila ya! Masa iya di acara ulang tahun harus bawa pasangan sih! Nah gimana dengan aku yang tidak punya pasangan!" ketus Luna yang merasa sangat kesal dengan pemberitahuan teman sekelasnya.

"Santai lah kamu! Kan kita punya banyak teman kenapa tidak bisa bersama-sama mereka saja," ucap Gadis kepada Luna.

Mereka tidak berpikir panjang untuk berangkat dengan siapa karena mereka merasa banyak mempunyai teman laki-laki.

Akhirnya mereka pun pergi ke kantin untuk membeli makanan akan tetapi sebelum mereka sampai di kantin mereka telah bertemu dengan Brian dan juga Syam.

"Hey! Mau kemana sih sekarang sudah jam begini baru mau ke kantin?" ucap Syam kepada Luna dan juga Gadis yang sedang berjalan berpapasan kepada dirinya.

"Loh memangnya ada apa sih kamu nih kerjaannya ganggu terus ya orang mau ke kantin doang," ucap Gadis dengan nada yang cuek.

"Ya kan orang cuma mau nanya saja siapa tahu kalian mau beli apa gitu jadi nanti kalau ada apa-apa tuh tinggal minta tolong saja! Daripada sudah jam begini baru mau masuk ke kantin nanti lambat masuk kelas memangnyanya siap untuk di hukum?," ucap Syam dengan tersenyum sinis.

"Oh ya kalian mau ke pesta Anggun enggak?" tanya Brian kepada Gadis dan juga Luna.

Luna pun terdiam ketika mendengarkan perkataan dari Brian. Entah apa yang ada dipikiran luna tetapi dia sangat tidak bisa mengucapkan sepatah katapun dam dia tidak bisa membuka mulutnya untuk berbicara sesuatu kepada Brian.

"Iya kita pergi ke pesta Anggun, tapi tidak tahu dengan siapa," jawab Gadis kepada Brian.

Luna yang tidak mau menjawab apa yang ditanyakan oleh Brian pun merasa bersalah dan terus saja berdiam diri di hadapan Brian.

"Aku mau menawarkan sesuatu kepada kamu Luna! Boleh?" tanya Brian kepada Luna yang sedang berdiam diri di hadapannya.

"Ya boleh, memangnya kamu mau menawarkan apa?" jawab Luna dengan sedikit penasaran dengan perkataan Brian dan dia merasa gugup ketika berbicara keadapa Brian.

"Ya aku mau menawarkan kamu untuk jadi pasanganku nanti di acara pesta ulang tahun Anggun! Aku harap kamu mau tapi kalau tidak mau juga tidak masalah!" ucap Brian kepada Luna yang sedang tegang di hadapan Brian dan menatap mata Luna.

"Ya ampun begini rasanya di tatap dengan orang yang kita kagumi," batin Luna dengan sedikit malu dan salah tingkah di depan Brian.

Luna tidak mengetahui bahwa dirinya sangat gugup dan dia merasa sangat malu di depan Brian.

"Luna kamu kenapa?" tanya gadis kepada Luna sambil memegang dagu

Luna.

"Ih kamu apaan sih yang megang-megabg aku," ucap Luna kepada Gadis.

"Ya enggak! Maksudnya kamu kenapa sih kok ngomong seperti itu dan pipi kamu tuh terlihat merah banget kamu kenapa?" tanya Gadis kepada Luna.

"Ohh enggak kok, santai saja aku juga lagi mikirin pertanyaan dari Brian tadi," ujar Luna kepada Gadis.

"Oh ya katanya di pesta Anggun kita harus membawa pasangan masing-masing bukannya begitu tadi katanya," ucap Luna.

"Setahu aku sih seperti itu tadi ada pengumuman di kelas katanya kita harus membawa pasangan masing-masing, terus kalau kamu dengan

Luna aku sama siapa?" ucap Gadis bertanya-tanya.

"Kamu lupa ya, kan ada aku bisa kan kita bersama-sama yang penting kan berpasang-pasangan," ucap Syam yang tiba-tiba menjawab pertanyaan dari Gadis.

"Oh ya kalau begitu pas ya kan, aku dan Luna kamu dengan Syam," ucap Brian kepada Gadis dan juga Luna.

"Ya sudah kalau seperti itu nanti sore berarti kita cari baju ya untuk datang ke pesta Anggun!" ujar Syam kepada mereka semua.

Sontak Luna terkaget ketika mendengarkan perkataan dan juga Brian karena dirinya sama sekali tidak pernah mempunyai baju yang bagus untuk pergi ke pesta ulang tahun.

Luna terdiam dan bingung mau berbicara apa karena dirinya sama sekali tidak mempunyai uang untuk membeli baju yang bagus untuk pergi ke pesta ulang tahun Anggun.

"Kamu kenapa diam seperti itu kamu bisa kan beli baju yang bagus untuk pergi ke pesta?" tanya syam kepada Luna yang terdiam dan juga menunduk.

"Iya nanti aku tanya dulu ya kepada kedua orang tuaku! Aku juga tidak bisa janji soalnya masih banyak keperluan di keluarga aku dan kalau aku membeli baju aku belum tahu bisa atau tidak!"

seru Luna kepada teman-temannya.

Akhirnya Luna pun menggandeng tangan Gadis dan mengajaknya untuk pergi dari Syam dan juga Brian.

Mereka pun bergegas pergi dan Gadis pun bertanya kepada Luna.

"Kenapa kamu langsung pergi begitu saja bukannya kamu mengagumi Brian tadi kan ada Brian dan dia malah menawari kamu untuk pergi bersama-sama ke pestanya Anggun," ucap Gadis kepada Luna yang sedang menarik tangan Gadis untuk pergi menjauh dari Syam dan juga Brian.

"Aku bingung mau berbicara apa di depan mereka aku sepertinya tidak bisa membeli baju yang bagus karena

kedua orang tuaku tidak mungkin mempunyai uang, sedangkan usaha Ayahku saja baru saja bangkrut! Maka dari itu aku pindah kuliah di sini," ucap Luna menjelaskan semuanya kepada Gadis.

Gadis pun menenangkan Luna agar dia tidak sedih.

"Kamu tidak perlu seperti itu kok kalau memang tidak ada ya tidak apa-apa ke pesta juga tidak harus menggunakan baju yang bagus cukup rapi saja itu sudah boleh kok! Jangan memaksakan kehendak ya!" seru Gadis kepada Luna yang sedang gelisah karena tidak mempunyai baju untuk pergi ke pesta Anggun bersama Brian.

"Kamu tahu sendiri lah kan ya, aku mengagumi Brian terus kalau aku sampai tidak perfect dihadapannya, aku tidak akan memaafkan diriku sendiri!" tegas Luna kepada Gadis.

"Hus... kamu tidak boleh berbicara seperti itu Luna! Jika memang dia juga menyukaimu dia akan selalu menghargai kamu apapun yang kamu gunakan dan dia tidak mempermasalahkan tentang hal apapun yang ada di diri kamu," ujar Gadis.

Mereka pun terus berjalan dan terus saja membahas tentang pakaian dan sementara itu Brian dan juga Syam berhasil membuat Luna dan juga Gadis ikut dalam pesta ulang tahun Anggun.

"Aku tahu sih kalau Luna bakalan mau tawaran kamu apa sih yang tidak mungkin untuk kamu Brian," ujar Syam kepada Brian dengan tertawa terbahak-bahak.

Brian hanya tersenyum tipis pada bibirnya yang merasa dia bisa mengendalikan semua wanita termasuk Luna.

"Bukannya kamu sudah tahu aku seperti apa? dan jangan ragukan aku ketika aku ingin mendapatkan seorang wanita!" Ketus Brian kepada temannya itu.

"Okelah aku akui kamu hebat tapi hati-hati ya biasanya sih ada karma hahaha," ujar Syam kepada Brian yang selalu saja membanggakan apa yang dia lakukan dan tidak pernah memikirkan sesuatu atau dampak yang akan dihadapi kedepannya.

bersambung