Chereads / Disgraced Bride / Chapter 19 - Cemburu dan Amarah

Chapter 19 - Cemburu dan Amarah

El Barack mengepalkan tangannya dengan erat setelah membuka pesan dari nomor yang tak dikenalnya. Orang Asing tersebut mengirim sebuah foto-foto dan video Bellina yang sedang bersama dengan Kevin. Bahkan detik-detik ketika Bellina mencium bibir Kevin dengan lembut, dan keduanya berciuman dengan waktu yang sedikit lama di sebuah taman.

Namun, wajah Kevin sama sekali tak terlihat hanya punggungnya saja. Membuat El  langsung naik pitam, gejolak amarahnya dalam hati terus membuncah. Tapi ia harus menahan amarahnya karena masih berada di tempat pertemuan.

Sedangkan seorang wanita yang diduga adalah Eliza, wanita yang akan dijodohkan dengan El Barack oleh kakeknya. Terus menatap heran dengan perubahan raut wajah El. Walaupun Eliza sudah memiliki perasaan kepada El Barack di pertemuan pertamanya ini. Namun, sosok El yang dingin mampu membuatnya jatuh cinta pada pandangan pertama.

"Berani sekali dia berselingkuh di belakangku, dasar jalang, kukira dia hanyalah gadis polos, tapi lebih berani daripada serang bitch," geram El dengan suara yang pelan namun mengeratkan  gigi-giginya.

El Barack bangun berdiri secara tiba-tiba mengejutkan sang kakek dan rekan bisnisnya yang langsung mengarahkan mata ke arah El.

"Aku harus pergi sekarang," ucap El Barack  dengan suara baritone dan tatapannya yang tajam.

El barack segera pergi.

"Kamu mau ke mana El?" tanya Gerald.

"Ada urusan penting yang harus aku kerjakan, Kek." Balasnya yang langsung pergi. Tanpa memperdulikan pertemuan ini.

***

Sedangkan di dalam kamar, Bellina baru saja selesai membersihkan tubuhnya. Untuk pertama kalinya juga ia keluar rumah setelah hampir dua minggu menikah dan menjadi istri dari El. Ia tak berani meminta izin untuk keluar, karena jawabannya sudah yakin jika pria itu akan melarangnya. Namun, hari ini dirinya begitu berani tanpa meminta izin.

Keadaan perempuan itu terlihat fresh dengan rambut panjangnya yang tergerai indah setelah keramas. Dengan berdiri di depan cermin sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk. Bellina menghentikan sebentar gerakan tangannya yang sedang mengeringkan rambut. Tangannya menyentuh bibir yang masih terasa dengan yang dilakukannya tadi bersama dengan Kevin di taman. 

Bellina melengkungkan bibirnya, dan mengecap rasa bibirnya karena ia masih merasakan bibir Kevin yang menempel dengan bibirnya. "Untuk pertama kalinya aku melakukan ciuman denganmu, Kevin. Kita bisa melakukan hal lebih setelah menikah nanti," gumam Bellina yang mengharapkan banyak dengan hubungannya bersama Kevin, walaupun diantara mereka hanya terjalin rasa cinta yang mendalam dan diketahui oleh keduanya saja tanpa ada orang lain yang tahu. Bahkan dengan status Bellina yang sudah menjadi istri dari El Barack. Siapa orang yang berani menghadapi pria sepertinya.

Setelah puas mengingat kejadian manis tadi. Bellina kembali melanjutkan menyisir rambut dan sedikit menghiasnya, walaupun masih tetap di gerai sampai ke punggung dan ujungnya sedikit bergelombang. Bellina kembali percaya diri lagi setelah pertemuannya dengan Kevin, karena pria itulah yang memberinya kekuatan untuk bertahan  hidup di rumah ini.

Bellina terus menatap wajahnya, keadaannya sedikit kurus setelah El Barack menikahinya. 

"Bagaimanapun caranya pria itu harus menceraikanku, agar aku bisa pergi dengan Kevin," gumam Bellina yang sudah rapi dengan penampilannya yang begitu feminim.

Namun secara tiba-tiba saja Bellina dikejutkan dengan suara gebrakan pintu yang begitu keras, membuat gadis itu langsung menoleh dan sudah terlihat El barack yang sedang berdiri dengan tatapan yang begitu tajam ke arahnya, dan kedua tangannya pun terkepal. Membuat perempuan itu merasa heran dengan yang terjadi pada El Barack.

El berjalan secara perlahan ke arahnya. Membuat Bellina begitu takut melihat keadaan El yang seperti akan menerkamnya hidup-hidup. Bellina yang masih berdiri dengan tubuh yang sedikit bergetar. Aura yang tidak baik sudah terlihat jelas di dalam raut wajah El Barack, dan Bellina sama sekali tak mengerti.

Ketika tubuh El Barack sudah berada tepat di depannya, secara perlahan Bellina memundurkan langkah kakinya agar tak saling berhadapan dengan El Barack. Namun dengan cepat pria itu langsung memegangi dagu Bellina dan mencengkeramnya kuat, sampai membuat gadis itu meringis kesakitan.

"Aw …. A-apa yang kamu lakukan," ucap Bellina terbata-bata karena menahan rasa sakit.

El Barack menarik paksa tubuh Bellina, sehingga tubuh perempuan itu saling bertabrakan dengan tubuh El.  Jantung Bellina terus berdetak kencang, ketika mendapat perlakuan kasar lagi dari El Barack.

"Seharusnya aku yang bertanya padamu, Bitch. Apa yang kamu lakukan di belakangku dengan seorang pria," sarkas El Barack yang langsung to the point.

Bellina membulatkan matanya di depan El Barack, dan sudah mengerti dengan perubahan sikap El kepadanya yang terlihat kasar. Namun, yang Bellina herankan mengapa El Barack bisa tahu dengan pertemuannya dirinya bersama Kevin.

"A-pa yang kamu katakan," sanggah Bellina berpura-pura tidak tahu.

"JANGAN BERPURA-PURA TIDAK TAHU!" gertak El sambil menekan keras dagu Bellina.

"Aw .…" Ringis Bellina yang begitu kesakitan ketika dagunya terus-terusan di cengkram kuat. Bahkan Bellina sudah tak dapat menahan lagi air matanya agar tak keluar karena nyatanya air mata berharganya begitu saja keluar dari sudut matanya.

"Jawab aku, BELLINA! Siapa pria itu? Kenapa kamu berani sekali bermain api di belakangku, DASAR BITCH!"

"Jawab aku! Jika kamu tidak ingin aku berbuat kasar padamu, atau aku melakukan lebih dari ini."

Bellina menangis terisak-isak karena rasa sakit dan ketakutan dengan keadaan El Barack yang sudah kerasukan seperti ini.

"Aku tidak butuh tangisanmu itu, yang kubutuhkan adalah jawaban darimu. Siapa pria itu? Kenapa kamu malah menciumnya. Apa kamu tak memiliki harga diri mencium pria lain! Disaat statusmu sudah menikah!" gertaknya kembali.

El Barack yang sudah dihinggapi amarah yang bergejolak di dalam hatinya, mengangkat kedua tangannya ketika tak mendapat jawaban dari Bellina.

Ingin sekali bagi El menampar wajah Bellina sekeras mungkin. Namun, ia tak bisa melakukannya bahkan telapak tangannya terasa kaku, ketika Bellina menghindari wajahnya dari tamparan El barack, walaupun pria itu sama sekali tak memukulnya. El malah melengos kan pukulannya ke atas meja dengan suara yang begitu keras dan menyakiti keadaan dirinya sendiri. Bahkan El  tak memperdulikan tangannya yang sudah memar.

Kedua pergelangan tangan Bellina langsung dicengkeram kuat oleh El Barack. 

"Katakan padaku siapa pria itu? Apa dia kekasihmu. Jika kamu berkata jujur, aku tidak akan menyiksamu seperti ini, Bellina."  El kembali mendekatkan wajahnya dengan wajah Bellina, bahkan jarak keduanya begitu dekat sehingga kedua ujung hidung saling menempel. Pria itu menatap lekat wajah sembab Bellina yang terus terisak dan ketakutan. El sendiri tak mengerti mengapa ia bisa selemah ini di hadapan perempuan itu, bahkan setelah melihat video kebersamaannya dengan pria lain. El ingin sekali menyiksanya secara perlahan. Namun, rasanya tak bisa setelah melihat air mata perempuan itu yang terus keluar.

"Katakan padaku, Bellina," ucapnya dengan suara yang pelan berharap agar Bellina akan mengatakan yang sejujurnya.

"Katakan, KATAKAN!" gertaknya dengan memelototkan matanya.

To be continued…

Untuk spoiler & visual cast, lihat di Highlight instagramku : @ Aishimazaki30