Chereads / RAHASIA DAN MIMPI NAN / Chapter 14 - DIN VACHIKORN

Chapter 14 - DIN VACHIKORN

Din Vachikorn, seorang aktor Thailand kelahiran 1999, tinggi, dan tampan dengan kepribadian yang menyenangkan. Itulah yang diketahui orang tentang dia. Dia berhasil memerankan serial Boy's Love bernama 'Ours the series' dengan Charm Chivaare. Itu adalah seri pertamanya yang dia ikuti sejak dia masuk dunia hiburan. Sebagai pasangan BL, Charm sebagai pemeran utama pria dan Din sebagai pasangan pemeran utama.

Penampilan mereka mendapat pujian dan mendapatkan banyak penggemar di seluruh dunia. Itu merupakan pencapaian besar bagi mereka berdua, terutama Din. Yang masih menganggap dirinya sebagai pemula di industri.

Dalam beberapa wawancara, Din mengklarifikasi bahwa dia menyukai karakternya di serial saat ini, tetapi dia juga ingin berperan sebagai tokoh utama pria dilain waktu.

Adik Din mengetahui keinginan Din dan memberitahu ayahnya tentang hal itu. Ayah Din adalah seorang CEO salah satu bisnis F&B (food & beverages) terbesar di Thailand. Dia dengan senang hati ingin membantu putra kesayangannya, jadi dia berencana untuk mensponsori salah satu kontes terkait kemudian menghasilkan menjadi seri yang sukses. Ini adalah win-win solution, dari pada hanya membantu putranya, dia juga dapat membantu orang lain untuk mencapai impiannya dan orang tersebut adalah Nanita Kania.

Suatu hari, Din mendapatkan hari liburnya dan beberapa teman aktornya juga sedang libur. Mereka berencana makan siang bersama di restoran milik Tap, yaitu Fuku Salmon Buffet. Din sedang dalam perjalanan untuk menjemput Charm, tetapi Din tertidur saat mengemudi dan menabrak mobil didepannya. Din kaget dan langsung kehilangan kantuknya. Dia melihat seseorang keluar dari mobil depan mendekatinya, tetapi dia tidak bergerak sedikitpun. Dia terlalu takut seseorang akan mengambil fotonya dan menyebarkannya di internet. Din hanya bisa berharap orang itu pergi.

Din mendengar suara samar seorang gadis, Itu adalah seorang gadis yang duduk di kursi penumpang mobil depan. Din mengawasinya saat dia berbicara dengan temannya sambil menutupi setengah wajahnya dengan topinya. Dia menyuruh temannya untuk membiarkannya pergi. Dia terdengar tegas. Din tidak mengalihkan pandangan darinya sampai mata mereka bertemu. Gadis itu melihat ke belakang seolah-olah dia sedang mengamati Din. Din menutupi wajahnya semampu yang dia bisa dan dia pikir dia tidak tahu siapa dia. Din berterima kasih padanya untuk membantunya keluar dari situasi ini, lalu Din melanjutkan perjalanannya untuk menjemput Charm.

Din tiba dan Charm datang. "Oi, Din! Mobil lo kenapa?!" Tanya Charm memandangi bemper depan mobil Din. "Cuma kecelakaan kecil, gue gapapa kok. Pokoknya, ayo pake mobil lo dulu," Din menyarankan. "Okedeh. Ngagetin aja lo." Charm kesal. Kemudian mereka berangkat ke restoran. Din memberi tahu Charm apa yang terjadi dengan mobilnya dan betapa takutnya dia untuk keluar sampai gadis itu menolongnya.

"Dia kayak pahlawan. Gue suka banget." Kata Din sambil mengingat wajah dan suara tegasnya. Charm sedang mengemudi lalu dia mengerutkan kening dengan sedikit jijik dan berkata, "Kenapa lo tiba-tiba dramatis gitu? Najis lo! haha" sambil melirik Din. Din tidak menjawab ejekan Charm dan tersenyum.

Mereka telah tiba di depan restoran dan melepas atribut penutup mereka terlebih dahulu. Mereka masuk dan melihat Tap dan Wam sedang bersenang-senang saat berbicara dengan seseorang yang tidak mereka kenal. "Lo kenal mereka?" tanya Charm. "Enggak. Lo enggak?" Din bertanya balik. "Gue nanya lo karna gue juga gatauu, dasar..." jawaban Charm kesal dengan kebiasaan Din dan Din menertawakannya. Mereka mendekati Tap dan yang lainnya untuk duduk bersama mereka.

Din tiba-tiba tidak seperti biasanya. Dia biasanya energik dan santai. Itu terjadi padanya karena dua orang ini, gadis bernama Nan dan anak laki-laki bernama Veo yang ternyata adalah pemilik mobil yang ditabrak Din sebelumnya. Din tidak banyak bicara, dia sangat syok. Yang bisa dia lakukan hanyalah khawatir jika percakapan itu akan membicarakan tentang kecelakaan itu. Nan juga tidak banyak bicara selama Din melihatnya. Dia membantunya sebelumnya, tetapi dia tampak aneh kali ini. Ini seperti sisi lain dari dirinya, dia terlihat seperti pemalu.

Dia tiba-tiba berdiri dan pergi ke kamar kecil. Din menatapnya. Din telah mendengarkan semua percakapan dan dia mendengar sesuatu tentangnya dari Veo dan Tap. Nan adalah penggemar aktor BL. Dia kembali dengan ekspresi yang mirip dengan apa yang dia lihat terakhir kali. Kemudian, dia mengatakan sesuatu kepada Veo dan Tap, "Stop. Gue tau kalian mikirin apa. Gue udah lumayan tenang sekarang." Din tidak bisa menahannya setelah menyadari bahwa tindakannya yang tidak biasa itu semua karena dia dan Charm. Dan Din berkata, "Oh gitu. Salam kenal ya Nan ~". Nan menoleh ke arah Din dan menjawab dengan sopan sambil menahan wajahnya agar tidak terlalu malu di hadapannya. Din tersenyum, melihat tingkah laku Nan yang menggemaskan .

Din tidak menyadari bahwa dia sudah mengamati dan memikirkannya sejak kecelakaan itu sampai hari ayahnya memberitahu dia tentang kontes universitas itu saat makan malam. Ayah Din memberikan file naskah dan profil para pemenang. Din terkejut saat melihat foto pemenang pertama. "Kayaknya ini memang takdir" gumamnya. Pemenang itu adalah dia. Nan, Nanita Kania. Gadis yang menarik perhatiannya.

Din mendiskusikan kontes tersebut dengan ayahnya dan mengatur pertemuan pertama dengan mereka. Din tidak harus menghadiri pertemuan itu, tetapi dia tetap bersikeras. Dia memastikan bahwa rapat tidak digabung dengan jadwal lain. Dia memberitahu ayahnya bahwa dia ingin membuat serial ini sukses, jadi dia ingin hadir untuk bertemu dengan tim produksi. Din tidak memberi tahu ayahnya tentang Nan. Din sudah senang bahwa dia akan melihatnya lagi dan bekerja sama.

"Ini merupakan yang ketiga kalinya. Apa lagi jika itu bukan takdir?" pikir Din.