Arjuna mendengus, laki-laki itu sudah menunggu dua jam di samping mobilnya tapi kedai nasi campur Medda masih juga belum buka. Laki-laki itu bahkan sudah memarahi Alex, karena laki-laki itu tidak bisa menjawab begitu ia bertanya kenapa kedai langganannya itu belum juga buka.
"Loh tuan Arjuna udah dari tadi di sini?"
Arjuna nyaris melompat, perempuan bernama Sri bahkan tidak mau repot-repot menyembunyikan tawanya
"Maaf, kaget ya tuan?" ucap Medda sembari meringis.
"Enggak, biasa aja." Arjuna mengibaskan jasnya dengan kasar, wajahnya ia buat segarang mungkin sebelum meluapkan amarahnya,"Kamu ini niat jualan enggak sih sebenernya?! Udah jam segini masa kedai belum buka." Arjuna menjuk jamnya dengan kesal,"Liat, kalau udah jam segini rejeki kamu di patok ayam tau enggak!"
Medda merising, "Duh, amit-amit. Jangan begitu dong doanya tuan. Kalau rejeki saya beneran di patok ayam, Anna mau makan apa."