Chereads / Hujan Matahari / Chapter 3 - Youngdo berbohong

Chapter 3 - Youngdo berbohong

"Yak! Gakyoung-a!!." Teriak Dokyoung setelah mengetahui sambungan telponnya diputus secara sepihak oleh sang adik.

Lelaki itu berdiri tegak setelah sekian lama membungkuk untuk mengikat tali sepatu merk mahal miliknya, "Hwahhh dia bilang Youngdo jauh lebih tampan dariku?." ujarnya sambil membenarkan kerah jaketnya didepan cermin sesekali bergaya.

"Aku Lee Dokyoung lelaki tampan yang tidak akan bisa dikalahkan oleh lelaki mana pun kecuali ayahku." ucapnya lagi sembari menyisir rambutnya menggunakan jari sebelum memakai topi berlogo centang yang sepadan dengan sepatunya itu.

"Yongtae sedari tadi menelponku terus, ada apa ya?."

Ceklek

Dokyoung menutup kembali pintu kamarnya setelah ia keluar dari dalam sana lalu menuju ke lantai bawah.

"Ah rupanya Yoongi Hyung (Bang Yoongi) sudah datang haha pantas saja dia menelponku terus."

Lelaki tampan itu segera bergegas keluar dari rumah mewahnya dan masuk kedalam mobil yang dibelikan oleh sang ayah dihari ulang tahunnya beberapa bulan yang lalu itu.

Meninggalkan Dokyoung yang memulai aktivitasnya sebagai seorang trainee di agensi tempat ia akan bernaung.

Kita beralih pada Gakyoung yang kini tengah berjalan menuju ke kelas sambil merapikan rambut panjangnya yang sedikit berantakan itu.

Masker yang sedari tadi menutupi setengah wajahnya kini sudah dilepas sejak Gakyoung memasukki gerbang sekolah.

Teman satu sekolahnya memang sudah mengetahui tentang latar belakang keluarga Gakyoung maka dari itu, Gakyoung tidak harus menyamar lagi agar tidak dikenali oleh orang-orang disekitarnya.

"Gakyoung-a~"

Sapa teman sebangku Gakyoung yang bernama Goo Yoonbi setelah melihat Gakyoung masuk kedalam kelasnya.

Gakyoung tersenyum lalu berjalan menuju bangku tempat duduknya yang berada disebelah Yoonbi, "Kau sudah datang juga rupanya." ujarnya sambil melepas tas punggungnya dan menaruhnya pada meja.

Yoonbi terlihat antusias sekali dengan kedatangan Gakyoung, "Gakyoung-a apa kau tahu Kookie?"

Selesai duduk dikursi miliknya, Gakyoung segera menoleh pada Yoonbi, "Kookie?." Yoonbi mengangguk, "Lelaki yang kau sukai itu bukan?." tanyanya.

"Iya,  Gakyoung-a. Kemarin dia menyatakan perasaannya padaku hwahhh aku senang sekali." Gadis itu memekik senang mengingat kemarin lelaki yang sudah lama ia sukai menyatakan cinta padanya.

"Bagaimana bisa?."

Yoonbi mengedikkan bahunya, "Aku pun tidak tahu bagaimana dia bisa memiliki perasaaan yang sama denganku, selama ini kita bahkan jarang sekali berbicara."

Ucapan Yoonbi langsung disetujui oleh Gakyoung yang memang mengetahui akan hal itu.

Yoonbi dan Kookie jarang sekali terlihat mengobrol berdua,  "Lalu apa kau tidak menanyakan pada Kookie kenapa dia tiba-tiba menyatakan perasaannya padamu?."

Yoonbi menggeleng, "Itu tidak penting, Gakyoung-a. Yang terpenting aku sudah menjadi kekasihnya Kookie saat ini dan pastinya untuk selamanya." gadis itu menggenggam tangan Gakyoung sebagai pelampiasan rasa bahagianya.

"Aku senang melihatmu bahagia seperti ini."

Yoonbi tersenyum lalu mengeluarkan ponsel keluaran terbaru dari saku seragamnya, "Bagaimana jika kita berfoto lebih dulu karena mood ku sedang baik hari ini." ajaknya pada Gakyoung sambil membuka aplikasi kamera yang ada di ponsel miliknya.

Gakyoung menggeleng dengan cepat, "Yak!  Jangan memotret ku seperti itu, aku tidak nyaman,  Yoonbi-a." tolaknya sambil menghalangi kamera ponsel Yoonbi yang mengarah padanya.

Yoonbi terkekeh melihat respon temannya itu, "Haha. Gakyoung-a kenapa kau benci sekali dengan kamera, kau itu cantik jadi jangan malu untuk dipotret."

"Bukan karena aku takut jelek, Yoonbi-a. Apa kau lupa jika aku anak dari Lee Seojin, semua orang bisa mencari tahu tentang ku nanti jika aku menyebar foto sembarangan. Aku tidak mau membuat Eomma dan Appa ku khawatir jika fotoku sampai terekspos ke publik."

Yoonbi memutuskan untuk menurunkan ponselnya yang sedari tadi diarahkan pada Gakyoung, "Gakyoung-a, aku memotret mu hanya untuk koleksi ku saja,  pfft lagipula aku tidak mungkin sembarangan mengekspos foto mu."

"Tetap saja aku khawatir jika kau sampai mengunggahnya di akun media sosial milikmu."

"Memang kenapa jika aku mengunggahnya di media sosial milikku, tidak akan terjadi apapun padamu karena aku tidak mengatakan jika kau adalah anak dari Lee Seojin. Bukankah sudah banyak yang mengetahui jika kau anak dari couple Seo?."

Gakyoung tidak menjawab pertanyaan Yoonbi namun gadis cantik itu memilih untuk meletakkan kepalanya di meja dengan kedua tangannya yang ia jadikan bantalan kepala.

"Seharusnya kau senang menjadi anak dari seorang artis terkenal, Gakyoung-a. Apalagi Oppa mu (kakakmu) akan debut sebagai Idol di agensi terbesar dan terpandang seperti MS Entertainment."

"Dia bahkan baru mengikuti trainee beberapa bulan belakangan ini, jadi belum tentu dia bisa debut sebagai Idol dalam waktu dekat ini." sahut Gakyoung.

"Yak kenapa kau berkata seperti itu, aku yakin jika Dokyoung oppa pasti sebentar lagi akan debut sebagai Idol, wajah dia tampan sekali Gakyoung-a seperti Appamu."

"Ah sudahlah jangan membahas Dokyoung jelek itu, aku sedang kesal dengannya."

Yoonbi tersenyum lalu mengelus surai panjang milik Gakyoung, "Ututu iya-iya aku tidak akan membahas Dokyoung oppa lagi."

"Bagaimana hubunganmu dengan Youngdo Oppa?" tanya Yoonbi mengganti topik pembicaraan.

Gakyoung mengangkat wajahnya dan menumpu dagunya pada meja, "Dia sedang berada di Geochang untuk beberapa hari ke depan, tapi aku sudah mulai merindukannya."

"Eheyyy kau seperti baru pertama kali berpacaran saja, jangan terlalu mencintai Youngdo Oppa, Gakyoung-a." ujar Yoonbi sambil menyenggol bahu temannya itu.

Kini Gakyoung menoleh pada Yoonbi, "Kenapa kau berkata seperti itu? Apa kau juga sama dengan Dokyoung yang meragukan Youngdo Oppa yang mencintaiku dengan tulus?."

Sontak saja Yoonbi menggelengkan kepalanya, "Bukan seperti itu, Gakyoung-a.  Aku hanya tidak ingin kau disakiti lagi oleh lelaki yang hanya ingin hartamu saja karena mengetahui kau adalah anak dari seorang selebriti. Apa kau tahu kenapa aku mulai curiga pada Youngdo Oppa jika dia tidak benar-benar mencintaimu?."

Yang ditanya menggelengkan kepala, "Sejak kau menyuruh Youngdo Oppa untuk tinggal di apartemen milikmu, aku sudah mulai curiga jika dia tidak mencintaimu dengan tulus."

"Tapi kenapa kau berpikir bahwa Youngdo Oppa tidak benar-benar mencintaiku?."

"Sebelum aku menceritakannya, aku ingin bertanya satu hal padamu. Apa Youngdo Oppa mengetahui latar belakang keluargamu?."

Gakyoung mengangguk, "Tentu saja dia mengetahui latar belakang keluargaku, dia salah satu penggemar berat Eomma ku. Dan pertama kali aku bertemu dengannya saat Eomma ku mengadakan acara fanmeet dan dia datang diacara itu."

"Lalu setelah itu kalian dekat?."

Gakyoung menganggukkan kepalanya lagi, "Iya, dan tidak lama setelah itu Youngdo Oppa menyatakan perasaannya padaku."

Yoonbi mengedikkan bahunya, "Ya bukan maksudku ingin berkata yang tidak-tidak tentang Youngdo Oppa padamu, namun coba kau pikirkan," gadis itu memutar tubuhnya kesamping sehingga berhadapan langsung dengan Gakyoung yang juga tengah menatap kearahnya, "Lelaki mana yang dengan mudahnya mau menerima pemberian dari kekasihnya berupa apartemen seharga ratusan juta jika dia memang benar-benar mencintaimu dan mengesampingkan latar belakang kedua orang tuamu."

Yoonbi sengaja menjeda perkataannya untuk melihat ekspresi temannya itu, "Hanya lelaki tidak tahu diri saja yang mau menerimanya, lagipula kalian masih berstatus pacaran jadi menurutku itu berlebihan sekali, Gakyoung-a."

Diam-diam Gakyoung mulai memikirkan perkataan temannya itu "Tapi aku kasihan dengan Youngdo Oppa jika harus menyewa rumah yang setiap bulan dia harus membayarnya, belum lagi uang kuliah dan uang makan sehari-hari."

"Tapi kau tidak perlu mengasihaninya sampai seperti itu, Gakyoung-a. Itu sangat berlebihan."

Gakyoung meletakkan kepalanya lagi pada meja. "Akhh entahlah, mungkin aku terlalu mencintai Youngdo Oppa."

"Ditambah lagi minggu lalu kau membelikannya jam tangan seharga ratusan juta dengan uang jajan yang diberikan oleh kedua orang tuamu, dan dia menerimanya begitu saja tanpa menolaknya sama sekali. Itu semakin membuatku yakin jika dia hanya menginginkan hartamu saja, Gakyoung-a."

Gadis cantik yang memiliki nama lengkap Lee Gakyoung itu mengacak rambutnya frustasi, "Saat itu dia bilang bahwa dia tidak akan mengecewakan aku jadi apapun barang yang aku kasih untuknya, dia akan selalu menerimanya. Dan aku senang jika dia menerima barang pemberian dariku."

Yoonbi menghela napasnya, "Bukan itu poinnya, Gakyoung-a. Kau dimanfaatkan oleh Youngdo Oppa, bahkan setelah kau memberinya jam tangan mahal dia justru meninggalkanmu dengan beralasan pulang ke kampung halamannya."

"Dia tidak beralasan, Yoonbi-a. Jadi tolong untuk jangan berpikiran buruk tentang Youngdo Oppa."

Brakk

Yoonbi menggebrak meja karena kesal dengan Gakyoung.

"Aku yakin jika kau mendengar ini kau tidak akan mempercayainya lagi, Gakyoung-a."

Gakyoung melirik Yoonbi dengan tatapan cemas, takut temannya itu mengatakan yang tidak-tidak tentang kekasihnya.

"Kemarin aku melihat Youngdo Oppa sedang makan bersama dengan seorang gadis di kafe dekat apartemen mu." ujar Yoonbi langsung.

Kedua mata Gakyoung mengerjap setelah mendengar perkataan Yoonbi, "M-mworago? (Apa kau bilang?)."

Sungguh sebuah fakta yang membuat Gakyoung terkejut mendengarnya.

Ia berharap apa yang dikatakan temannya itu tidak benar, ia tidak siap jika mengetahui kekasih hatinya itu telah membohonginya selama beberapa hari ini.

Bagaimana kelanjutannya? Apa Youngdo memang benar-benar membohongi Gakyoung tentang kepergiannya ke Geochang?