Duduk di antara Ayla dan Angga membuat Abian seolah menjadi tersangka pembunuhan. Ada doni dan Irfan juga yang duduk di sebrang kursi sana. Duduk berhadapan dengan Ayla, Abian dan Angga.
Masih dengan tatapan tajam seperti kemarin, Doni menatap ke arah Abian. Sementara itu, Irfan yang hari ini memakai kacamata hitam tidak memperlihatkan tatapan yang begitu berarti bagi Abian. Tapi, itu si Doni bikin Abian nelen ludah dari tadi. Haish, situasi yang benar-benar membuat dada Abian sesak.
Abian lari ke dapur untuk menstabilkan detak jantung. Angga menghampirinya.
"Kamu kenapa?" tanya Angga mengangetkan Abian.
"Ah, gak kenapa-napa, Pa." Gugup Abian.
"Kamu ... Gak takut 'kan?" Abian menggeleng.
"Pa, sebenarnya mereka mau ngapain ke sini?" tanya Abian mengeluarkan rasa penasaran.
Pagi ini Angga si papa mertua datang ke rumah kecil Abian sambil membawa Doni dan Irfan di saat Abian dan Ayla sedang sarapan. Sangat mengganggu.