Chereads / Skandal Pil Biru / Chapter 26 - Tergelincir

Chapter 26 - Tergelincir

"Untuk dua orang, ya? Bapak ibu, pasangan?Kebetulan kami sedang ada promo untuk pasangan. Mari saya antar ke resepsionis."

"P-pasangan?! E-eh enggak usah, Pak. Saya sendiri aja. Terima kasih." Ucap Lita lalu ia mengait tangan Elanda dan menarik pria itu untuk duduk di sebuah meja kayu.

"Bapak tunggu di sini aja, saya yang pesan, ya? Bapak mau kamar apa?"

"Yang ada private pool-nya, kamu terserah pesan kamar apa aja, mau sama juga kayak saya enggak papa. ini pakai kartu kredit saya. Pakai tanda tangan aja." Ucap Elanda akhirnya menyerah membiarkan gadis itu yang memesan kamar.

"Siap, Pak!" Ucap Lita menerima kartu itu lalu berjalan ke arah resepsionis, meninggalkan Elanda yang duduk seraya merenggangkan ototnya yang pastinya terasa kaku setelah perjalanan tadi.

"Halo selamat datang di Lawu Resort and spa. Saya Mira, ada yang bisa saya bantu, Bu?" Sapa resepsionis ramah.

Lita tersenyum, "Saya mau pesan kamar, Mbak. Untuk dua orang, ada yang available?" Tanya Lita diangguki oleh sang resepsionis.

"Mohon menunggu sebentar, ya ibu, saya akan mengecek room apa saja yang available." Ucap sang resepsionis.

"Yang satu kamarnya mau yang ada private pool, ada? Oh iya ini untuk dua hari, ya." Terang Lita menjabarkan pemesanannya.

"Ada, Bu. Kami memiliki grand pool suit," ucap sang resepsionis menawarkan seraya melirik ke arah Elanda yang sedang duduk.

"Grand pool suite juga ada paket honeymoon. Kalau paket honeymoon, nanti Ibu dan Bapak akan mendapatkan spa--"

"Honeymoon?!" Lita memekik terkejut, merasa aneh karena sang resepsionis tiba-tiba menawarkan paket honeymoon. "Itu, Bos saya. Bukan suami atau em--intinya kami rekan kerja."

Sang resepsionis terlihat membelalakkan netranya, "Eh, mohon maaf ibu, saya kira" Ucapnya segera saat menyadari bahwa sepertinya Lita terkejut dengan tawaran paket honeymoon itu.

"Ahaha, enggak papa. Jadi kamar yang available? Kalau yang paling murah apa?"

Resepsionis itu terlihat berusaha mengatur kembali ekspresinya meskipun sebenarnya Lita bisa melihat dengan jelas raut menyesal bercampur di wajah resepsionis itu.

"E-eh ibu, mohon maaf, ternyata kamar kami semuanya full. Dan yang tersisa hanya grand pool suite yang ada kolam renang private-nya dan itu pun tinggal sisa yang paket honeymoon. Yang reguler sudah penuh karena ini weekend, Bu."

Ungkap sang resepsionis dengan nada tidak enak hati. Mendengar itu, Lita memejamkan netranya merasa bingung. Hanya ada satu kamar? Kalau begitu, artinya ia dan Elanda akan tidur bersama?

"Oh begitu, ya? Em, kalau begitu saya tanya--"

"Kenapa? Kamarnya penuh?" Lita berjengit, saat ia mendengar suara Elanda menyapa di balik punggungnya.

"E-eh Pak. I-itu, iya kamarnya penuh. Tapi Bapak enggak usah khawatir soalnya saya tetap pesanin yang grand pool suite-nya, untuk Bapak."

Lita menoleh kembali ke arah resepsionis, "Em, yang grand pool suite-nya saya pesan, ya Mbak. Atas nama Elanda, oh iya, pembayaran kartu kredit, ya." Ungkap Lita akhirnya. Ia tidak tega jika harus mengusulkan untuk berganti hotel.

"Bentar-bentar, terus kamu gimana?" Tanya Elanda yang bingung jika gadis itu hanya memesan untuk Elanda dan tidak memikirkan dirinya sendiri.

Sayangnya sebelum gadis itu menjelaskan, sang resepsionis kbali bersuara sehingga membuat Lita dan Elanda kembali fokus ke arah depan.

"Baik, pembayaran menggunakan kartu kredit bisa, Bu." Ucap resepsionis itu diangguki Lita.

"Baik Bu, saya kembali pastikan pesanannya, ya. Jadi kamar grand pool suite honeymoon package, untuk dua orang, dan untuk dua hari, atas nama Bapak Elanda, ya?" Ulang sang resepsionis.

Elanda menoleh ke arah Lita dengan tatapan seolah ia bertanya, apa maksud dari honeymoon package. "Honeymoon package?"

"Nanti saya jelasin di kamar, ya Pak." Bisik Lita yang membuat Elanda justru tersenyum miring dengan tatapan seribu makna.

"Jelasin di kamar? Mau praktek juga enggak papa." Ucap Elanda seraya menerima sodoran kartu akses dan brosur yang bergambar pasangan sebagai ilustrasi dari honeymoon package.

Lita menyikut pria itu, lalu menyelesaikan metode pembayaran dengan kartu kredit. Setelah proses pemesanan kamar selesai, sang resepsionis menyodorkan sebuah kartu yang akan menjadi kartu akses kamar.

"Semoga hari anda menyenangkan di resort kami." Ucap sang resepsionis sebelum Elanda dan Lita membalikkan tubuh mereka untuk menuju kamar.

"Kamarnya penuh semua, Pak. Jadi saya enggak pesan kamar. Saya nanti cari hotel lain yang masih ada kamar available." Helaan napas terdengar, "Beginilah kalau weekend. Rame hotel." Ungkap Lita dengan senyum, lalu ia baru saja menyadari satu hal, Elanda berjalan ke arah grand pool suite yang berada di sisi cukup jauh dari resepsionis seolah ia hapal di mana posisi grand pool suite yang akan menjadi kamarnya.

Kedua orang berbeda gender itu sedang berjalan di jalan setapak menurun dengan ornamen batu, jalanan ini memang cukup sempit hanya cukup untuk satu orang dan bentuknya menurun seperti tangga.

Lita berjalan dengan hati-hati, karena ia menggunakan sepatu dengan heels dan ia takut jika ia akan tergelincir di jalan batuan ini.

"Kalau gitu kita tidur sekamar, aja." Celetuk Elanda yang membuat Lita seketika menghentikan langkahnya. Elanda yang memang berjalan di depan Lita menoleh menatap Lita yang sedang menampilkan ekspresi penuh keterkejutan. Rona merah terlihat muncul di pipi gadis itu.

"Sekamar?!" Pekik Lita yang sedang berjalan di atas jalanan batu dengan hati-hati. Namun karena ia berhenti mendadak, dan secara kebetulan ujung heels gadis itu sepertinya mendarat di atas batu kerikil yang menonjol, membuatnya kehilangan keseimbangan.

"Ah!" Lita memekik saat langkahnya terus melangkah maju ke arah depan tanpa bisa dikendalikannya. Elanda yang berjalan di depan menoleh dan ikut memekik penuh keterkejutan saat melihat Lita berjalan cepat tanpa bisa dihentikan di hadapannya, pada akhirnya gadis itu baru berhenti setelah ia menabrak tubuh Elanda dengan keras.

author note :

sebelumnya mohon maaf aku menghilang lama banget T.T jadi hp ku di reset dan aku enggak bisa login di sini karena semua email dll keluar dari hp dan aku lupa password-nya. jadinya butuh perjuangan panjang untuk bisa kembali login. draft cerita di hp juga pada hilang makannya aku jadi susah update juga. hari ini aku akan boom update sampai bab panas. bab panas ada di bab sentuhan asing. kalau kalian mau langsung ke sana. nanti baca aja bab 'sentuhan asing'