Gu Anxi sedang berada di lantai bawah klinik rawat jalan. Dia mengangkat tangannya dan memperhatikan kembali jari-jarinya.
Hah! Anak kecil!
Gu Anxi pergi menuju ATM terdekat untuk menyetorkan uang 500.000 yuan yang didapatkannya pagi ini ke dalam rekeningnya. Dia keluar dari rumah sakit saat sudah waktunya makan siang. Jadi, dia pergi makan sesuatu dulu dan kemudian baru kembali ke sekolah.
Universitas Qing adalah institusi perguruan tinggi pertama di Qingcheng.
Hal yang paling terkenal dari Universitas Qing adalah seragam mahasiswa berwarna putih yang tampak cukup menarik dan bisa dipamerkan pada sekolah-sekolah terkenal lainnya. Bahkan, pemilihan primadona tahunan di kampus Universitas Qing sama populernya dengan pemilihan Miss Universe.
Gu Anxi adalah mahasiswi seni semester dua jurusan seni rupa. Tetapi, dari dulu tidak ada yang pernah melihatnya memegang sebuah kuas seperti mahasiswa seni pada umumnya.
Di depan pintu masuk kelas, sepasang kekasih saling memandang dengan tatapan penuh kasih, seolah-olah mereka pasti akan hidup berdua selamanya.
Mereka berdua adalah mahasiswa semester empat, senior Qin Siyuan dan Shen Wanqing, mahasiswi semester dua.
"Minggir." Suara Gu Anxi terdengar dingin.
Mendengar ucapan Gu Anxi yang dingin itu, tatapan Qin Siyuan tampak sulit untuk dimengerti. Dia langsung melangkah ke samping untuk memberi jalan.
Tapi, di sisi lain, Shen Wanqing menggertakkan giginya menahan amarah.
Lebih dari setahun yang lalu, Gu Anxi terpilih sebagai primadona kampus dengan memperoleh 95% suara. Namun, entah kenapa dia menghilang. Jadi, akhirnya Shen Wanqing yang mengambil alih penghargaan primadona kampus menggantikan Gu Anxi. Tapi, sebelum Shen Wanqing dapat menikmati kepopuleran sepenuhnya, Gu Anxi, yang telah menghilang selama setahun, tiba-tiba kembali.
Belum sampai setengah hari setelah kemunculannya di kampus, akhirnya penghargaan sebagai primadona kampus kembali ke Gu Anxi.
Bahkan ada beberapa orang yang membuat pengumuman di situs forum kampus yang berisi:
Kalau Gu Anxi menghilang lagi, maka lebih baik posisi primadona kampus dikosongkan saja, karena yang lain tidak layak mendapatkan posisi tersebut!
Shen Wanqing terus menggertakkan giginya. Gu Anxi yang sekarang bukan lagi Gu Anxi yang dulu.
Tapi, dia tahu bahwa Keluarga Gu mengalami kebangkrutan. Gu Yuntian mengalami cedera otak yang parah, yang membuatnya koma hingga sekarang. Sementara itu, Nyonya Gu telah menikah lagi. Tentu saja situasi Gu Anxi lebih buruk daripada Shen Wanqing. Setidaknya, Shen Wanqing masih memiliki Qin Siyuan.
Shen Wanqing merasa jauh lebih tenang saat memikirkan bahwa dirinya lebih unggul dibandingkan Gu Anxi.
Gu Anxi berjalan melewati mereka berdua begitu saja menuju tempat duduknya. Dia butuh tidur sekarang.
Shen Wanqing tiba-tiba berpura-pura tampak lemah. "Anxi, aku benar-benar tidak sengaja melakukannya. Aku tahu kamu sangat menyukai Qin Siyuan... Aku benar-benar minta maaf!"
Gu Anxi mengangkat tangannya dan mengusap bagian di antara kedua alisnya. Kepalanya terasa pusing mendengarkan omong kosong itu.
Suasana di sekitarnya hening.
Tidak ada satu orang pun yang pernah mendengar kalau Gu Anxi juga menyukai Qin Siyuan. Apakah mungkin ada kesalahpahaman di antara mereka bertiga?
Gu Anxi menoleh dengan raut wajah datar, tanpa memperlihatkan ekspresi apapun. "Maaf, siapa Qin Siyuan?"
Shen Wanqing terkejut, dan wajahnya yang lembut tampak sedikit kaku. "Senior kita!"
"Haruskah aku mengenalnya?" Gu Anxi bertanya dengan nada dingin.
Tidak hanya tatapan Shen Wanqing yang bertambah suram karena telah dipermalukan, ekspresi wajah Qin Siyuan juga tampak tidak senang.
Kata-kata Gu Anxi sama saja telah menampar harga diri Qin Siyuan di depan umum. Dia merasa kesal dan segera menyahut untuk membantu pacarnya. "Nona Gu, aku adalah pacarnya Shen Wanqing."
Gu Anxi tertawa meremehkan sambil memiringkan kepalanya. "Jadi?"
Suasana di sekitar kembali hening.
Primadona kampus yang asli memang benar-benar pintar bicara. Dia bisa membuat situasi menjadi canggung, hingga lawan bicaranya tidak tahu harus bicara apa lagi.
Shen Wanqing cepat-cepat memecahkan keheningan ini, yang membuat dirinya dan pacarnya malu. "Kami benar-benar saling mencintai."
Gu Anxi menghela napas muak.
Mengapa aku ada di sini? Mengapa aku harus mendengarkan omong kosong yang membosankan ini?
Gu Anxi berbicara dengan malas sambil bergerak ke samping. "Selamat atas hubungan kalian!"
Siluet tubuhnya yang sangat indah itu membuat semua orang menahan napas tanpa mereka sadari. Hampir saja kecantikannya membunuh orang-orang itu.
Kecantikan Gu Anxi tidak bisa digambarkan dengan kata-kata. Dia memiliki rambut hitam sebahu dan mengenakan seragam sekolah putih dari Universitas Qing.
Perpaduan dua warna dan penampilan yang membuatnya tampak lebih sempurna.
Di mana pun dia berada, dia akan menjadi pusat perhatian semua orang. Hal tersebut tidak berlaku pada Shen Wanqing. Dia memiliki penampilan yang biasa saja, tidak cukup untuk menandingi kecantikan Gu Anxi.
Saat melihat penampilan Gu Anxi, sebenarnya Qin Siyuan juga tidak bisa menahan debaran jantungnya yang sangat kencang. Bahkan, sudut bibir indahnya menunjukkan senyum terpesona.
Tetapi, dia meyakinkan dirinya sendiri bahwa dirinya sudah mengambil keputusan yang benar dengan memilih Shen Wanqing. Wanqing adalah gadis yang sangat lembut dan cukup cantik. Meskipun keluarganya sedikit miskin, tapi Wanqing sangat berbakat dalam melukis, dan sudah pasti dia akan memiliki peluang yang bagus di masa depan Terlebih lagi, seluruh anggota Keluarga Qin Siyuan sangat menyukainya.
Saat pikiran Qin Siyuan sedang melalang buana, Shen Wanqing menggerakan bibirnya dan berbicara untuk memecahkan kecanggungan. "Siyuan, kembalilah ke kelas. Anxi dan aku hanya sedikit salah paham."