Shen Wanqing tersenyum canggung. Dia dan Qin Siyuan memiliki hubungan yang sangat dekat, tapi… mereka berdua masih belum memiliki ikatan hubungan ke jenjang yang lebih serius. Shen Wanqing merasa tidak tenang saat memikirkan hal ini.
Ibunya pernah berkata pada Shen Wanqing kalau apapun yang sudah terlanjur dilakukan tidak akan dapat diubah kembali seperti semula. Apalagi Gu Anxi sekarang telah kembali!
Shen Wanqing sedang tenggelam dalam pikirannya sendiri. Begitu dia mengangkat kepalanya, kebetulan dia melihat Gu Anxi yang datang dari sisi berlawanan.
Shen Wanqing menghentikan pemikirannya, lalu bertanya pada Gu Anxi dengan nada yang seolah-olah merasa prihatin, "Anxi, Profesor Gao tidak mempermalukanmu, kan?"
Shen Wanqing mengira bahwa Gu Anxi akan tetap menanggapinya di hadapan orang lain seperti biasanya, entah sepatah atau dua patah kata. Namun, di luar dugaan Shen Wanqing, Gu Anxi justru mengacuhkannya dan tetap berjalan lurus melewatinya. Jangankan menanggapinya, Gu Anxi malah memberikan tatapan sinis pada Shen Wanqing. Mana mungkin dia mau menjawab pertanyaan yang hanya dilontarkan untuk mencari sensasi?
Shen Wanqing benar-benar merasa malu diabaikan di hadapan teman-temannya seperti ini.
Li Qi, yang berdiri di sebelah Shen Wangqing, segera merangkul Shen Wanqing untuk menghiburnya. "Gu Anxi masih saja menganggap dirinya sebagai putri Keluarga Gu. Padahal, dia sekarang hanya bisa hidup dengan mengandalkan orang lain. Wanqing, setelah kamu menikah dengan Keluarga Qin nanti, dia pasti akan sadar, siapa yang layak berwajah angkuh seperti itu dan siapa yang harus tahu tempatnya!"
Wanqing tersenyum tulus, seolah dirinya tidak memikirkan hal itu. "Kehidupan Gu Anxi benar-benar sangat sulit sekarang. Kudengar dia harus bekerja di bar pada malam hari. Kepala Jurusan dan Dekan Jurusan sangat toleran terhadap sikapnya yang selalu tidur di kelas selama ini. Anxi pasti memanfaatkan kecantikannya untuk menaklukkan mereka."
Seketika, teman-teman Shen Wanqing di sekelilingnya tampak sangat terkejut, seolah baru saja mendengar berita yang menggemparkan jagat raya.
"Benarkah? Dia bekerja di bar! Kamu tadi bilang kalau Gu Anxi memanfaatkan kecantikannya. Mungkinkah Kepala Jurusan dan Gu Anxi memiliki hubungan rahasia?"
Shen Wanqing menatap punggung Gu Anxi yang semakin menjauh. Sudut bibirnya sedikit terangkat, menunjukkan senyum jahat.
Pada saat yang sama, Qin Siyuan datang dari belakang. "Apa yang kalian bicarakan?"
Seorang gadis yang sangat suka bergosip langsung menceletuk. "Kami sedang membicarakan Gu Anxi. Mungkinkah dia memiliki hubungan terlarang dengan Kepala Jurusan?"
Qin Siyuan mengernyit menunjukkan ekspresi tidak senang saat mendengar gosip buruk mengenai Gu Anxi.
Shen Wanqing buru-buru menyanggah, "Anxi tidak mungkin melakukan perbuatan menjijikkan semacam itu."
Dia mendongak dan menatap mata Qin Siyuan. "Siyuan, aku tahu biaya kuliah di Universitas Qing sangat mahal. Oleh sebab itu, Anxi bekerja sampingan di tempat sejenis bar untuk menunjang biaya kuliahnya. Apakah kita perlu membantu Anxi meringankan bebannya?"
Maksud dari kata-kata yang diucapkan Shen Wanqing itu membuat wajah Qin Siyuan menjadi suram. Namun, Qin Siyuan tidak mengatakan apa-apa dan hanya menatap punggung Gu Anxi.
Gu Anxi telah meninggalkan kampus. Dia langsung pergi ke Bar Dise dan berganti pakaian kerja.
Tugasnya adalah mengelap gelas-gelas di bar ini.
Gu Anxi duduk di counter bar sambil mengelap satu per satu gelas. Dia memiliki paras yang sangat cantik, baik dilihat dari segi manapun. Manajer bar mempekerjakannya di sini hanya untuk duduk di counter bar selama tiga jam setiap malam. Bahkan, sebenarnya tidak masalah kalau Gu Anxi tidak melakukan apapun.
Bayaran Gu Anxi untuk duduk manis di counter bar adalah 300 yuan per hari. Gaji yang cukup tinggi untuk pekerjaan yang sangat santai.
Bar Dise termasuk ke dalam jejeran bar kelas elit yang ada di Kota Qincheng. Para pengunjungnya juga dari golongan kelas atas.
Ada dua orang bertubuh ramping yang sedang duduk di sudut bar.
Bo Xichen bersandar di sandaran kursi dengan santai sambil mengusap-usap pinggiran cangkir dengan jari-jarinya yang lentik dan indah. Tatapan matanya yang memiliki aura sedingin es itu sedang tertuju pada cairan keemasan di dalam cangkir tersebut. Entah apa yang sedang dipikirkannya.
Feng Mian telah melihat pemandangan ini untuk waktu yang lama. Dia sudah tidak tahan lagi berdiam diri. Kini dia mengalihkan pandangangan untuk melihat-lihat keadaan sekitar. "Dokter Bo, bukankah dia gadis yang memiliki jari-jari selayaknya karya seni yang bertemu dengan kita di lift rumah sakit siang tadi?"
"Apa?" Bo Xicheng mendongak dan menatap ke depan.
Feng Mian memperjelas ucapannya, "Gadis yang duduk di depan counter bar di sana."
Feng Mian menunjuk ke arah Gu Anxi dengan mengarahkan dagunya ke counter bar.
Mata Bo Xichen tertuju pada tubuh Gu Anxi. Gu Anxi mengenakan pakaian pelayan Bar Dise. Sepertinya gadis itu memang terlahir cantik, bahkan dia bisa membuat seragam pelayan biasa menjadi tampak indah!
"Gadis itu cantik sekali." Fang Mian berujar sambil meliuk-liukkan tangannya untuk menggambarkan bentuk tubuh Gu Anxi. "Dia memiliki kaki panjang yang ramping dan sangat indah. Parasnya juga terlampau cantik, sempurna!"
Reaksi Feng Mian ini tidak berlebihan, karena dirinya memang belum pernah melihat seorang gadis secantik Gu Anxi.
Bo Xichen tersenyum ringan. "Oh, anak muda itu."
"Sepertinya dia sudah dewasa dan tidak bisa disebut anak-anak." Feng Mian mengingatkan atasannya.
Sorot mata Bo Xichen yang sedingin es itu mendarat di wajah Feng Mian, yang membuat tenggorokan Feng Mian seketika tercekat dan tidak bisa mengeluarkan suara apapun.
Bo Xicheng kembali meminum anggur dengan perlahan. Dia tidak berniat mengganggu Gu Anxi.
Benar juga, penglihatan seorang Bo Xicheng terhadap perempuan tidak sama dengan manusia normal lainnya!
Feng Mian sedang berpikir dan mengalihkan pandangannya dari pria yang ada di depannya ini. Dasar Tuan sedingin es batu! Bagaimana bisa dia tidak takjub melihat kecantikan anak muda itu!