"Ya, hanya itu yang masuk akal bagi Bapak. Then, I will leavin." Ungkap Lita lalu mendorong tangan Elanda yang membuat Elanda seketika melepas pegangannya pada Lita.
Elanda terdorong dengan begitu mudahnya. Tentu saja bukan karena ia lemah, jika membandingkan kekuatan Lita dan Elanda, jelas kekuatan mereka amat sangat kontras, Elanda sebagai pria, ditambah ia memang memiliki fisik yang di atas rata-rata hasil dari latihan. Sementara Lita? Ia bahkan hanya gadis pendek dan mungil yang kurus.
Elanda menjadi lemah karena ia merasakan kecewa di dalam hatinya.
Ia kira, Lita berbeda. Ia menaruh harapan bahwa Lita tidak akan mengincar apa pun darinya. Sebagai orang yang baru dikhianati, Elanda yakin Lita tidak akan menuntut apa pun dan akan fokus untuk mengobati lalu balas dendam atas pengkhianatan kekasih.
Lita menjadi kandidat paling tepat untuk mengisi kekosongan kurangnya afeksi dalam hidup Elanda setelah Elanda tidak lagi bersama orang yang ia cintai.