Chereads / RAHASIA DAN MIMPI NAN / Chapter 9 - MAKNA GALERI (PART 1)

Chapter 9 - MAKNA GALERI (PART 1)

Mereka sampai di galeri. Din menunjukkan jalannya melalui pintu masuk dan dia tampak jauh lebih santai. Nan tahu Din menyikau lukisan, tapi Nan khawatir karena itu adalah tempat umum. Nan tidak bisa terus khawatir sendiri dan dia akhirnya berkata pada Din.

"Din, kayaknya lo terlalu santai deh," dengan Nan memberikan kode untuk menggunakan kembali hoodie dan maskernya.

"Gausah khawatir, ga akan ada orang lain disini selain kita." Kata Din.

"hah?" Nan bingung. Kemudian, dia menyadari memang tidak ada resepsionis di depan dan tidak ada orang satupun disekitarnya.

"Nan, ayo! Liat sini." panggil Din.

"Oh oke," Nan menjawab panggilan Din dan menghampirinya.

Kemudian Din menunjukkan lukisan pertama kepada Nan. Nan bingung dengan lukisan pertama. Itu kanvas putih, tapi dia pikir ada cat tapi dia tidak yakin apakah lukisan itu memang tidak terlihat atau transparan. Nan berpikir cukup keras sambil menatap lukisan itu.

Din tersenyum dan berkata.

"Ayo, udah cukup. Kita jalan lagi, nanti lo bisa nemuin jawabannya." Din mulai berjalan ke lukisan berikutnya.

Nan tersenyum setelah melihat lukisan kedua, tapi lukisan ini adalah kebalikan dari lukisan pertama. Itu adalah lukisan warna - warni dan abstrak. Entah bagaimana kombinasi warna tersebut memberikan kesan yang membahagiakan.

"Aneh ga?" Tanya Din sambil melihat lukisan itu dan melirik ke arah Nan.

"Iya! Tapi, ini seru sih dan gue penasaran banget. Pasti ada kaitannya sama lukisan yang lain, kalo gue liat dari lukisan pertama sama kedua."

"Pinter lo, Kak. Gue pikir respon lo bakal, ' wow keren!' atau 'bagus!' hahaha" kata Din sambil tertawa.

"haha bulsh * t banget!" Nan menertawakan apa yang barusan Din katakan.

"Iya, kan?! haha" jawab Din.

Mereka menuju ke yang ketiga. Yang selanjutnya juga lukisan abstrak. Itu seperti satu-satunya kegiatan yang bisa Nan lakukan ketika dia bosan ditengah kelas, mencoret-coret buku catatannya tetapi dengan latar belakang yang berbeda, yaitu abu-abu.

Dan yang keempat sudah tidak asing lagi. Itu adalah bentuk spiral tetapi ada garis yang datang dari bagian luar dan melintas menuju pusat spiral. Nan pusing hanya dengan melihat lukisan itu.

Lukisan kelima jauh lebih jelas bahwa itu terlihat seperti "Aurora" dan juga bintang yang tak terhitung jumlahnya dimalam hari. Itu sangat cantik.

Nan mengikuti Din untuk melanjutkan, tapi dia tiba-tiba berhenti di depannya dan kepalanya terbentur di punggung Din. "Aduh!"

"Whoa .. Sori sori haha .." kata Din sambil meminta maaf.

"Ya ampun .. Kenapa lo tiba-tiba berenti?" tanya Nan.

"Ini udah saatnya buat attraction utamanya nih. Gimana lukisannya?" kata Din.

"Hmm, gue punya feeling yang beda buat setiap lukisan, tapi gue tahu 5 lukisan itu punya hubungan entah gimana." Nan menjelaskan.

"Oke! Yang berikutnya ada di balik pintu tuh." kata Din sambil menunjuk ke pintu.

Din membuka pintu dan disana ada ruangan putih. Ada instruksi yang tertulis di dinding.

"LIHAT DISINI"

itu menunjuk pada sebuah viewfinder dibawahnya. Nan melihatnya dan tertulis.

"Halo! Anda disini sekarang yang berarti Anda telah melewati 5 Tahap Kehidupan. Jika Anda ingin melanjutkan, klik tombol kanan untuk slide berikutnya"