Delapan belas minggu Binar tidak mengeluarkan barang hidungnya, bahkan Marcel dan Frang tidak tau keberadaan gadis itu sebenarnya. Binar memang seringkali sepertinya itu.
Athala sudah bangkit dan koma nya yang berlangsung hampir tiga bulan, benar saja dia mengalami amnesia jangka panjang. Dia hanya teringat tentang pertama kali bertemu sosok Binar, dan belum ada sekalipun tegur sapa yang berlangsung tetapi sekolahnya sekarang telah usai dan banyak yang bilang, Binar hanya khayalan nya saja.
"Athur, lo di sini?"
Athur, salah satu orang yang selalu ada di dekat Athala everytime everywhere dan satu lagi adalah Athaya, saudara kandung Athala. Saudara jauh lebih tepatnya. Mereka juga diminta oleh Marcel agar tidak memberitahukan tentang apapun yang bersangkutan dengan Binar begitupula yang lainnya.
"Bawain lo makan," jawab Athur, yang diiringi anggukan dari Athaya yang sedang sibuk dengan ponselnya.
"By the way lo tau gak, ada selebgram baru yang lagi boom. Namanya Neve, tapi dia gak pernah post fotonya gitu," ucap Athaya,
"Lah, terus kenapa dia jadi selebgram?" tanya Athur.
Berbeda dengan kedua temannya, Athala tampak tidak tergugah untuk ikut nimbrung dalam pembahasan mereka berdua. Tetapi sedikit banyak dia penasaran hanya saya Athaya menyebutkan nama Neve.
"Gue kayaknya pernah denger tu nama," gumam Athala,
"Neve?"
"Selebgram tadi?"
Athala mengangguk, "Send user instagram nya,"
Athaya berdecih, "Bilang aja lo pengen kenalan sama dia," ucap Athaya.
Athur mengangguk setuju.
Setelah mendapatkan username instagram itu, Athala langsung membuka ponselnya dan mencari instagram dengan nama Neve itu.
"Neve Greyson," gumamnya,
Athala men scrolling foto foto yang dibagikan oleh si Neve ini, tidak banyak hanya sepuluh foto dengan tema dark dan beberapa pict pepohonan rindang. Salah satu yang menarik perhatiannya adalah, postingan yang dia posting dua hari lalu dengan caption, 'don't judge me, i never ever changed'
"Jangan hujat saya, saya tidak akan pernah berubah? penggunaan katanya aneh," ucap Athala,
"Lo inget Greyson gak?"
Athala menggeleng, "Kenapa?" tanyanya,
"Greyson itu salah satu geng mafia terbesar di negara ini, mereka punya tiga generasi dan yang paling langgeng itu generasi pertama." jelas Athur,
"Dongeng?" tanya Athala, ceritanya terdengar sangat dongengistic.
"Ngga, ini bahkan baru punya tiga generasi. Katanya si Neve ini salah satu generasi mereka, tapi dia spesialis pekerjaan pribadi kayak kalau semisal lo punya dendam atau kebencian dan pengen balasin ke nggak sukaan lo sama orang itu, lo bisa hubungin si Neve ini."
"Oh,"
Athur berdecak, "Oh doang?"
"Jangan bilang lo mau balasin dendam lo sama gue gara-gara cewek lo gak ada yang nyangkut sama lo tapi malah nyangkut sama gue?"
Athur memukul kepala Athala, "Sialan." ujarnya,
"Woi, jangan pukul disitu! Darahnya keluar lagu mampus lo kena amuk sama tu cewek!" ucap Athaya,
"Cewek?"
"Dia donor darahnya buat lo, dan kata dia kalau semisal ada yang bikin setetes darah dia keluar dari tubuh lo dalam artian lo terluka dan ngebuang darah milik dia, orang itu bakal mati!"
Athala tertawa, "Astaga, gak ikhlas banget dia,"
"Hari ini lo boleh keluar, Siap-siap gih...."
"Lah, kalian doang yang siap-siap. Gue tinggal pergi doang,"
"Si setan!"
Athala tertawa kemudian dia fokus kembali dengan ponselnya sementara kedua temannya itu sibuk menata pakaian Athala meski dengan hati setengah suntuk dengan sikap temannya ini.
Athala sudah memfollow instagram milik Neve yang tak lain adalah Binar, tetapi dari tidak tau padahal sempat menggumamkan itu.
Tiba-tiba notifikasi instagramnya masuk, dari Neve.
Neve Greyson
'Jangan sampe lo terluka'
Athala mengerutkan dahinya, apa gadis itu salah kirim atau awalnya dia hanya ingin melihat instagram miliknya?
"Woi! buruan balik, jalan lo sendiri!"
"Si Setan!"
***
Binar tersenyum saat dirinya sudah mengirimkan pesan itu, saat ini dia berada di Jerman dengan keluarga besar Diamond Dark. Orang tuanya juga berada di tempat yang sama, banyak sekali perkumpulan disini dengan pakaian hitam glamour.
"Neve, acara inti!"
Neve menghela napasnya, intinya adalah speech dari dirinya.
"Kamu katanya akan pensiun?"
Mendengar ucapan kakek itu, Binar menatapnya jengah. Rencananya bahkan sudah dari dulu di umur tujuh belas tahun Binar hendak pensiun.
"Kamu mau pensiun, Neve?" tanya bunda,
Binar tersenyum, "Hm, Neve akan pensiun tahun ini tepat di ulang tahun ke dua puluh."
"Sudah dapat izin kakek?" tanya papah,
Binar tertawa, "Aku bahkan tidak pernah bekerja untuk kakek, kenapa harus bertanya padanya?" tanya Binar acuh,
"Setidaknya jika kamu tidak di ajarkan itu, kamu tidak akan bisa sampai sini!" ucap Papahnya,
Pada akhirnya, Binar tetap tersenyum.
"Nanti Neve minta izin ke kakek, Bunda gak usah khawatir. Kakek gak bakalan nyelakain aku kok," jawab Binar.
Kakeknya bukan orang baik, sudah Binar bilang. Pria tua itu benar-benar seorang tua bangka yang menyebalkan, dan Binar tidak pernah bisa jika hidupnya tidak di ganggu oleh pria tua bangka itu.
"Nanti Neve izin kok,"
***
Binar berjalan masuk ke dalam mansion milik keluarganya, pertama kali rasanya sangat asing karena sedari kecil Binar jarang berada di tempat yang besar itu.
"Bunda ke kamar dulu ya,"
Binar mengangguk kemudian dia juga pergi ke kamar yang berbeda degan bundanya. Tangannya memegang ponsel mengecek DM yang tidak di balas oleh Athala. Jarang sekali Binar memposting poto dan video, dan jarang juga ada followers yang dia chat secara langsung. Apa pria itu tidak ada pikiran untuk membalasnya?
"Cih, sudah meminjam darahku, tidak tau di untung." ucapnya,
'Chat lagi saja'
"Lebih baik kau diam saja Marcel,"
Marcel tertawa di sebrang, kegiatan Binar tidak boleh lepas dari pantauan pusat dan kegiatan selama di sini juga terpantau langsung oleh Marcel tetapi pria itu tidak mengetahui jelasnya Binar berada di mana.
"Besok weekend, jadi Freetime jangan ganggu aku." Binar melepas earphones itu.
Athanvl
'Jangan lupa darah saya'
Binar tertawa, dia sedikit geli melihat pesan yang dia ketik. Darah? Rasanya dia seperti vampir.
Darah yang di donorkan saat itu adalah darah milik Binar, dia lupa bahwasanya Farhan belum cukup umur untuk melakukan donor darah. Dia memiliki golongan darah sama, alhasil itu terasa mudah dan Binar hanya perlu merahasiakan ini dari tugasnya agar tidak menjadi masalah. Apalagi jika bunda dan papahnya tau, bisa habis Binar di ceramahi nantinya.
Saat sedang melamun, pesan masuk.
Athanvn
'Mau gue balikin?'
Binar tertawa.
"Boleh, bisa balikin sekarang? Gue kurang darah," jawab Binar,
'Share lock, gue balikin sekarang'
Percakapan melalui derect message itu berakhir Binar benar-benar mengirimkan lokasinya, lagipula Athala tidak akan benar-benar menghampiri dirinya karena kawasan yang sangat jauh dari pusat kota dan masuk ke ujung jalan hutan.
Tapi siapa sangka?
'Lusa gue kesana'