Aku masih tertawa geli mengingat kejadian tadi malam. Tidak kusangka, aku dan Habib berani melakukan itu. Padahal, kami sama-sama tau kalau itu hal yang menurutku cukup menggelikan. Bibir ini tidak berhenti tersenyum karenanya, tadi malam kami bahkan hampir tidak tidur.
Mendengar suara tawa umi dan abi yang kedengarannya begitu senang, membuat kami semakin tertantang untuk melanjutkan aksi kami. Bahkan sampai subuh, kami tetap melakukannya. Ya, aku juga terpaksa melakukan ini. Kalau bukan karena umi dan abi, mungkin kejadian tadi malam tidak terjadi.
Meski sudah berusaha, tapi aku tetap tidak bisa menahan tawa ini. Bahkan saat di dapur pun, aku masih terus terkekeh.
"Sudahlah, jangan diingat-ingat lagi. Nanti umi dan abi curiga," pesan Habib mengambil bakwan goreng yang baru saja aku letakkan di piring.
"Aku berusaha untuk melupakannya, tapi tidak bisa, Mas."