"Ya bukannya aku sok tahu ya, tapi bukannya kalau berpasang-pasangan itu berarti aku dengan Brian," ujar Luna kepada Gadis.
"Aku juga belum tahu dan syam juga sebelum mengabari aku jadi aku bertanya kepada kamu, memangnya kamu pengennya berangkat dengan siapa?" tanya Gadis kepada Luna.
"Ya kalau aku sih mana-mana saja asalkan sampai di pestanya Anggap saja," ujar Luna kepada Gadis.
Tak lama kemudian Bunda Merlin pun datang dengan membawakan kue dan juga es teh.
"Ya ampun ngobrolnya kok asik banget sih ya, memangnya mau kemana sih kok sepertinya lagi serius gitu," ujar Bunda Merlin kepada Gadis dan juga Luna.
Tampak dari wajah Luna dirinya sangat takut jika Gadis berbicara bahwa mereka akan pergi ke pesta ulang tahun teman kampusnya dan berpasang pasangan.
"Loh kok pada diam sih Bunda Merlin ini cuma mau bertanya saja kok dan tidak mau ikutan juga kok, tenang saja hehe," ujar Bunda Merlin dengan tertawa kepada mereka berdua.
Sontak Luna pun menjawab pertanyaan dari Bundanya itu.
"Ini lho bunda ada kegiatan kampus jadi kita berbicara tentang itu dan besok kita akan pergi bersama-sama," ujar Luna kepada Bunda Merlin.
Gadis yang melihat hal itu pun tentang kecewa kepada Luna karena Gadis tidak hanya satu kali melihat Luna berbohong kepada kedua orang tuanya.
Setelah bertanya kepada Luna dan juga Gadis Bunda Merlin pun bergegas untuk pergi meninggalkan mereka berdua sedangkan Luna langsung saja berbicara kepada Gadis tentang kebohongan nya lagi kepada Bunda Merlin.
"Kamu jangan bilang kepada Bunda ya kalau kita mau pergi ke pesta ulang tahun Anggun dan kita bakalan berpasang-pasangan dengan pasangan kita," ujar Luna yang sedikit takut jika Bunda Merlin mengetahui jika dirinya akan pergi ke pesta ulang tahun Anggun.
"Kamu kenapa sih semakin kesini kamu semakin beda! Dari dulu aku pertama kali melihat kamu dan kenal kamu kamu tidak suka berbohong ataupun menyembunyikan sesuatu tapi kenapa sekarang jadi begini!" tegas Gadis kepada Luna tetapi tetap saja Gadis lebih memilih untuk diam dan tidak memberikan alasan apapun kepada teman baiknya itu.
Luna bertingkah aneh semenjak dia mempunyai perasaan kepada pria idamanya.
Tingkah lakunya pun ikut berubah karena perasaannya sayang yang semakin hari semakin dalam kepada pria idaman Luna.
"Luna! Aku ini berbicara kepada kamu tapi kenapa sih kok malah diam saja," ujar Gadis kepada Luna.
Luna yang sedang tidak ingin menjawab apa pun kepada Gadis, di aelalu saja diam.
"Sudahlah jangan dibahas lagi aku masih pusing nanti aku kabarin lagi deh, bagaimana baiknya kayaknya sih aku dengan Brian," ujar lLunakepada Gadis.
"Oh begitu ya! Kalau begitu aku pulang dulu ya, soalnya masih banyak kerjaan di rumah juga aku mau membantu Ibu aku soalnya mau cari sesuatu," ujar gadis dengan berpamitan untuk pulang ke rumah.
Akhirnya Gadis pun bergegas untuk pergi pulang dan Luna pun masih saja duduk di ruang tamu dan memikirkan sebenarnya apa yang dirasakannya kepada Brian.
"Bener juga kata Gadis aku semakin hari semakin berbeda dari sifatku yang semakin hari semakin kasar, jangankan kepada Gadis kepada Bunda pun aku kasar," batin Luna.
Sedikit demi sedikit karena menyadari bahwa perubahan sikapnya membuat orang di sekelilingnya itu merasa tidak nyaman.
Malam pun tiba dan Luna pun belum mendapatkan kabar dari Brian ataupun Syam.
"Aduh sudah hampir jam 8 kenapa mereka belum menghubungi aku ya," gumam Luna dengan rasa cemas di dalam kamar.
Luna terus saja cemas dengan memegang ponselnya untuk menunggu kabar dari Brian ataupun dari Syam.
Luna terlalu dalam mempunyai perasaan kepada Brian Luna pun rela untuk menunggu lama agar dijemput oleh lelaki idamannya.
Akan tetapi tak lama, kemudian ponsel berdering, ketika itu sedang menelpon Gadis karena menanyakan apakah dirinya telah berada di pesta atau belum.
"Halo Gadis," ujar Luna yang mengangkat telepon dari Gadis.
"Iya halo kamu gimana sudah pergi? atau belum karena aku sudah ada di tempat pesta ini sepertinya aku belum melihat kamu," ujar Gadis kepada Luna.
"Ya ampun aku belum datang karena aku tidak tahu ini mau berangkat dengan siapa jadi aku menunggu kabar dari Brian dari sejak tadi," ujar Luna dengan nada yang sangat gelisah.
Ketika mendengarkan bahwa Gadis yang merupakan teman baiknya itu telah berada di acara ulang tahun Anggun.
Sontak Gadis memberitahu Luna bahwa Brian telah ada di acara ulang tahun Anggun sejak tadi.
"Brian kan di sini sejak tadi, kenapa kamu tidak menelepon dia tadi aku lihat kok dia sudah ada di sini terus kamu ngapain masih ada di rumah bukannya kamu sudah janjian dengan dia," ujar Gadis kepada Luna.
Luna mendengarkan perkataan Gadis pun sontak selalu bertanya-tanya.
"Mengapa Brian tidak mengabari dirinya! Ya ampun kamu serius ya sudah ya, aku mau telepon Brian dulu aku mau bertanya dengan dia," ujar Luna kepada Gadis.
Akhirnya Luna pun mematikan telepon dari Gadis dan tanpa basa-basi dia langsung saja menghubungi Brian.
"Huh bisa-bisanya dia melupakan aku tanpa menghubungi aku sedikitpun, dia telah pergi ke pesta duluan aku yang sangat kesal mendengarkan perkataan dari Gadis," gumam Luna.
Akhirnya Luna pun menelpon Brian.
"Halo kamu di mana sih sebenarnya kamu tahu kan harusnya kamu yang menjemput aku kan kamu bilang kita berpasang-pasangan," ujar Luna kepada Brian dengan tegas.
"Sabar dulu aku tadi masih mengantarkan temanku di tempat pesta ini Iya habis ini aku jemput kamu lah tidak mungkin tidak aku jemput," ucap Brian dengan lembut kepada Luna.
Luna pun tersenyum karena mendengarkan perkataan dari Brian yang begitu lembut pada dirinya langsung saja Brian menutup telepon dari Luna.
Luna pun tersenyum tersipu malu karena dia merasa dia telah berpikiran buruk tentang Brian.
"Ya ampun tadi aku berpikiran bahwa Brian itu memang orang yang buruk tapi ternyata dia cuman mengantarkan temannya saja ya sudahlah aku cek dulu ke rumah," ujar Luna.
Luna pun bersiap-siap untuk pergi ke pesta ulang tahun Anggun dengan menggunakan gaun yang telah diberikan oleh Brian.
Beberapa menit bersiap-siap Luna pun keluar dari kamar tiba-tiba bunda Merlin bertanya kepada dirinya.
"Loh, kok sudah tapi banget ya ampun cantik banget sih anak Bunda, memangnya mau kemana sih?" tanya Bunda Merlin kepada Luna.
Luna sangat terlihat cantik menggunakan gaun itu sangat terlihat Anggun ketika mengenakan gaun
pemberian Brian.
"Ya ampun Bunda ini biasa aja lah Cuman gaunnya aja yang bagus
tadi kok, kelihatannya cantikkan Ibu soalnya mau Ibu wanita tercantik," ujar Luna kepada Bunda Merlin.
"Ya ampun tidak lah nak anak Bunda itu semua cantik-cantik apalagi kamu menggunakan gaun seperti ini memangnya mau kemana?" tanya Bunda Merlin dengan memandang wajah anak gadisnya.
Belum sempat Luna menjawab pertanyaan dari Bunda Merlin.
tiba-tiba Lina pun datang menghampiri Luna dan langsung saja memeluk Luna.
"Ya ampun kakak aku cantik banget sih Memangnya mau kemana aku boleh ikut nggak?" ujar Lina dengan bermanja kepada kakaknya yang menggunakan gaun yang sangat cantik.
"Lina apaan sih! Kakak ini ada pesta ulang tahun teman kakak jadi kakak tidak bisa membawa kamu datang ke pesta itu," ujar Luna kepada adiknya yang bernama Lina.
"Tapi aku mau ikut kak, aku pengen banget keluar bersama kakak lagi! Dulu waktu belum pindah aku sering banget ikut kakak keluar tapi sekarang ketika pindah di sini kakak sibuk sendiri dan tidak ada waktu bermain untuk aku," celoteh anak kecil yang cantik dan imut itu.
Luna pun memegang tangan adiknya itu sembari berkata.
"Sudahlah sayang nanti kalau kakak ada waktu pasti kakak ajakin kamu kok jalan-jalan sekarang kakak mau keluar dulu ya, karena ada urusan penting dan kakak harus datang ke pesta itu Lina," ujar Luna dengan lembut kepada adiknya .
"Janji ya, kakak bakalan jalan-jalan sama aku kalau kakak sudah tidak sibuk lagi," ujar Lina dengan tersenyum manis kepada kakaknya.
"Luna pun tersenyum dan mengiyakan apa yang dikatakan oleh adiknya yang cantik itu.
bersambung