Aku tidak habis pikir dengan kejadian tadi pagi. Satu pertanyaan yang terus berputar di kepalaku. Siapa yang menelpon Farida? Pertanyaan itu tak kunjung mendapatkan jawabannya sampai detik ini. Aku sendiri tidak berani kalau harus bertanya pada Farida, aku takut dia masih marah.
Oleh sebab itu, aku memutuskan untuk mencuci pakaian saja pagi ini, agar tidak bertemu dengan Farida yang sedang masak di dapur. Aku sengajar menyibukkan diri agar bunda tidak curiga dengan kami. Biasanya bunda sangat jeli dengan matanya, dia bisa langsung tau kalau anaknya habis terbengkar atau ada masalah dengan melihat dari gelagat kami.
Mencuci beberapa helai pakaian keluarga ini memang tidak berat, sebab bunda punya mesin cuci. Aku hanya perlu memasukan pakaian, menekan tombol lalu menunggu. Setelah selesai, aku pun menjemurnya di halaman belakang rumah.