Chereads / Sepenggal kisah / Chapter 18 - Merasa takut

Chapter 18 - Merasa takut

***

Silla dan Rama berangkat ke Bandung Rama sendiri yang menyetir Mobilnya.Silla bertambah takut dibuatnya.Saat Rama menyuruhnya duduk didepan bersamanya.

Silla hanya memawas dirinya supaya lebih berhati-hati.

Silla hanya diam sekali-kali dia mengajak anaknya bercanda.Rama hanya mengawasi diam-diam dan kagum melihat wanita cantik disampingnya itu yang membuat dia tergila-gila dulu.

"Pak boleh mampir sebentar dimini market yang ada didepan itu,Pampers dan tisu basah anak saya sudah habis pak" Ucap Silla hati-hati.

Rama memberhentikan laju mobilnya dan memarkirkannya dipelataran mini market tersebut .

Silla turun kemudian Rama menyusulnya dari belakang.Silla agak risih tapi tidak berani menyuruh Rama untuk tinggal didalam mobil.

Terlihat Rama mengambil minuman didalam shocase minimarket tersebut dan beberapa makanan ringan .Silla juga sudah selesai mengambil pampers dan tisu basahnya.

Dikasir Rama yang akan membayar belanjaan Silla. Tapi Silla menolaknya,Sampai kasir minimarket itu bingung.

"Mas,Mbaknya kok berdebat sich mau bayarnya bukannya suami istri tuch uang bersama ya.....Lagian kan udah tugas suami yang bayarin belanjaan istrinya" Ucap salah seorang wanita yang menjaga kasir mini maraket tersebut.

"Bukan mbak kita bukan,,,," Ucap Silla terpotong karena Rama merangkul Silla untuk mundur.

Rama melebarkan senyumannya dengan gigi rata dan putih itu.Seraya membayar belanjaan mereka.Silla hanya diam dan matanya mengawasi wanita penjaga kasir yang ada dihadapan.

Didalam mobil

Silla hanya diam tanpa kata dan Rama juga demikian. 

Terdengar Judeo menangis Silla bingung dibuatnya mana mungkin Silla menyusui Judeo dihadapan Rama.Tapi Rama mengerti dia memberhentikan laju mobilnya. Dan turun entah kemana ia mampir sehingga Silla lebih leluasa menyusui Judeo.

Ada sekitar Setengah jam Rama kembali masuk kedalam mobilnya. Rama melihat Judeo sudah terlelap tidur dipangkuan Silla.

Rama kembali melajukan mobilnya waktu itu sekitar jam sebelas tiga puluh.Rama memberhentikan laju mobilnya dan singgah di restoran mereka makan bersama selayaknya keluarga muda.

Melihat Silla sulit untuk makan sambil menggendong anaknya.Rama berinisiatif menggendong anak Silla tapi Silla tolak,Tanpa kata Rama meraih anak Silla yang ada digendongannya.Rama cekatakan menggendong Judeo.Silla hanya mengawasinya dan memakan makanannya hanya sedikit.

"Sil,bukan nya anak kamu itu nutrisi dari kamu,seharusnya kamu makan lebih banyak"

"Saya sudah kenyang pak" Ucap Silla mengambil kembali Judeo dari tangan Rama.

Orang disekitar Restoran dan pengunjung Restoran mengawasi mereka berdua.

"Mas,anaknya cakep banget ya mirip sama mas"Sapa salah seorang pengunjung Restoran tersebut.

Silla hanya tersenyum dan Rama kikuk mendengarnya.

Selesai makan mereka langsung melajukan mobilnya menuju Bandung.Sesampai disana Silla bingung karena Rama mengajaknya kesebuah rumah yang mewah.interiornya sangat mewah,forniturenya juga selaras dengan catnya.

"Pak,kok kita kesini pak" Ucap Silla agak gusar.

"Kenapa kamu takut" Ketus Rama seraya turun dari mobil.

Silla juga turun dari mobil ada takut dihatinya.Mereka disambut seorang ibu tua mbok Ira pembantu rumah mewah itu.

"Den, Rama udah dateng ya den...."

"Iya mbok,,, ini Silla sekretaris dikantor aku.Tolong ajak dia kedalam " Ujar Rama seraya memperknalkan Silla pada mbok Ira.

Silla masuk dan mengikuti mbok Ira, Silla berpikir tidak mungkin Rama macam-macam kan ada mbok ira disini.

"Non,baru ini den Rama mengajak teman wanita " Ucap Mbok Ira seraya membuka pintu kamar untuk Silla dan anaknya.

Silla merebahkan anaknya diatas tempat tidurnya.mbok Ira permisi keluar karena ingin menyiapkan makan malam mereka nanti.

Silla membersihkan dirinya dan anaknya.Setelah itu Silla mengajak Judeo keluar dari kamar.

Mbok ira disuruh Rama untuk menggendong Judeo mereka dan tampak makan dengan diam.

"Sill,setelah kamu selesai makan,kamu langsung istirahat ya karena besok baru hari minggu.jadi kamu bisa santai dulu" Ucap Rama datar seraya masuk kedalam kamarnya,Silla hanya mengangguk kaku.

Sudah malam Silla pun tidur dikamar beserta anaknya.Tiba-tiba Judeo menangis hingga Silla tidak bisa mendiamkannya.Silla bingung untuk berbuat apa agar Judeo berhenti menangis.

Rama yang mendengar suara tangisan Judeo .Bahkan embok Ira juga keluar dari kamar mereka masing-masing karena mendengar suara tangisan Judeo.

"Kenapa Sill anak kamu?" Tanya Rama menghampiri Silla

"Tidak tahu pak Deo selama ini tidak pernah menangis selama ini pak" Ucap Silla yang ikut menangis.Silla terlihat sangat frustasi membuat Rama mengambil Judeo dari tangannya.

Rama menggendong bayi itu tiba-tiba diam dan tertidur digendongan Rama.

Silla merasa tenang saat Judeo sudah tertidur

"Sepertinya anak ini dekat ya den sama aden,apa lagi anak ini mirip sama aden" Ucap siembok Ira sembarang.

"Memang non kalau anak itu ingin disentuh bapaknya non"

Silla merasa tidak enak jadi dia mau mengambil Judeo dari tangan Rama.Tapi Judeo malah kembali menangis.Rama meminta agar dia menemani Judeo tidur.

Karena sudah larut Silla mengijinkannya.

Mereka berjaga agar Judeo bisa lelap dalam tidurnya.Tampak mereka seperti ibu dan ayah yang khawatir dengan anaknya.

Silla tidur disamping Judeo dan Rama disamping Judeo seakan mereka berdua orangtua judeo.Mereka bertiga pun terlelap hingga pagi menjelang.

Pagi itu udara dikota bandung sangat sejuk apa lagi sinar matahari yang terbit menembus jendela dikamar mereka. Tapi tidak membuat Silla bangun mungkin dia merasa letih.

Rama yang sudah bangun dia merasa senang sekali seperti memiliki keluarga lengkap.Hidup berumah tangga bersama Silla adalah mimpinya dari dulu.

Rama hanya mengawasi ibu muda yang berbaring satu tempat tidur dengannya itu.Rama mengawasi ibu dan anak yang masih lelap sungguh enggan untuk dibanguni apa lagi hari ini hari minggu.

Rama keluar kamar dan kembali kekamarnya dan membersihkan dirinya.Dan langsung kemeja makan untuk sarapan.

Sementara Silla yang sudah bangun langsung mandi setelah mandi Silla kembli naik keranjang menemani anaknya.

Silla berpikir panjang mengenai tangisan Judeo semalam dia mengira kalau Nalon ayahnya pasti merindukannya.Silla berpikir kalau dia salah sudah memisahkan Nalon dengan anak mereka.

Tiba-tiba pintunya diketuk oleh Rama seakan lamuman Silla buyar entah kemana.

Silla langsung membukakan pintunya takut kalau Judeo akan terbangun.

"Sill, mending sarapan dulu,biar aku yang menjaga. Deo sil"

"Pak,saya tidak mau harus merepotkan bapak,tidak enak nanti timbulkan fitnah"

"Kenapa kamu berpikir seperti itu tentang aku,Aku tidak mau dengar alasan kamu yang ga jelas seperti ini,lagi pula kamu kan pekerja aku,jadi aku tidak kamu kenapa-napa! Sil,menurut kamu kalau orang membuat kesalahan jadi salah terus!!!" Ucap Rama marah dan mendengus pergi dari hadapan Silla.

"Bukan itu maksud saya pak" Ucap Silla menangis

Rama menoleh kearah Silla dan langsung memeluknya.

"Jangan menangis Sil,Aku minta maaf kalau membuatmu tersinggung"

"Lepasin pak!?" Ucap Silla gusar.

Judeo bangun,Rama menggendong dan mengajak ke taman belakang rumahnya.Silla sarapan walau sudah siang.

Mbok Ira tahu kalau Rama menyukai Silla karena photo Silla ada dikamar Rama yang tidak boleh dibuang walau sudah lama.

Rama mengajak Silla ke mall dengan alasan membeli kemeja untuk bertemu dengan pak Jhoni yang sudah ditetapkan besok.

Silla hanya menurut walau tetap mawas diri akan Rama.Mereka belanja disuatu tempat yang branded saja jadi tidak terlalu lama memakan waktu.dan makan direstoran dimall tersebut.

Rama juga mengajak Silla dan Judeo jalan ke daerah Dago memang sederhana rasanya.Tapi bisa membuang penat Silla sebagai singel mama.

"Sil,kamu bisa menganggap aku sebagai teman atau sahabat Sil,kamu bisa cerita sepuas kamu"...

Ntar ya disambung dulu.....