Chapter 29 - Mendaki Gunung

Tak berapa lama kemudian.

Gale sudah menggendong Verss yang berendam hingga ketiduran di dalam kolam, memakaikan handuk padanya dan menggendongnya menuju kamar, wajah Verss yang merah karena terlalu lama berendam air panas sangat imut, bagai anak kecil yang terlalu lama bermain hingga lupa pulang.

"Tuan muda ini, sudah dibilang jangan kelamaan, orang itu benar-benar tidak tahu situasi" ia mendumel saja sepanjang koridor menuju ke kamar mereka, Gale sempat berhenti di depan Mimin dan Elsa, asisten Arland yang berdiri di depan pintu kamar mereka.

"Nona Elsa, Mimin, tolong lihat di dalam kolam masih ada Arland dan Derek yang berendam ketiduran karena minum arak, saya tidak jamin kalau keduanya tenggelam yah"

Setelah bicara begitu Gale melengos pergi, Mimin dan Elsa masih saling melirik mencoba menyadur ucapan Gale yang super cepat tadi, hingga akhirnya keduanya sadar dan beranjak cepat.

"Ich anak itu"

"Kurang kerjaan berendam sambil minum arak yah, orang gila" umpat Elsa.

"Arland!"

"Derek!" seru Mimin dan Elsa bersamaan sambil menuju ke kolam bagai ibu tiri yang siap memarahi anaknya yang nakal.

...

Masuk ke dalam kamar, Gale yang sudah duduk di pinggir ranjang Verss mengambil handuk dan membantu Verss mengeringkan rambutnya sebelum tidur.

"Tuan muda sini keringkan dulu rambutmu, kalau basah begini bisa masuk angin, tuan muda bisa mengganti baju sendiri khan? Apa perlu aku gantikan juga?"

Verss mengerutkan mulutnya, menepis tangan Gale yang sudah memegang handuk di kepalanya.

"Aku bisa sendiri Gale, memangnya anak kecil" sambil cemberut Verss bangun dari duduknya, agak sempoyongan karena baru bangun dengan terpaksa menuju ke kamar kecil di depannya.

"Tuan muda hati-hati"

Lagi-lagi tangan Verss melepaskan pegangan Gale.

"Aku bisa sendiri, eulk, kepalaku agak sakit, aduh"

"Brukk" pintu kamar kecil tertutup rapat.

Gale menggelengkan kepalanya, bisa-bisanya si Arland yang kurang ajar itu memberikan arak pada tuan mudanya dalam kondisi seperti ini, ia akan memberikan orang itu pelajaran nanti, Gale bangun mendekati pintu kamar kecil.

"Tuan muda apa bisa ku bantu?"

Tak ada suara dalam kamar, jangan-jangan tuan mudanya tertidur lagi di dalam, Gale hampir memutar gagang pintu saat terdengar suara air mengalir di dalam, ia hanya terlalu cemas dan berpikir berlebihan saja.

......

Keesokan harinya, rombongan berniat mengadakan jalan ke atas gunung untuk melihat pemandangan dari atas, termasuk di antaranya Verss yang sudah sangat semangat pagi itu, Gale sudah membawa ransel berisi makanan dan keperluan dadakan untuk jalan mereka pagi itu, yang tentunya bisa berlangsung seharian, langit sangat cerah, angin berhembus cukup hangat karena matahari yang bersinar sejak matahari terbit jadi hari ini udaranya memang mendukung semuanya untuk menikmati pemandangan.

Gale menurunkan tubuhnya mengikat tali sepatu Verss yang terlepas.

"Sebentar tuan muda, ini saya ikat yang kuat dulu yah"

Arland mendekat.

"Levi nanti jalan samaku yah, kakak sudah pernah ke tempat ini dulu jadi tahu jalan sedikit, jadi kita tidak akan nyasar pastinya"

Verss mengangguk.

"Iyah kak"

Dan Gale mau tak mau harus mengikutinya, rombongan siap berangkat, kecuali Mimin dan Elsa yang tidak mau ikut karena keduanya lebih baik menikmati spa di vila dan perawatan kulit kecantikan seharian, liburan yang mereka nantikan, tidak tahunya Din juga ikut mendekam di vila, dia mudah kelelahan mana bisa ikut jalan menanjak ke gunung dengan yang lain.

......

Matahari semakin tinggi, panasnya cukup membuat semua berkeringat hingga cepat sekali lelah, Gale dan Arland menyodorkan botol air mineral ke depan Verss bersamaan, Verss yang kelelahan menurunkan tubuhnya bertumpu pada lututnya untuk mengumpulkan napas sejenak sebelum melanjutkan jalannya, tidak menghiraukan dua botol air minum yang disodorkan di depannya Verss menegakkan tubuhnya dan melanjutkan jalannya.

"Heh"

Arland segera mengikutinya.

"Eh Levi, hati-hati nanti kau bisa dehidrasi"

Gale tak mau ketinggalan, ia bergerak maju ke depan Versa dan menggandeng tangannya.

"Ayo tuan muda berpegang padaku"

Tapi Verss yang sudah kepanasan dan lelah menarik tangannya dari pegangan Gale.

"Aku bisa sendiri Gale ayo jalan terus"

Rombongan selain Verss, Gale dan Arland, juga ada Derek, kru drama, penulis skenario hingga clerk, total kurang lebih sepuluh orang tapi karena kecepatan masing-masing berbeda hingga di depan hanya ada Verss, Gale, Arland dan Derek yang kini berjalan bersama semakin menanjak, udara panas walau tidak begitu terik tapi cukup membuat semua orang gerah.

Sampai di jalan yang menyempit dengan banyak pohon di kanan kirinya, Arland yang berjalan paling belakang sebelum Derek melirik Gale yang berjalan di belakang Verss, sesekali membantu mendorong tubuh Verss saat jalan semakin menanjak, Arland menghentikan tangan Derek.

"Der, em, aku mau ke kamar kecil sebentar, coba bilang sama Gale agar menungguku" ujar Arland, Derek mengerutkan dahinya, jalan sejak tadi begitu panas kenapa orang ini mau ke kamar kecil? Pemuda itu mengangguk.

"Yah tentu" Arland melihatnya saat ia bergerak mendekati Gale dan bicara dengannya, segera Arland menuju ke pinggir jalan yang ditumbuhi banyak tanaman tinggi dan rumput.

Gale yang duduk di depan Verss menyodorkan botol minum ke depan pemuda itu, lalu perlahan mengangkat tangannya menyeka keringat yang turun di dahi dan pipi Verss.

"Tuan muda lelah tidak? Sepertinya di depan sudah ada shelter untuk beristirahat kita akan duduk di sana sebentar untuk makan siang sebelum melanjutkan jalan"

Verss meneguk air dalam botol sekali banyak, memang sangat melelahkan, sudah lama tidak beraktivitas di luar seperti ini jadi rasanya cukup melelahkan, tapi ini menyenangkan, perasaan saat menaiki jalan menanjak dan berliku, juga udara panas yang lama tak dirasakannya membuat dadanya cukup lega, seakan mengeluarkan semua keburukan seiring dengan peluh yang tak berhenti keluar dari sekujur tubuhnya.

Verss mengangkat kepalanya saat melihat Derek mendekat dengan wajah cemas.

"Eh Gale, Arland sejak tadi belum muncul, jangan-jangan terjadi sesuatu, ayo coba lihat!" seru Derek.

Gale masih duduk dengan tenang sambil meneguk air mineralnya, ia hanya melirik ke semak di mana Arland tadi menghilang.

"Mungkin sedang tanggung, kenapa kau tidak lihat sendiri?"

Derek menggaruk kepalanya.

"Ya yah aku juga takut kalau ada ular atau semacamnya, aku ini anak kota mana pernah berurusan dengan yang beginian, coba lihat dulu"

Gale melirik Verss sejenak.

"Lihat sebentar Gale, takutnya memang terjadi sesuatu" ujar Verss.

Gale menarik napas panjang, ia kesal, kenapa orang itu malah menyusahkan dirinya, sambil mendumel pria bertubuh besar itu berdiri dari duduknya mendekati semak di mana Arland tadi menghilang.

"Orang ini benar-benar"

Sementara Verss masih asik menikmati duduk di bawah rindang pohon dengan angin yang menghembus pelan mengeringkan keringatnya, seseorang tiba-tiba menarik tangannya.

"Akh"

########