Aku mengerjapkan mata, keadaan ruangan masih remang-remang di sinari oleh cahaya bulan yang masuk dari fentilasi jendela. Salah satu tanganku masih memeluk erat tubuh hangat itu. Aku tahu jika posisiku saat ini masih berada di dalam kamar.
Tadi malam setelah Habib membungkus tanganku yang melepuh, kami pun masuk ke kamar lama ku. Semua keadaan masih sama, bahkan aku rasa barang-barang di sini juga tidak ada yang bergeser sedikitpun. Pengharum ruangan yang baunya aku sukai masih menguarkan wewangian ke seluruh penjuru kamar, membuatku benar-benar nyaman.
Aku merebahkan tubuh di kasur yang sangat-sangat aku rindukan. Ah, entah kenapa aku merasa begitu nyaman dan tentram. Tapi kemudian aku tersadar, bahwa aku tidak tidur sendirian. Jika dulu aku hanya tidur bersama bantal dan boneka, tapi sekarang tidak lagi.