Chereads / Mr. Bodyguard Don't Love Me (Bhs Indonesia) / Chapter 26 - Mengambil Kesempatan

Chapter 26 - Mengambil Kesempatan

"Gale pernah belajar ilmu therapy fisik, pijatannya enak lain kali kakak bisa mencobanya" jawab Verss polos, tapi Arland merasa curiga, bagaimana bisa hanya pijatan biasa?

"Kalau begitu, nanti malam kakak mampir yah ke apartemen, mau juga merasakan pijatan Gale ini"

Gale membuka matanya lebar, ia hendak menggeleng cepat, enak saja pikirnya tapi Verss mengiyahkan terlalu cepat.

"Ayo kak, nanti malam sekalian menginap saja, kita sudah lama tidak main game sampai malam kak, besok khan juga tidak ada acara pagi khan"

Arland mengangguk cepat, tidak boleh dilewatkan kesempatan ini.

"Tentu, em nanti kakak akan belanja makanan kecil dulu, kita akan main game sampai pagi yah setelah pijat-pijat hehe"

"Tidak bisa begitu, tuan muda sudah kelelahan mana bisa main game sampai pagi, setelah pijat langsung tidur" Gale memotong.

"Ah Gale ini kaku sekali, sebentar saja deh kalau begitu" seru Arland, tangannya berusaha merangkul pundak Verss tapi tangan Gale melepaskannya.

"Tolong jangan pegang-pegang, tuan muda sudah kelelahan, tangan anda berat"

Tapi bukan Arland namanya kalau ia tidak duduk menempel Verss, ia sengaja duduk menempel pada Vers dan mengambilkan beberapa sayur dan lauk ke mangkuknya.

"Ini Levi, makan ini enak sepertinya"

"Hehehe terima kasih kak"

Sementara acara makan malam berjalan dengan sangat lancar, di belakang kasir televisi layar lebar yang menggantung di atas kasir menayangkan siaran berita malam itu, seorang pembawa acara duduk membacakan berita terbarunya.

"Putra tertua pengusaha nomor satu keluarga Karmen terlibat skandal penggelapan pajak negara, atas tindak pidana ini dikabarkan tersangka juga sempat membungkam beberspa karyawannya dengan mengancam bahkan melukai, tindakan penculikan dan pemukulan yang menyebabkan salah seorang karyawannya menderita cacat tubuh, atas tindakan kejahatan ini LK diancam hukum pidana penjara hingga dua puluh tahun maksimal, LK juga harus membayar pajak yang mencapai tiga triliun kepada negara dalam jangka waktu lima tahun, sementara saudaranya TK juga terlibat skandal pesta seks hingga obat-obatan terlarang di salah satu night klub VIP di Singapura, polisi sedang menunggu surat perintah untuk ekstradisi TK kembali untuk menerima hukuman, sedangkan LK putri ketiga pengusaha Eric Karmen hingga hari ini tidak diketahui keberadaanya setelah terbukti ikut terlibat korupsi tender jalan tol tahun lalu dengan perusahaan MarcoPolo..."

Di layar tampak polisi membawa seorang yang wajahnya disamarkan ke kendaraan dinasnya dari sebuah gedung perkantoran tinggi.

Terlihat banyak wartawan yang berusaha mengerumuninya untuk mendapat informasi.

"Pak bagaimana komentar anda soal penyerangan salah seorang karyawan anda!"

"Tolong berikan komentar mengenai dakwaan anda"

LK, atau Luke Karmen yang disamarkan wajahnya di dalam televisi digiring ke arah mobil polisi dengan dua tangan diborgol di depan.

"Ini tidak benar! Aku tidak menyiksa karyawanku, ini fitnah, kurang ajar pengacaraku akan menuntut balik kalian!"

Polisi menarik tangan pria itu ke dalam mobil.

"Sudah jangan banyak bicara"

......

Drzzzzttt drzzzzttt.

Ponsel milik Gale di atas meja bergetar.

Ia berdiri di depan meja dapur menyiapkan makanan kecil untuk Versa yang tengah asik bermain game dengan tamu tak diundang Arland di ruang tengah apartemennya, Derek duduk di ujung sofa sibuk dengan dunianya sendiri di ponselnya.

Gale mengeringkan tangannya di celemeknya dan mengangkat teleponnya.

"Yah"

Sambil melirik Verss yang asik bermain di ruang tengah Gale mendekati jendela.

"Bagaimana dengan wanita itu? Apa masih belum ditemukan? Selama orang itu masih di luar bahaya masih mengintai tuan muda"

Gale agak berbisik, jangan sampai Verss mendengarnya kalau ia sampai tahu ia masih mengurus keluarga bejat itu Verss akan melarangnya, tapi dendam ini harus dibalas, Gale tak akan bisa hidup dengan tenang sebelum semua iblis itu membusuk di lubang paling gelap.

"Kerahkan orangmu lebih banyak, aku mau melihat wajah wanita itu duduk di balik jeruji besi, jangan melewatkan satu nyamuk pun lolos" mata Gale berkilat tajam, saat ini ia seperti seorang algojo yang siap menghukum tersangkanya, walau apapun yang terjadi ia tidak akan melepaskan buruannya begitu saja, semua harus kena cengkeramannya.

.....

Tak terasa waktu bergulir begitu cepat, karena lelah Derek menggantikan Verss bermain game dengan Arland, sementara Vers sendiri sudah hampir tertidur duduk menyender di bawah sofa.

Derek juga tak bisa bertahan lama, pukul dua pagi dan ia sudah teler hingga tertidur di atas sofa. Arland menarik napas panjang, ia juga tak bisa memungkiri kalau ia juga kelelahan, diletakkan gagang konsol gamenya di atas meja dan melihat Verss yang tertidur dalam posisi duduk dengan kepala dikaki sofa.

Wajah Verss memang terlihat sangat lelah, Arland menggeser tubuhnya duduk lebih dekat, mendengar suara desah napas Verss yang pelan, bulu matanya yang lentik saat matanya tertutup rapat, alisnya yang tebal hitam, hidungnya yang mancung, bibirnya yang merah merekah dengan bentuk menyerupai hati yang mendesaknya untuk maju menyentuhnya, Arland tak akan menyalahkan dirinya karena mengambil kesempatan saat Verss tertidur saat ini, karena memang pemuda itu yang menggodanya, ia maju, semakin dekat dengan hati-hati mengangkat dagu Verss, tersenyum sebelum menundukkan kepala dan mengecup bibirnya.

"Cup" manis, bibir yang manis hingga membuat Arland tersenyum tanpa henti, sudah lama tak bisa mendapat kesempatan mencium bibir manis itu lagi sejak Arland memutuskan untuk berkarir di luar negeri meninggalkan Vers muda sendiri, ia menyesalinya, selamanya mungkin tidak akan bisa membalikkan waktu, tapi, ia ingin sekali menebusnya, Arland tersenyum, ia bisa saja mencium bibir manis Verss lagi tapi ia tidak boleh mengambil kesempatan saat pemuda itu terlelap tak sadar, hingga Arland hanya maju, mengangkat tangannya membelai dahi Verss dan sedikit mengangkat tubuhnya mengecup keningnya.

"Cup"

"He anak manis"

Tepat saat Gale muncul dari arah kamar, ia baru beranjak sebentar menyiapkan kamar Verss dan menghentikan langkahnya melihat apa yang dilakukan Arland, yang di mana Arland duduk kembali di tempatnya seperti tidak terjadi apapun.

#######