Semakin hari Gina semakin seolah menghilang dari pandangan Gerald, gadis itu tidak pernah lagi menampakan batang hidungnya selama seminggu penuh. Selama di kantin cowok itu bergerak gelisah dan sesekali melirik ke arah meja yang sering Gina dan kedua temannya duduki.
Dimeja itu hanya ada Dinda dan Riri saja. Gina? Entahlah Gerald pun tidak tau kemana keberadaan gadis yang selalu buat heboh satu sekolah itu.
"Kenapa Ger? Kangen ya sama Gina? Mamam tuh karma!" sindir Alder terkekeh lalu mengigit bola baksonya.
"Kalo udah kena azab pasti nyesel, emang ya, manusia gak pernah bersyukur, udah dikejar-kejar yang baik malah ditolak, sekali yang baik-baik pergi eh malah dicari," sambung Vian. Vian bukan memihak siapapun disini, ia hanya menyadarkan Gerald dengan tindakannya selama ini. Dan juga ia pernah memberi tahu Gerald menyuruh cowok itu membuat keputusan sebelum ia menyesal nantinya.
"Bacot Lo berdua!" cetus Gerald kesal karena seminggu ini di ejek terus.