Chereads / Disgraced Bride / Chapter 21 - Mencari Keberadaan Pria Itu

Chapter 21 - Mencari Keberadaan Pria Itu

El Barack baru saja selesai membersihkan tubuhnya, dan sudah terasa fresh sekarang. Namun, matanya menatap ke arah Bellina yang sedang meminum obat pereda nyeri. El tak menampik jika selalu merasa iba jika melihat perempuan itu yang selalu meringis kesakitan dengan penyakit yang dideritanya itu, jika datang menstruasi.

Kali ini El pura-pura tak memperdulikannya. Karena rasa kesal dan kecewa kepada Bellina masih belum bisa dimaafkan. Diraihnya ponsel di atas meja, pria itu akan menghubungi seseorang yang tak lain adalah kaki tangannya, karena ada tugas yang akan El perintahkan kepadanya.

"Hallo Bright," ucap El Barack membuat Bellina langsung mengedarkan matanya ke arah pria itu yang sedang menelepon seseorang.

"Aku ada misi untukmu, carilah pria yang menjadi selingkuhan Bellina," ucap El yang langsung to the point memberitahukan perintahnya.

Jantung Bellina bergemuruh dan berdetak begitu kencang secara tiba-tiba. Walaupun dalam keadaan takut, dan menahan nyeri di perutnya. Bellina mencoba berjalan tertatih-tatih mendekat ke arah El Barack yang masih menelepon kaki tangannya.

"Aku akan mengirimkan foto dan videonya. Jadi kamu bisa mengeceknya langsung dan mencari keberadaan pria itu." El Barack mengirim beberapa foto dan video Bellina kepada kaki tangannya yang bernama Bright.

"Kamu cari pria itu, dan serahkan kepadaku dalam keadaan hidup. Biar aku yang akan membunuhnya dalam sekejap," ucap El barack dengan nada mengancam sembari menatap ke arah Bellina sebentar dengan wajah yang seringai. Bellina begitu ketakutan. Sedangkan El Barack sendiri malah tersenyum, ia begitu bahagia melihat wajah ketakutan Bellina.

"Tolong jangan lakukan itu, Tuan El." Pinta Bellina yang memohon dan menyentuh pergelangan tangan El ketika pria itu menyudahi pembicaraannya dengan Bright.

"Aku mau melakukan apapun yang kamu mau, asalkan jangan cari dia, aku mohon tolong lepaskan dia, Tuan." Lirih Bellina yang memohon dengan nada suara yang begitu sendu. Selain menahan rasa sakit yang dideritanya, perempuan itu pun mencoba untuk memohon kepada El barack agar tak mencari keberadaan pria yang bersamanya, walaupun pria itu adalah Kevin, yang berada di rumah ini bersama dengannya, dan hal itulah yang membuat Bellina ketakutan jika El sampai menangkap dan membunuh Kevin.

El Barack menatap Bellina lekat dan menyentuh dagu perempuan itu, mengangkatnya secara perlahan agar wajah perempuan itu menghadap ke arahnya. Terlihat wajah Bellina yang sedikit pucat.

"Memangnya apa yang akan kamu lakukan? Melayaniku dan memanjakanku begitu?' tanyanya sembari mendekatkan wajahnya dengan Bellina. Sehingga kedua ujung hidung mancung saling menempel.

Bellina berusaha untuk menundukkan wajahnya kembali. Namun, El Barack langsung mengangkat wajahnya karena tidak suka jika perempuan itu menghindar dari tatapannya.

"Bukankah itu memang pekerjaan dan tugasmu, Bellina. Melayaniku dan merawatku sebagai suamimu, memangnya apa yang akan kamu lakukan!" gertaknya.

El Barack segera pergi dari hadapan Bellina ketika perempuan itu sudah tak dapat berkata lagi, hanya suara isakan dan sesenggukkan yang sedang dilakukannya. Walau bagaimanapun El adalah pria kaya, punya segalanya, dan bisa melakukan apapun. Apa yang bisa dilakukan oleh perempuan penyakitan sepertinya. Dan yang dapat dilakukannya hanya berdoa untuk keselamatan Kevin, semoga Tuhan senantiasa menjaganya.

Bellina kembali mendudukkan tubuhnya di tepi ranjang, ia ingin mengambil ponselnya untuk menghubungi Kevin. Namun, terhenti karena ia pikir bukanlah waktu yang tepat untuk memberitahu Kevin jika El Barack sedang mencarinya. Karena sudah lebih dulu Bellina memberitahu Kevin jika El sudah tahu mengenai dirinya dan Kevin. Setelah itu Bellina langsung menghapus pesan, panggilan, dan memblokir nomor Kevin secara terpaksa. Perempuan itu menyandarkan tubuhnya di kepala ranjang sembari menahan nyeri di dagu dan juga di perutnya karena obatnya belum bereaksi.

Sedangkan di luar, El pergi ke tempat kerjanya dan sudah berdiri Kevin di hadapan meja kerjanya. Pikiran El masih kacau karena terus memikirkan Bellina dan pria yang bersamanya siang tadi. Walaupun El sudah menyuruh para kaki tangannya untuk mencari keberadaan dari pria itu. Dan Kevin pun dibuat tak tenang setelah Bellina memberitahu tentang hal itu.

Sesekali Kevin mengedarkan matanya ke arah El Barack yang sedang memikirkan sesuatu. Bahkan wajahnya terlihat frustasi membuat Kevin bertanya-tanya dalam hatinya.

"Jika Tuan tak memiliki rasa kepada Bellina, Tuan El tidak mungkin terlihat kacau seperti ini. Apakah Tuan sudah memiliki perasaan dan ketertarikan kepada Bellina?" tanya Kevin kepada dirinya sendiri dalam hati yang mulai menyadari jika Tuannya sudah memiliki rasa suka kepada Bellina.

"Apa Tuan El tidak apa-apa?" tanya Kevin yang berpura-pura tidak tahu. "Apa ada masalah, Tuan?" tanyanya kembali.

El Barack mengubah posisi duduknya dan menatap Kevin. Tak lama pria itu bangkit dari duduknya, berjalan ke arah jendela ruangannya yang tampak begitu besar.

El Barack berdiri sambil menatap ke arah luar jendela yang terlihat halamannya begitu luas.

"Bellina," balasnya yang menyebut nama perempuan itu. Kevin langsung membulatkan matanya.

"Perempuan itu berselingkuh di belakangku, Kevin." Ucap parau El barack memberitahu Kevin.

Kevin tampak biasa karena pria itu adalah dirinya sendiri. Namun, bukankah hal itu tak bisa dinamakan selingkuh karena dirinya dan Bellina adalah teman yang memiliki perasaan lebih satu sama lain. Dan sekarang memang bisa dikatakan 'selingkuh' karena Bellina sudah menikah dengan tuannya sendiri.

"Berselingkuh, Tuan?"

"Aku sedang mencari pria yang bersamanya siang tadi. Dimanapun dia berada aku akan menemukannya." Janji El barack yang mengepalkan tangannya erat.

Kevin dibuat tak tenang sekarang. "Apa Tuan melihat wajah pria itu?" tanya Kevin.

El Barack membalikkan tubuhnya ke arah Kevin. "Tidak! Hanya punggungnya yang terlihat, bahkan aku pun tidak tahu dengan orang yang mengirim foto, video Bellina kepadaku. Orang yang tak dikenal olehku, tapi mengapa ia bisa mendapatkan nomorku," jawabnya dan teringat kembali dengan si pengirim yang tak dikenal olehnya.

"Tuan tidak tahu dengan orang yang mengirim foto-foto itu?"

"Tidak, mungkin dia salah satu kaki tangan dari musuhku, karena … musuhku tak hanya satu."

El Barack berpikir jika orang tersebut adalah suruhan atau kaki tangan dari musuh dalam bisnisnya. Karena dalam berbisnis, tak semulus yang dibayangkannya. Butuh perjuangan, menambah kawan maupun lawan, akan tetapi lebih banyak memunculkan musuh daripada sebuah pertemanan.

"Tapi jika orang itu adalah salah satu kaki tangan dari musuh Tuan El. Lalu, apa hubungannya ia memotret Nona Bellina dengan pria lain, dan mengirimkannya kepada Tuan El barack," sahut Kevin yang terasa janggal.

Apa yang dikatakan oleh Kevin memang ada benarnya juga, untuk apa musuhnya itu mengirimkan foto Bellina kepadanya.

"Tuan maaf jika saya lancang, tapi apa boleh saya tahu, siapa musuh nyata yang benar-benar tak suka dengan Anda? Saya begitu baru bekerja dengan Anda, jadi saya tidak begitu tahu dengan para musuh bisnis Anda?" tanyanya yang begitu penasaran.

"Ada salah satu orang yang memang membenciku, bahkan ketika perusahaan kakek berada dalam kendaliku, dan menjadikannya perusahaan yang sukses dan terkenal. Dan orang itu bernama Barraswara."

Kevin langsung membulatkan matanya mendengar nama musuh yang dilontarkan oleh El Barack, yang memang tak asing baginya. Bahkan Kevin begitu mengenali sosok pria itu.

El barack menatap heran ke arah Kevin yang terdiam dengan mata yang masih membulat.

"Ada apa, Kevin?" tanyanya yang menyadarkan Kevin dari keterdiamannya.

"Ehm ... tidak Tuan." Kevin mencoba menormalkan sikapnya.

"Apa kamu kenal dengan Barraswara?" Tanyanya sambil mengerutkan dahinya.

"Ehm, tentu saja tidak, Tuan El. Saya tidak mengenalnya," jawabnya yang terpaksa berbohong kepada El Barack, padahal Kevin begitu mengenali sosok Barraswara yang tak lain ada sosok pria yang licik dan dapat menghalalkan segala cara demi mendapatkan apapun yang diinginkannya.

Bahkan dirinya pun pernah menjadi salah satu kaki tangannya, namun hanya sebentar karena Kevin langsung bisa menyelamatkan diri dan ditolong oleh Gerald Nagara.

To be continued…

Untuk spoiler & visual cast, lihat di Highlight instagramku : @ Aishimazaki30