Chereads / Hujan Matahari / Chapter 2 - Dokyoung menyebalkan

Chapter 2 - Dokyoung menyebalkan

Setelah keluar dari rumah megahnya, Gakyoung berjalan menuju halte bus tempat dimana ia menunggu bus yang biasa ia naiki untuk menuju ke sekolahnya.

Saat ini gadis cantik itu sudah duduk disana bersama dengan beberapa siswa yang satu sekolah dengannya.

Gakyoung tidak mau mati bosan karena menunggu bus yang datang 5 menit lagi itu, ia memutuskan untuk merogoh ponsel yang ia taruh di saku jaketnya dan membuka aplikasi pesan.

Jari lentiknya tidak berhenti menari-nari di layar ponsel miliknya, gadis cantik itu tersenyum saat menerima pesan dari sang kekasih.

Namjachingu (Pacar) :

Selamat pagi sayang

Senyum cantik terbit dari sudut bibir Gakyoung.

Tidak mau sang kekasih menunggu lama Gakyoung bergegas membalas pesan sang kekasih.

"Selamat pagi juga Youngdo Oppa hehehe." Gakyoung terkekeh ketika membaca pesannya yang baru saja ia kirim pada Youngdo. Kekasih hatinya.

Sambil menunggu balasan pesan dari Youngdo, Gakyoung sengaja menyetel lagu boyband favoritnya yang bernaung di agensi yang sama dengan tempat dimana kakak lelakinya mengikuti trainee.

Lagu EXO berjudul Call me Baby menjadi pilihan Gakyoung untuk mengusir kebosanan.

Tidak tanggung-tanggung gadis cantik juga ikut bernyanyi serta menggerakkan badannya mengikuti ritme lagu yang tengah ia dengarkan saat ini.

"Mck, Youngdo Oppa kenapa lama sekali membalas pesanku, bahkan dilihat saja tidak." ujar Gakyoung sambil memanyunkan bibirnya karena kesal sang kekasih tidak kunjung membalas pesannya.

"Apa dia tidak tahu jika aku merindukannya."

Wajar saja jika Gakyoung rindu dengan sang kekasih, karena kekasih hatinya itu sedang pulang ke kampung halamannya di Geochang untuk beberapa hari ke depan.

Biasanya jika Gakyoung merasa bosan dirumah maka gadis cantik itu akan pergi ke apartemen milik kekasihnya itu untuk sekedar menghabiskan waktu bersama dengan Youngdo.

Sebenarnya Gakyoung bisa datang kapan saja karena apartemen itu adalah miliknya yang sengaja ia berikan pada Youngdo, ia merasa kasihan dengan lelaki itu jika harus tinggal dirumah sewa yang setiap bulannya harus membayar.

Sedangkan Youngdo sendiri tinggal di Seoul untuk kuliah dan belum memiliki niat mencari pekerjaan sampingan untuk menunjang hidupnya di Seoul, sehingga Gakyoung memutuskan untuk meminta sang kekasih tinggal di apartemen pemberian ayahnya yang kebetulan jarang ia tempati itu.

Gakyoung menoleh ketika bus yang biasa ia tumpangi itu berjalan menuju kearahnya, "Hwahhhh semoga saja busnya tidak penuh." ujarnya sambil memakai masker dan menyelipkan anak rambutnya ke belakang telinganya.

Bukankah Gakyoung adalah anak dari artis terkenal? Lalu kenapa dia naik bus untuk menuju ke sekolahnya, apa Seojun dan Seojin tidak memberi fasilitas yang layak untuk anak-anaknya?

Maka jawabannya hanya ada pada Gakyoung, pasalnya gadis cantik itu sendiri yang menginginkan kehidupan sederhana seperti teman-temannya yang lain.

Ia tidak mau diperlakukan seperti anak artis pada umumnya yang memilih untuk menikmati fasilitas yang diberikan oleh kedua orang tuanya.

Justru Gakyoung menolak itu semua, gadis cantik itu hanya ingin hidup bebas dan tidak dikelilingi dengan orang-orang yang menurutnya bermuka dua. Munafik. Hanya dekat dengannya karena ia adalah anak dari seorang artis terkenal.

"Akhh!." pekik Gakyoung ketika dirinya tidak sengaja didorong oleh seseorang dari belakang sehingga sikunya mengenai pinggiran pintu bus.

"Cepat naiklah!." sentak seseorang dari arah belakang Gakyoung.

Dengan cepat Gakyoung masuk kedalam bus dan duduk di single kursi yang kebetulan kosong itu.

"Huffttt." Gakyoung mengibaskan tangannya.

Semua orang didalam bus itu nampak biasa saja ketika melihat Gakyoung seolah tidak saling kenal.

Bukankah semua orang menyadari keberadaan Gakyoung yang notabenenya adalah anak dari artis terkenal di dunia pertelevisian itu?

Tidak!  Karena sekarang Gakyoung mengenakan masker serta menundukkan kepalanya sambil memainkan ponsel miliknya.

"Apa kau tahu jika Lee Seojin akan membintangi acara Reality show dirumahnya bersama dengan keluarganya?."

Mendengar itu Gakyoung langsung menggerakkan ekornya matanya melirik seseorang yang baru saja membicarakan ibunya itu.

Ternyata seseorang itu berada tidak jauh darinya, gadis itu sedang duduk bersebelahan dengan Gakyoung.

"Wahh benarkah, aku ingin sekali melihat keluarganya. Jarang sekali Lee Seojin sendiri yang mempublikasikan keluarganya, dulu saja dia bilang bahwa dia tidak ingin mempublikasikan keluarganya." ucap gadis satunya.

"Dia pasti ingin menarik simpati semua orang agar anak lelakinya bisa debut di MS Entertainment sebagai idol."

Gadis satunya itu membekap mulutnya, "Apa anak lelakinya juga ingin menjadi artis?."

"Aku melihat di beberapa artikel jika anak lelakinya Lee Seojin saat ini sedang menjalani trainee di MS Entertainment sebagai idol."

"Wahhh pasti anak lelakinya itu sangat tampan, melihat ayahnya saja sangat tampan jadi tidak heran jika anak-anaknya juga pasti tidak kalah tampan dan cantik."

Perut Gakyoung merasa mual karena mendengar kedua gadis itu mengira bahwa kakak lelakinya itu tampan, bahkan dibandingkan dengan supir bus itu kakak lelakinya masih kalah jauh.

Haha apa Gakyoung tidak keterlaluan jika membandingkan Dokyoung dengan supir bus itu?

Entahlah, mungkin Gakyoung masih kesal dengan sang kakak karena selalu membahas tentang kekasihnya.

"Mereka bilang Dokyoung tampan? Cih, jika mereka melihat sudah wajah Dokyoung secara langsung dapat aku pastikan mereka akan menyesal karena sudah berkata seperti itu."

Gakyoung memilih untuk memasang earphones di telinga kanannya karena ia tidak mau mendengar beberapa orang yang sedang membicarakan keluarganya itu.

Drrrtt~

Atensi Gakyoung teralih pada ponselnya yang baru saja bergetar itu.

Dihela napasnya malas ketika melihat notifikasi pesan chat dari sang kakak.

Dokyoung :

Aku pergi ke agensi untuk latihan dan mungkin aku akan pulang malam, jika Eomma atau Appa belum pulang pesanlah makanan nanti aku yang akan membayarnya.

Begitulah isi pesan yang dikirimkan oleh Dokyoung pada adiknya.

Gakyoung memilih untuk mengabaikan pesan sang kakak, sebenarnya ini bukan hanya sekali gadis cantik itu mengabaikan pesan dari Dokyoung. Namun sudah berkali-kali

"Menurutku ini hanya sebuah pemberitahuan jadi aku tidak harus membalasnya bukan." ujar gadis cantik itu.

"Jika suatu saat nanti Dokyoung memang benar debut sebagai Idol dan terkenal, mungkin hidupku akan semakin sulit. Lagipula kenapa dia nekat sekali ingin menjadi Idol, bukankah bakat dia hanya menggangguku saja."

Gakyoung mengacak rambutnya frustasi, "Aishhh aku bisa gila jika lama-lama tinggal bersama mereka, bayangkan saja aku ke sekolah harus menyamar seperti ini agar wajahku tidak terekspos. Lalu bagaimana aku bisa bepergian dengan bebas tanpa ada orang yang mengenalku sebagai anak dari Lee Seojun dan Lee Seojin. Tuhan tolong ijinkan aku untuk hidup bebas seperti teman-teman ku yang lain." ujarnya dalam hati.

Drrrtt drrrtt drrrtt

Diraihnya ponsel yang bergetar itu lalu melihat nama yang tertera disana.

Gakyoung menerima telpon itu dan menempelkan ponsel miliknya ditelinga kirinya, "Oh, Wae? (Ada apa?)." nada bicaranya terdengar sangat malas.

"Aku tahu kau sengaja mengabaikan pesan ku"

"Aku memang mengabaikan pesan mu, geuraeseo wae? (Lalu kenapa?)."

"Apa kau masih marah dengan ku karena tadi aku menyinggung tentang kekasih mu?."

"Apa aku harus menjawabnya?."

"Haha iya-iya. Aku hanya ingin mengatakan bahwa aku pulang ma-"

"Aku sudah tahu." potong Gakyoung.

Terdengar dengusan dari seberang sana "Aishh...  Ah sudahlah, lama-lama aku pusing berbicara denganmu."

"Kalau kau pusing kenapa repot-repot menelpon ku."

"Yak, bisakah kau tidak sinis seperti itu padaku, walau bagaimanapun aku ini lebih tua darimu."

Diedarkan pandangannya keluar melalui jendela kaca yang berada tepat disamping kiri Gakyoung, "Yayaya, apa kau menelpon ku hanya untuk ini. Bukankah kau sedang sibuk latihan?."

"Aku bahkan masih berada dirumah sekarang."

"Yak!." sentak Gakyoung tertahan karena dirinya tengah berada di bus sekarang, tidak lucu jika dia tiba-tiba berteriak sangat kencang, "Kalau kau masih berada dirumah kenapa kau tidak segera berangkat ke agensi?."

Lelaki diseberang sana menghentikan kegiatan mengikat tali sepatunya, "Tumben sekali kau memperhatikan aku."

"Bisakah kita sudahi panggilan telpon yang tidak penting ini, aku sedang kesal sekarang."

Alis Dokyoung menukik, "Apa ada hal lain yang membuatmu kesal selain aku?."

"Tentu saja.  Kau, Youngdo Oppa-"

"Kau bahkan memanggil pacarmu itu dengan sebutan Oppa, lalu kenapa kau tidak mau memanggilku Oppa?."

Entah sudah berapa kali Gakyoung menghela napasnya karena kesal selalu berdebat dengan sang kakak.

"Karena Youngdo Oppa lebih tampan darimu PIP."

Sambungan telpon diputus secara sepihak oleh Gakyoung, gadis cantik itu memutuskan untuk memejamkan matanya sambil mendengarkan musik dan menikmati angin yang menyapa wajahnya ketika ia membuka jendela bus itu.

Mengabaikan sang kakak yang sudah misuh-misuh diseberang sana karena ia baru saja memutuskan panggilan telponnya secara sepihak.