Arjuna tidak habis pikir, kenapa makanan rumahan yang di makannya bisa terasa sangat nikmat, laki-laki itu bahkan menjadi tidak sabaran dan datang ke kantor barunya lebih pagi dari biasanya.
"Ini enak loh Lex, kamu beli di mana sih?"
Alex meneguk minumannya sebelum menjawab, "Warung nasi pinggir gang sana pak, lima belas menit kalau jalan kaki."
"Nanti siang pesenin saya lagi ya, coba kamu kirim pamflet menunya."
Alex melakukan keinginan atasannya,"Bapak yakin mau pesen lagi?"
"He'em, ini telur dadarnya enak banget kayaknya." Arjuna menjilat bibirnya, "Banyak cabenya, duh kamu nanti siang pesenin saya ini ya." Arjuna masih sibuk melihat-lihat buku menu di layar ponselnya. "Ini Lex, pesenin saya ayam goreng serundeng ini dada sama paha ya."
"Dua pak ayamnya?" Tanya Alex sembari mengerjap heran.
"Iya, sama telur dadarnya juga dua. Bilangin serundengnya banyakin."
Alex menganggu, "Sudah saya catat pak."