Aku, Mirabelle, Hilmaz, dan Hilaire duduk di meja makan, sedangkan Madeleine, Dimitri dan Gerard belum muncul. Tiba-tiba salah satu maid mengatakan pada kami bahwa madeleine dan dimitri sedang bertengkar di lapangan latihan pasukkan. Kami berlima langsung pergi kesana, di sana terdapat madeleine yang mengeluarkan es yang berbentuk tajam dan melemparkan nya pada dimitri "kau bilang kau tidak menyukainya!"
Dimitri menghindari serangan madeleine "apa maksud mu?" madeleine terus menyerang dimitri "jika kamu tidak menyukainya maka jangan tidur bersamanya, kamu tidak akan tau betapa sakit nya di berikan harapan, jadi biarkan aku membaretkan kulit mu sedikit saja" ucap madeleine. Dimitri tiba-tiba sudah berpindah posisi, posisi nya saat ini sudah berada di belakang madeleine, kemudian memegang tangan madeleine "tenanglah, kamu berbeda dengan hilmaz, aku tidak mungkin menyakitimu. Dan juga aku tidak menyukai perempuan itu.
DEG
DEG
Jantung ku terasa sakit saat dimitri mengucapkannya, aku memegang dada ku. Kemudian tak di sangka madeleine menyikut dimitri kemudian menendang nya sampai jatuh, dan mengarahkan pedang es pada dimitri "jika begitu, berhenti melakukan suatu hal yang dapat membuat orang salah paham, pedulilah secukupnya" kemudia madeleine pergi meninggalkan dimitri yang sedikit tekejut.
Aku berada di kamar ku berdiam diri, aku tidak melanjutkan sarapan karena aku merasa tidak mood, aku duduk di pinggir kasur dan memainkan jemari ku. Menarik napas perlahan dan membaringkan diri di tempat tidur "inikah karma yang kudapat akibat menolak orang-orang yang di jodohkan kepada ku?" aku menggeleng "tidak! aku tidak apa-apa, itu bukan masalah untuk ku, akan ku cari lelaki yang lebih darinya" ucap ku memotivasi diri sendiri.
Aku berdiri "tidak! Aku juga tidak suka dia, jadi untuk apa aku repot-repot memikirkan nya"
Aku membanting diriku ke atas kasur, tiba-tiba pintuku terbuka lebar sampai aku bangkit untuk melihatnya dan ternyata si kembar wanita "bikin kaget aja" ucap ku. Madeleine menghampiri dan memelukku "cup cup jangan sedih, kita akan cari pria di luar sana yang mencintaimu dengan tulus" Mirabelle membawa sebotol minyak dan susu yang dia taruh di meja rias "apa itu?" Mirabelle tersenyum ke arah ku "ini akan membuat mu menjadi cantik, glowing, mulus, berdoa saja berhasil"
Aku menatap Mirabelle dengan wajah datar "sialan" ucap ku yang kecewa dengan kalimat akhirnya. Mirabelle menarik ku untuk berdiri dari tempat tidur, kemudian dia mendorong ku ke kamar mandi, kemudian dia mengambil sebotol susu dan di tumpahkannya ke dalam bathtube.
Aku dan madeleine menatap Mirabelle secara bersamaan "aku harus berendam atau hanya tap tap di seluruh tubuh?" Mirabelle pergi, tak lama dia datang dengan senyuman "tenang, semua udah beres" 5 menit kemudian datang pelayan dengan segentong susu yang kemudian di tumpahkan ke bathtube.
"silahkan celupkan dirimu ke sana" ucap madeleine "maksudnya silahkan berendam" koreksi dari Mirabelle. Mereka semua keluar dan aku mulai berendam di bathtube yang berisikan susu, tidak lama ada suara ketukan dari pintu kamar mandi "siapa?"
"ini kami para pelayan, kami izin masuk nona permaisuri" aku yang sedikit canggung mengizinkan mereka. Mereka mengitari bathtube "kami izin untuk memijat nona, ini perintah dari nona Mirabelle dan nona madeleine" aku mengangguk. Aku memejamkan mata, pijatan mereka benar-benar harus di apresiasi, mungkin jika aku memiliki hak aku akan membuat mereka menyandang pemijat professional.
Mereka menaruh minyak zaitun pada rambut ku, mereka memijatnya dengan baik agar semua terkena minyak dan menyerap dengan sempurna. Selesai itu mereka meminta ku untuk membilas badan ku dengan air bersih. Saat aku keluar terdapat Mirabelle dan madeleine
sudah berdiri di samping tempat tidur dengan Mirabelle memegang mangkuk kecil dan madeleine memegang kuas "apa itu?"
"masker, cepat tiduran disini" aku melangkah menusu tempat tidur, merapatkan bathrobe yang kupakai dan aku mulai berbaring. Madeleine mulai mengoleskan masker pada wajah ku "masker apa ini?" Mirabelle menatap ku "hanya campuran madu dan aloevera" aku mengangguk mengerti "ini lengket" ucap ku "tentu, kamu pikir madu tindak lengket?" aku menatap madeleine "kenapa kuas itu sangat besar?" madeleine tersenyum "ini kuas roti, kami mengambil dari koki kastil hehe" madeleine kembali mengoleskan kebagian yang belum di oles.
"berapa lama?" ucap ku, madeleine menyudahi mengoles kan maskernya kemudian dia mengambil jam kecil di mejanya "umm sekitar 15 menit"
Mirabelle tersenyum "apakah kamu ingin melihat wajah mu sekarang?" aku menatap Mirabelle "ada apa dengan wajah ku?" Mirabelle tampak menahan senyum "karena mimik wajah mu saat ini seperti sedang menahan tawa dan membuatnya menjadi mengkerut" aku menatap Mirabelle dengan tajam "jangan buat aku tertawa"
Tiba-tiba pintu terbuka dan menampilkan 2 pelayan yang datang "ini minyak nya nona" madeleine mengangguk "tolong balurkan kemudian pijatkan kaki nya dengan minyak itu, para pelayan mengangguk "nona kami izin memijat kaki nona" aku mengangguk. Pijatan mereka sangat enak, kaki ku yang pegal karena selalu memakai hak tinggi di sini perlahan hilang, ini bernar-benar nyaman.
15 menit berlalu dan kemudian muka ku di bersihkan, kemudian mereka kembali membasuh muka ku dengan air mawar. Selesai itu Mirabelle dan Madeleine membantu ku memakai baju dress, dan memoleskan bedak pada wajah ku serta libalm pada bibir ku. Kemudian kami keluar menuju lantai bawah, dan ternyata di sana ada Dimitri dan Gerard, mereka melihat kami dan dapat terlihat jelas wajah terkejut.
saat kami sudah sampai bawah Gerard bertanya pada kami "kalian mau kemana? dan seperti ada yang berbeda dengan permaisuri kita?" Dimitri yang sedang fokus melihat kami langsung menengok ke arah gerard dengan wajah terkejut setelah mendengar Gerard berkata permaisuri.
"permaisuri?" Gerard tersenyum dan menghiraukan Dimitri, kemudian muncul si kembar laki-laki dari tangga "wiiihh ada lady lady yang cantik nih" ucap Hilaire dan Hilmaz bersamaan, mereka berjalan ke depan kami "eh ternyata lady lady kastil kita" ucap mereka bersamaan kembali.
"kami harus lah cantik untuk dapat memikat pria" ucap Mirabelle, Hilaire dan Hilmaz tersenyum dan bertepuk tangan "lady kita ternyata sudah semakin dewasa" Gerard kemudian bertanya pada kami "kalian mau kemana?"
"ingin tau sekali" ucap Mirabelle, Dimitri berkata "tentu kami harus tau, keselamatan kalian berada di tangan kami" ucapnya dengan tatapan tajam "tidak kami sudah membawa pengawal"ucap Mirabelle "bahkan aku jauh lebih kuat dari pengawal" ucap Dimitri, mereka berdua bertengkar tanpa berhenti. Madeleine tanpa tidak tahan dengan mereka berdua langsung bersuara sambil menatap Dimitri.
"Kami ingin pergi untuk berkencan, jadi jangan ikuti kami, mengerti?!"